Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kisah Cinta Segi Empat di Film "Meet Me After Sunset"

10 Februari 2018   20:42 Diperbarui: 10 Februari 2018   21:22 4578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai film drama romantis beredar dalam beberapa tahun terakhir dan meraih jumlah pononton yang bisa dibilang tidak sedikit. Bahkan film-film yang meraih box office Indonesia dimunculkan sekuelnya dari Ada Apa Dengan Cinta, Ayat Ayat Cinta, London Love Story, Eifell i am in Love dan lainnya. Novel laris pun diangkat menjadi film yakni yang sedang jadi fenomenal 'Dilan 1990', tahun 2013 ada 'Bangun Donk Lupus', beraroma islami 'Ketika Cinta Bertasbih' dan masih banyak lagi.

Deskripsi : Press Screening Meet Me After Sunset I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Press Screening Meet Me After Sunset I Sumber Foto : Andri M
Pada tanggal 22 februari 2018 akan hadir sebuah film remaja produksi MNC Pictures. Film ini akan menambah genre drama cinta remaja bagi penonton film di Tanah Air. Kebetulan sebelum film ini tayang di bioskop-bioskop tanah air, daku berkesempatan bersama Blogger Crony menonton film (pers screening) ini terlebih dahulu di CGV Grand Indonesia hari jum'at, 9 february 2018.

Film ini disutradari oleh Danial Rifki dan naskahnya ditulis oleh Haqi Achmad serta Edward Chandra sebagai produser. Film ini dibintangi para pemeran yang dalam film menimbulkan cinta segi empat yakni Agatha Chelsea, Margin Wieheerm, Billy Davidson dan Maxime Bouttier. Adapula artis senior yang mendampingi para aktor muda, seperti Iszur Muchtar dan Febi Febiola, serta Marini Soerjosoemarno yang juga ikut ambil bagian dalam film ini. Film percintaan remaja selalu membutuhkan pula aktor yang memberikan gimmickagar lebih menghibur, hadir di fillm ini stand up comedian 'Yudha Keling'.

Pada saat masuk CGV Grand Indonesia, daku belum mendapatkan gambaran film ini akan seperti apa. Daku pun tidak mencari tau synopsisnya agar dapat lebih menikmati film. Berada di deretan bangku paling atas daku menikmati film ini. Hawa dingin yang dialirkan AC (air conditioner) membawa daku merasakan seperti aura hembusan angin dan udara sekitar Bandung sesuai plot lokasi film.

Film berjudul Meet Me After Sunset ini memberikan sesuatu yang berbeda dalam khasanah film bertemakan percintaan anak muda. Pelukan, belaian, bahkan ciuman tidak ditonjolkan dalam film percintaan remaja ini. Begitu anti mainstream bagi jagad perfilman Indonesia bergenre kisah cinta remaja. Film sekelas 'Ada Apa Dengan Cinta' bahkan dengan sengaja menempatkan adegan ciuman. Film 'Meet Me After Sunset' amat baik bagi edukasi pembuat film, love story not always need kissing.

Meet Me After Sunset juga berbeda dari film drama cinta remaja kebanyakan yang mengambil tema kekinian atau masa lalu dengan rasa masa kini. Film cinta ini akan berfokus kepada kisah kebersamaan, persabahatan, mengejar mimpi dan keluarga yang mengedepankan norma-norma ketimuran. Bisa dibilang film percintaan masa kini yang santun.

Penggunaan teknologi Computer Generated Imagery atau disingkat CGI dalam pengambilan adegan begitu amat terasa dan dominan ketika film ini diceritakan tiga sejoli scene shoot di waktu malam hari. Terobosan bagi genre film cinta remaja dimana film ini begitu mengoptimalkan teknologi CGI yang biasa dipakai di film action dan science fiction.

Temui aku setelah matahari terbenam, bila di artikan dari judul film 'Meet Me After Sunset' yang berbahasa Inggris ini.  Film ini bercerita tentang seorang gadis desa yang cantik bernama 'Gadis' yang hanya keluar rumah pada malam hari saja. Gadis (Agatha Chelsea) pada saat malam hari akan terlihat menyusuri kebun dan bermain di sekitar danau dan bukit dengan menggunakan hodie merah dan membawa lampion.

Kondisi itu menyimpan misteri, membuat rasa aneh bagi anak seumurannya dan orang-orang di sekitarnya. Meskipun mengundang rasa misteri, namun tidak ada satu pun orang-orang di sekitarnya yang mau mencari tau kenapa. Misteri 'Gadis' tidak menakutkan bagi seorang pria muda bernama Vino (Maxime Bouttier) yang baru pindah sekolah dari Jakarta ke sekolah tempat orang tua Gadis mengajar di Sekolah Menegah Atas (SMA).

Ketertarikan Vino terhadap misteri dari Gadis menimbulkan bunga-bunga asmara, tetapi ternyata Gadis memiliki sahabat dari kecil yang juga menyukainya bernama Bagas (Billy Davidson). Sahabat si gadis ini yang selalu menemani dan menjadi malaikat pelindung bagi Gadis sejak kecil yang berkarakter cool. Vino yang merupakan anak muda tampan dari Jakarta disukai pula oleh Icha (Margin Wieheerm) salah-satu teman wanita di sekolah. Kisah cinta segi 4 (empat) ini tidak seperti di film-film cinta remaja dan FTV yang menimbulkan konflik antar tokoh.

Deskripsi : para aktor & aktris 'Meet Me After Sunset' yang menimbulkan cinta segi 4 I Sumber Foto : Instagram mncp
Deskripsi : para aktor & aktris 'Meet Me After Sunset' yang menimbulkan cinta segi 4 I Sumber Foto : Instagram mncp
Walaupun Gadis ini sosok yang misterius, tetapi film ini bukanlah film misteri ataupun horor seperti yang ditampilkan di poster film. Kisah cinta segi 4 (empat) ini bagaikan bulan, bintang, matahari dan Bumi. Vino bagaikan matahari yang memberikan sinarnya ke Bulan agar bercahaya di malam hari. lalu, Gadis ibarat bulan yang disinari oleh matahari di waktu malam dan Bagas seperti bintang yang selalu menemani bulan bercahaya di malam hari kemudian Icha merupakan Bumi diantara ketiga benda langit yang menyaksikkan keindahannya.

Sebuah film yang ringan bercerita tentang sebuah cinta yang magis dimana seseorang yang memperjuangkan rasa karena memiliki kesamaan rahasia dan ingin membahagiakan. Akan ada sesuatu di akhir cerita yang tidak disangka yang menjawab 'kenapa rasa itu harus ada'.  


Film yang layak ditonton yang tidak mengumbar aurat dan nafsu walaupun film tentang kisah percintaan remaja di zaman now. Latar film ini dengan panorama alam Ciwidey dan Stone Garden menambah sisi romantis dari Film 'Meet Me After Sunset'. Film ini dapat disaksikan di bioskop-bioskop tanah air pada tanggal 22 februari 2018. Jangan lupa di tonton ya.

----------------------------------------------

Jenis Film : Drama
Produser : Edward Chandra
Sutradara : Danial Rifki
Penulis : Haqi Achmad, Fatmaningsih Bustamar
Produksi : MNC Pictures 

Durasi : 103 minutes

Label : 13+

Skor : 7 / 10

---------------------------------------------

Deskripsi : Nobar bareng BCC I Sumber Foto : Wawa
Deskripsi : Nobar bareng BCC I Sumber Foto : Wawa
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Instagram   I   Twitter   I    Web    I    Email : mastiyan@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun