Karir Rudiantara tidak hanya di dunia telekomuniasi, dia sempat berkiprah sebagai CEO Bukitasam Transpacific Railways, CEO Transpacific Railways Infrastructure, Wakil Direktur Semen Gresik, dan Wakil Direktur Utama PT PLN (Persero). Kemampuan manajerial dan wawasannya tidak hanya mampu membenahi perusahaan telekomunikasi saja, yang berujung pria kelahiran Bogor ini dipercaya Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika RI.Â
Lelucon lain ketika Pak Rudiantara mencontohkan ketika manajemen salah satu brand besar yakni Apple menjawab tantangan pemerintah Indonesia menyangkut 30 % Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) "Rud, Lu gile pasar gue secuil, terus lu suruh 30 % TKDN. Â Gue harus pabrikasi di Indonesia mendingan kagak masuk,"Â candanya. Ia pun tidak sekedar canda dari kata tersebut, Pak Rudiantara melanjutkan dengan penjelasan bahwa dengan peraturan 30 % TKDN Â jangan sampai menghalangi masyarakat kita menyentuh, dan mendapatkan manfaat teknologi terbaru.
Menurut Pak Rudiantara, aturan 30 % TKDN bisa dalam bentuk hardweare, softweare, aplikasi yang cocok bagi Indonesia, atau komitmen investasi. Aturan yang dibuat fleksibel ini akhirnya membuat pemerintah bisa bernegosiasi dengan Apple untuk bisa masuk ke Indonesia. Tujuan pemerintah ialah manfaat bagi masyarakat Indonesia. Â
Hal ini berujung Apple pada tahun ini akan membangun R&D dikawasan Green Office Park, Bumi Serpong Damai (BSD) sebagai pusat penelitian dan pengembangan. Apple berkomitmen akan merekrut orang-orang Indonesia untuk mebuat aplikasi berbasis ios untuk Indonesia. Indonesia menjadi negara ke tiga di luar Amerika selain Brazil dan India. Keberadaan R&D Apple akan memberi nilai tambah bagi masyarakat Indonesia karena yang mengembangkan ada putera Indonesia nantinya.
Coletahan ala anak gaul lain ketika Pak Rudiantara membahas kebijakan Palapa Ring "Punya ponsel keren tapi lu nggak punya jaringan, akhirnya dipake buat potret doang. itu yang dihadapi masyarakat di perbatasan-perbatasan kita," sambil senyum kecil dan para kompasianers menyusul ikut tertawa.
Pemerintah memiliki target pada tahun 2019 untuk kota/kabupaten di seluruh Indonesia sudah tercover jaringan 4G. Kenapa saat ini belum ter-cover semua karena membangun infrastrukturnya mahal, saat ini kecepatan internet di Jakarta 7 mbps sedangkan didaerah hanya 300 kbps ini menunjukkan secara nasional kecepatan internet belum merata.Â
Kenapa ini bisa terjadi karena provider fokusnya ke kota besar, pemerintah membuat kebijakan keberpihakan yaitu Palapa Ring yang menyambungkan rangkaian jalur internet yang tidak diambil oleh provider. Candaan lain menggunakan gaya bahasa warung kopi ketika Pak Rudiantara bercerita dimana ia bertanya kepada provider kenapa tidak mau membangun di titik-titik death zone jaringan internet dan kemudian dijawab oleh provider "kagak ada bisnisnya bagaimane balik modal"
Bahkan kata Pak Rudiantara bertanya kepada provider "bro, eeehh kapan bangun ke natuna ? ... "
Ceritanya dijawab provider "Â disono kagak ada orang. bagaimana gue balik modal...".
Pak Rudiantara mendesak berdasarkan ceritanya "eehh lu gile yaks, Â itu Presiden Jokowi udah kesono 3 (tiga) kali"