Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

JKN-KIS, Investasi Diri dan Keluarga agar Tidak Termiskinkan

4 Januari 2018   15:46 Diperbarui: 4 Januari 2018   16:16 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika kami berada di Ruang Tunggu ICU RS.Dharmais bersama keluarga lainnya. Disini kami sama, tidak ada yang kaya dan miskin I Sumber Foto : Andri M

Beberapa keluarga pasien yang daku lihat merasa dirinya mampu di kedua RS tersebut mencoba menggunakan uang pribadi membiayai perawatan, ternyata mereka pun menyerah dan berujung mengurus BPJS. Daku sempat mendengar cerita dari keluarga pasien yang masuk HCU selama 4 hari terkena biaya 40 juta, bahkan ada yang satu bulan mondar-mandir ICU-HCU-ICU & beberapa kali operasi besar dalam sebulan mendapat tagihan 300 juta.

Masihkan kita rakyat Indonesia tidak mau menjadi anggota BPJS Kesehatan !!!!! .... Karena saya dan keluarga pasien lain yang mendapat tagihan besar dari penyakit Tumor dan Kanker merasa puas dan terbantu. Jangan sampai termiskinkan ya, kisah ini bisa menjadi contoh.

BPJS Kesehatan Mendorong Universal Health Coverage

Keluarga daku merupakan contoh penerima manfaat dari BPJS Kesehatan. Bagaimana jadinya bila kami tetap menggunakan biaya sendiri !!! ... mungkin saja kami sudah tinggal dikontrakkan menjual rumah yang ada. 

Apabila kami di survey dari lembaga survey maka kami yang termasuk dalam kategori peserta yang 'Puas' atas layanan pembiayaan fasilitas kesehatan oleh BPJS Kesehatan.

Fahmi Idris sebagai Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan I Sumber Foto : Andri M
Fahmi Idris sebagai Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan I Sumber Foto : Andri M
Fahmi Idris sebagai Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengungkapkan "sekitar 72,9 persen dari jumlah penduduk Indonesia telah terdaftar dalam kepersertaan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) ditahun 2017". ungkapnya dalam sebuah kegiatan Public Expose, di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Selasa, 2 Januari 2018.

Dirut BPJS ini menambahkan berdasarkan data BPJS Kesehatan setelah 4 (empat) tahun implementasi Program JKN-KIS per 31 desember 2017 sampai pukul 00.00 wib jumlah peserta mencapai 187.9 juta jiwa. 

Bapak Fahmi terlihat sumringah dimana tercatat 3 provinsi, 67 kabupaten dan 24 kota yang sudah lebih dulu Universal Health Coverage (UHC) di akhir tanggalan 2017. Di awal tahun 2018 ini, Bapak Fahmi menegaskan sudah ada 3 Provinsi, 59 kabupaten dan 15 kota yang berkomitmen untuk mencapai UHC.

Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Andayani Budi Lestari I Sumber Foto : Andri M
Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Andayani Budi Lestari I Sumber Foto : Andri M
Pada kegiatan yang sama, Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Andayani Budi Lestari menyampaikan "Di tahun 2017 angka kepuasan peserta JKN-KIS mecapai 79,5 % sementara indeks kepuasan fasilitas kesehatan (faskes) yang melayani pasien JKN-KIS dibilangan 75,7 %" ungkapnya didepan para undangan Public Expose.

Ibu Andayani sangat mengharapkan peran pemerintah daerah menambah fasilitas kesehatan di daerahnya. Masih banyak di daerah dimana terdapat rasio yang besar antara fasilitas kesehatan dengan peserta program JKN-KIS. Ia juga mengharapkan peran masyarakat untuk membayar iuran BPJS karena programJKN-KIS merupakan Gotong Royong.

Ibu Andayani juga menyampaikan informasi lain bahwa capaian kepersertaan progam JKN-KIS tersebut selaras dengan arah kebijakan dan strategi nasional terkait Rencana Pogram JKN-KIS yang menargetkan tercapainya Universal Health Coverage (UHC) pada 2019 yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun