Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Gara-gara Inovasi Bisa Ketemu Bapaknya G-Shock

10 Desember 2017   16:01 Diperbarui: 13 Desember 2017   17:32 1679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkat ivolusi Casio dengan G-Shock mampu menghadirkan paradigma baru menyangkut jam tangan. G-Shock telah terjual 100.000.000 unit

Dalam beberapa pekan terakhir daku bisa bertemu dengan para inovator yang mengispirasi. Hari rabu lalu ( 6/12/2017 ) bertemu dengan Marshall Pribadi sang pelopor Digital Identity di Indonesia, dua tahun lalu sempat bertemu Andrew Darwis sang pendiri Kaskus dan 4 tahun lalu mengenal Kang Pepih yang membawa Kompasiana ke dunia online.

Itu sebagian orang-orang yang inovatif dan inspirational dalam dunia teknologi yang pernah daku temui.  Nah kali ini daku berkesempatan mengenal Father Of G-Shock '' Kikuo Ibe'' pada tanggal 7 Desember 2017, di Plaza Kuningan, Jakarta. Bapaknya G-Shock ini merevolusi cara pandang konvensional dan bahkan menetapkan standar baru mengenai sebuah jam tangan.

Berkat ivolusi Casio dengan G-Shock mampu menghadirkan paradigma baru menyangkut jam tangan. G-Shock telah terjual 100.000.000 unit
Berkat ivolusi Casio dengan G-Shock mampu menghadirkan paradigma baru menyangkut jam tangan. G-Shock telah terjual 100.000.000 unit
Dengan revolusinya ia merubah paradigma jam tangan yang hanya sebagai penunjuk waktu tetapi memberikan fungsi yang lain dengan keberadaan Shock Resistent dan Water Resistent dalam sebuah jam. Bahkan kelengkapan teknologi digital lainnya disematkan dalam varian G-Shock. Mungkin saja banyak orang Indonesia yang belum kenal dengan Ibe tetapi sudah mengenal produknya yaitu Casio G-Shock. 

Ketika Kikuo Ibe Melahirkan Casio G-Shock

The Father Of G-Shock ini telah menjalani karir di Casio lebih dari 40 tahun. Ibe saat ini berperan sebagai Advisory Engineer For Product Strategy Planning Timepiece Product Division di Casio. Pria inovatif ini lebih suka dikenal sebagai manusia dari zaman analog walupun mengembangkan product digital. Dirinya dan tim telah mengembangkan lebih dari 3.200 model dan warna G-Shock yang tersebar diseluruh dunia.

Daku mendapatkan kesempatan bertemu dan mendengarkan kisahnya ketika diri nya pada hari kamis, 7 desember 2017, di acara Blogger dan Media Gathering di Plaza Kuningan, Jakarta, Indonesia. Ia hadir di Jakarta sebagai bagian tapak tilas 35 tahun usia inovasi G-Shock.

Kami yang hadir dibuat kagum karena keinginan Ibe menggunakan Bahasa Indonesia walaupun terbatah-batah saat mengkisahkan perjalanan hidupnya melahirkan teknologi jam tangan Casio G-Shock yang dikonsep pada tahun 1981 - 1983. Bagi daku apa yang dilakukan oleh Ibe bisa menjadi pembelajaran bagi kaum muda bagaimana diri kita bertamu ke rumah orang.

Ibe mengkisahkan bagaimana dirinya awalnya melahirkan G-Shock yang merupakan jam tangan yang kuat dan tahan banting. Dengan ilustrasi seperti komik, Ibe dengan Bahasa Indonesia yang kurang lancar menceritakan dimana secara tidak sengaja memecahkan jam tangan hadiah dari ayah nya. Saat kejadian itu ia duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA) selepas pulang dari kelulusan ujian masuk.

Jatuhnya jam tangan itu mengakibatkan kerusakan. Karena hal itu membuat dirinya memiliki sebuah ide untuk membuat sebuah jam tangan yang memiliki body yang tidak mudah rusak ketika terjatuh. Ia pun tanpa pantang menyerah membuat prototipe dari ide dan impiannya tersebut. Untuk menghadirkankan impiannya tersebut tidaklah mudah.

Kukio Ibe menceritakan perjalanannya melahirkan Casio G-Shock (dokpri)
Kukio Ibe menceritakan perjalanannya melahirkan Casio G-Shock (dokpri)
Setelah bereksperimen selama dua tahun penuh, dengan 200 prototipe, dan akhirnya menghasilkan inovasi desain hollow case; berikut bantalan pengaman sebagai pelindung menyeluruh.  Struktur bingkai berongga yang dirancang untuk menopang modul inti pada titik-titik tertentu menjadi kekuatan dari prototipe akhir. Prototipe yang sudah final menjadi varian DW-5000, model G-SHOCK yang pertama dan diluncurkan pada tahun 1983. 

Varian DW-5000 merupakan G-Shock pertama (slide Ibe)
Varian DW-5000 merupakan G-Shock pertama (slide Ibe)
Nama G-SHOCK sendiri berdasarkan keterangan dari Ibe sambil menunjukkan gambar dirinya sedang menjatuhkan jam tangan dari ketinggian (jatuh bebas) yakni evolusi pengembangan jam yang memiliki kemampuan menahan goncangan kuat diakibatkan gaya gravitasi.

Akhirnya cerita dari kisah lahirnya G-Shock oleh Ibe dan tim menyadarkan diri daku bahwa inovasi tersebut merupakan bagian penting dari ketangguhan G-SHOCK dan berujung jam tangan dengan spesifikasi shock resistent menjadi primadona baru di bisnis jam tangan.

Kehadiran Kikou Ibe Ditemani Maudy Ayunda dan 2 Inovator Lainnya

Ibe sosok yang inovatif dan memberikan pelajaran bagi daku. Ternyata dia tidak sendiri. Maudy Ayunda sang actrees yang multi talenta ( penyanyi,  penulis lagu, pemain sinetron dan film ) menemani sang inovator sharing semangat pantang menyerah.

Ibe Bersama 3 inovator lainnya asal Indonesia (dokpri)
Ibe Bersama 3 inovator lainnya asal Indonesia (dokpri)
Maudy dan founder lainnya memprakarsai sebuah gerakan sosial untuk memotivasi generasi muda Indonesia untuk mencari mimpi dan mewujudkannya. Aktifitas gerakan ini berdasarkan cerita dari Maudy yang dijalankan secara online dan offline. Gerakan ini bernama #KejarMimpi yang timbul karena keprihatinan dengan kenyataan bahwa banyak anak muda yang tidak tau impian dia apa kedepan. 

Selain Maudy hadir pula Irzan Raditya yang membuat inovasi berupa Chatbot yang berfungsi sebagai asisten pribadi. Produk inovasi itu bertajuk Kata.ai 

Inovasi teknologi yang dihadirkan kata.ai merupakan platform chatbot yang memanfaatkan Artificial Intelligence (AI). Teknologi ini menurut Irzan dapat membantu brand berkomunikasi dengan pelanggannya. 

Dasar inovasi teknologi kata.ai dibangun secara unik dengan Natural Language Processing yang berfungsi menyelaraskan alogoritma informasi teknologi dengan linguistik manusia salah-satu nya jargon. 

Pihak Casio juga menghadirkan pendiri dan CEO bahaso.com yakni Troyan Ari Widagdo. Yang membuat daku sedikit tersenyum ketika salah seorang jurnalis bertanya apakah bahaso diambil dari bahasa Minang. Ternyata jawaban begitu simpel,karena kata dia akan menggunakan bahasa.com sudah ada yang memiliki itu kenapa menggunakan kata bahaso dimana kebetulan akhiran nama dan daerah dilahirkan menggunakan huruf O. 

Inovasi bahaso.com merupakan platform online untuk belajar bahasa asing menurut penyampaian Troyan. Yang membuat inovasi unik bahaso memberikan kesempatan tatap muka bersertifikat resmi dari Universitas Indonesia. 

Kehadiran 3 inovator ditambah bapaknya G-Shock membuat daku tidak merasa rugi hadir.  Karena sosok mereka dapat memberi inspirasi. Inovator itu tidak diciptakan karena setiap dalam diri manusia memiliki kemampuan berinovasi. Bagaimana inovasi hadir yakni dengan membangunnya (building) dan bersikap pantang menyerah.

Hadir Kenalan Dengan 'Father Of G-Shock' sebagai Pecinta Casio

Sungguh senang ketika daku bisa berfoto bersama Kikou Ibe sang Bapaknya G-Shock. Sebuah kejadian langka yang akan sulit daku dapatkan dalam beberapa tahun kedepan. Daku sudah menggunakan Casio sejak sekolah memakai celana pendek biru. Seingat daku menggunakan Casio Illumunator dipertengahan dekade 90-an.

4 Varian G-Shock yang daku miliki (dokpri)
4 Varian G-Shock yang daku miliki (dokpri)
Saat ini daku sudah memiliki 9 buah Jam Casio yang masih berfungsi. Bila ditotal sekitar 11 jam tangan Casio dimana 2 jam tangan casio rusak berat bertype illumonator. Dimana dari 9 buah jam tangan Casio yang aku miliki, 4 jam tangan bertype G-Shock yaitu G-700-BD, GA-700-ARD, G-7710, dan G-9000.

2 jam casio yang rusak juga sudah terbilang berumur diatas 10 tahun, bisa jadi rusak nya karena perawatan jam tangan yang kurang tepat. Ketangguhan G-Shock beberapa kali teruji ketika daku travelling. Daku merupakan traveller yang acapkali bergaya backpacker dan senang berwisata air yakni, pantai, laut dan pulau. Walaupun daku tidak menutup berpergian ke jenis destinasi lain seperti gunung, hutan, dan city tour.

9 jam tangan Casio yang masih berfungsi dari 11 jam Casio yg pernah ku miliki (dokpri)
9 jam tangan Casio yang masih berfungsi dari 11 jam Casio yg pernah ku miliki (dokpri)
Acapkali jam tangan Casio menemani daku travelling. Bahkan Casio G-Shock G-9000 Mud Man menjadi saksi daku hampir mati ketika berenang di Selat Sunda karena terbawa arus dalam. Pada saat kerja memang daku bergantian dengan jam tangan merk lainnya, tetapi pada saat travelling dan kegiatan outdoor, Casio menjadi pilihan utama baik itu G-Shock, Edifice, illumunator dan type lain.

------------------------------------

Daku memiliki sekitar 25 jam tangan dimana 18 jam tangan masih berfungsi dari berbagai merk dan 9 diantaranya bermerk Casio. Brand Casio entah kenapa menjadi pilihan daku. Mungkin karena kenangan pertama almarhum bapak yang membelikan daku pertama kali jam tangan yaitu Casio. Setelah menggunakan kemudian mengenali ketangguhannya. Ketika daku pakai travelling, jam tangan favorit daku menemani travelling yaitu G-Shock.

Salam Hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Instagram

Twitter

Web

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun