Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Identitas dan Tanda Tangan Digital Membawa Marshall Pribadi Meraih Penghargaan DEA 2017

3 Desember 2017   07:51 Diperbarui: 4 Desember 2017   02:36 1821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PrivyID memenangkan Finspire 2016 dan Echelon Summit Top 100 Fight Club untuk Fintech Category 2017 (Marshall)

Penghargaan dan apresiasi dari internasional, negara, lembaga, institusi, perusahaan, komunitas atau perseorangan merupakan sebuah penghormatan. Ada sesuatu yang dinilai oleh para juri menyangkut seseorang / brand memperoleh penghargaan. Prestasi dan kesuksesan mungkin menjadi salah-satu faktor, tetapi biasanya sebuah penghargaan / award tidak hanya sekedar itu saja. 

Pada tanggal 6 Desember 2017, Bank Danamon akan menyelenggarakan acara penganugerahaan Danamon Entepreneur Award (DEA) 2017. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) akan mengumumkan 5 (lima) peraih Danamon Entrepreneur Awards (DEA) 2017, satu inisiatif dalam memberikan apresiasi atas prestasi wirausahawan Indonesia. DEA 2017 diikuti oleh 607 aplikasi, menghasilkan 5 peraih yang terbagi dalam kategori Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Social Entrepreneur, serta fintech. Selain itu akan diumumkan juga peraih favorit pilihan masyarakat yang ditetapkan berdasarkan hasil voting. 

Peraih penghargaan DEA 2017 adalah Nike Lidiyastuti Aritovani dari Ambon dengan usaha Abon Cakalang untuk kategori Best Small Entrepreneurserta Gibran Chuzaefah Amsi El Farizy dari Bandung dengan usaha E-Fishery untuk kategori Best Medium Entrepreneur. Untuk kategori Social Entrepreneur, Dewan Juri memilih Irma Suryati dari Kebumen dengan usaha kerajinan keset dari kain perca yang memberdayakan kaum difabel. 

Untuk kategori Best Fintech diraih oleh Adrian Gunadi selaku perwakilan dari PT Investree Radhika Jaya menjadi pilihan Dewan Juri. Sedangkan untuk kategori Most Promising Fintech seorang anak muda bernama Marshall Pribadi selaku perwakilan PT Privy Identitas Digital mendapatkan penghargaan itu.

Proses pemilihan sendiri pun tidak simpel dan asal tunjuk karena melalui dua tahap penjurian oleh Dewan Juri DEA 2017. Para juri penghargaan dari Bank Danamon ini bukanlah orang-orang sembarangan yang terdiri dari T. M. Zakir Machmud Ph.D - Kepala UKM Center FEB UI ; Ir. Yuana Setyowati, MM - Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM; Restu Pratiwi - Direktur Eksekutif Yayasan Danamon Peduli; Junanto Herdiawan - Plt Kepala Fintech Bank Indonesia; Ardian Taufik Gesuri – Pemimpin Redaksi Harian Kontan; serta Sebastian Togelang – Founder dan Managing Director of Kejora Group (Kejora Ventures).

Atria Rai, Head of Corporate Communications Danamon sekaligus Ketua Penyelenggara Danamon Entrepreneur Awards 2017 menyampaikan dalam siaran pers bahwa para peraih penghargaan tahun ini merupakan individu istimewa, yang telah terbukti mampu menempatkan kewirausahawan sebagai solusi mencapai kesejahteraan dan berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional. Kami sangat mengharapkan masyarakat untuk ikut mendukung dan memilih peraih favorit melalui website dan media sosial, sehingga pencapaian mereka dapat menjadi inspirasi bagi kita semua.

Penghargaan Danamon Entepreneur Award tahun ini terdapat sosok anak muda kelahiran tahun 1990 penerima award dari kategori Most Promosing Fintech.  Menurut daku tidak hanya sekedar seorang entepreneur yang usahanya sukses dimana dirinya masih berusia muda menjadi dasar dipilihnya Marshall meraih kategori tersebut. Bisa jadi karena karya nya kedepan berpotensi dipakai oleh banyak orang. Karya nya tersebut ialah identitas dan tanda tangan digital berbalut brand PrivyID.

DEA 2017 Menampilkan Sosok Anak Muda 'Marshall Pribadi'

Setelah pasca reformasi 1998 mulai bermunculan sosok-sosok insiratif  di usia muda yang menjadi pelopor dibidangnya. Bila kita masih ingat Kaskus sebagai forum netters terbesar di Indonesia pada awal era milenial merupakan hasil karya Andrew Darwis. Lalu ada Nadiem Makarim sang pendiri transportasi online 'GoJek'.  Kemudian Achmad Zacky merupakan  pendiri sekaligus CEO dari situs e-commerce 'Bukalapak.com',  sebuah perusahaan E-Commerce Indonesia berbasis  marketplace C2C yang  berfokus pada pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Tiga orang  itu merupakan contoh dari individu yang mampu melakukan terobosan di usia muda dan sukses. Sejatinya tidak hanya mereka saja, masih banyak  lagi Individu pada saat usia muda yang sukses. Bagi daku, individu yang mampu membuat terobosan / pelopor dari sebuah bidang usaha di usia muda itu luar biasa. Sosok lainnya dari ke 3 (tiga) individu itu yaitu  Marshall Pribadi.

Bagaimana PrivyID berkerja (PrivyID)
Bagaimana PrivyID berkerja (PrivyID)
Mungkin banyak masyarakat yang belum mengenal dan merasakan hasil karya dari Marshall Pribadi. Tetapi kedepannya menurut daku akan digunakan oleh masyarakat di seluruh Indonesia maupun dunia. Hasil karya nya merupakan terobosan dalam identitas diri seorang individu dan pemberian marking (signiture)  dalam sebuah dokumen menuju era digital. Karya nya tersebut diberi nama 'PrivyID' dan Bank Danamon memberikan apresiasi sebagai Most Promosing Fintech DEA 2017.

PrivyID Memberi Jalan Kesuksesan Bagi Marshall Pribadi

PrivyID adalah fasilitator identitas universal dan penyelenggara tanda tangan elektronik yang didirikan & terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia pada tahun 2016. Sebagai startup  yang terbilang baru dikenalkan telah memenangkan Finspire 2016 dan Echelon Summit Top 100 Fight Club untuk Fintech Category 2017, itu merupakan prestasi yang membanggakan.

PrivyID memenangkan Finspire 2016 dan Echelon Summit Top 100 Fight Club untuk Fintech Category 2017 (Marshall)
PrivyID memenangkan Finspire 2016 dan Echelon Summit Top 100 Fight Club untuk Fintech Category 2017 (Marshall)
Usaha yang didirikan Marshall Pribadi merupakan perusahaan Indonesia pertama yang mengenalkan teknologi untuk membantu industri keuangan mengurangi rintangan proses KYC. PrivyID yang dipimpin oleh Marshall Pribadi dimana dirinya sebagai CEO mendapat predikat di Forbes 30 Under 30 2017.

Dalam waktu kurang dari satu tahun, PrivyID dengan cepat berubah menjadi pemain utama di industri ini telah melakukan kerjasama dengan perusahaan terbesar di bidang telekomunikasi, multi finance, e-commerce, bank dan fintech onboard sebagai pengguna teknologi ini. Beberapa perusahaan yang telah menjalin hubungan bisnis yaitu Telkom Indonesia, Bussan Auto Finance, Kredit Plus, KlikACC, dan KoinWorks untuk mendigitalisasi pendaftaran nasabah baru dan penandatanganan kontrak secara paperless. Saat ini PrivyID sedang  menjajaki pilot project dengan 2 (dua) Bank plat merah untuk  mengimplementasikan PrivyID dalam operasi mereka.

Ide Identitas Digital dan Digital Signiture Memberi Keamanan dan Kenyamanan

Pada tanggal 23 november 2017, daku berkesempatan mengunjungi office dari PriviyID di Kemang. Daku kesana agar kenal, merasakan atmosfir, hiruk pikuk dan kesan tim PrivyID mengenai sosok Marshall Pribadi. Sosok muda ini membuat daku penasaran karena pada saat daku seusianya masih belum menjadi siapa-siapa, dirinya sudah menjadi sosok muda yang membanggakan.

Sebelum menjadi PrivyID seperti sekarang ini, Marshall lebih dulu menghadirkan PrivyDOC. Teknologi yang memberi kemudahan dalam mengarsip, menandatangani dokumen digital yang sebelumnya begitu konvensional dan cukup rumit untuk  dilakukan. Pada sistem konvensional seseorang harus mencetak, memprosesnya, kemudian baru discan untuk  mendapatkan file digitalnya. 

Dengan Privydoc akan memberikan solusi berupa aplikasi berbasis situs dan mobile yang mengorganisir  tanda tangan dokumen, kontrak, dan surat penting lainnya. Teknologi ini juga dapat menyediakan templates bagi perusahaan atau individu yang tidak pingin ribet. Privydoc dikembangkan oleh Marshall, Guritno Adi Saputra dan tim pada tahun 2015 di yogyakarta.

Guritno Adi Saputra, CTO & Co-Founder, PrivyID (dokpri)
Guritno Adi Saputra, CTO & Co-Founder, PrivyID (dokpri)
Menurut Guritno Adi Saputra (CTO & Co-Founder PrivyID), berubah haluannya Privydoc menjadi PrivyID karena Marshall melihat dari sisi bisnis . Menurut daku sebuah teknologi yang dibangun diluar pemerintah bila objek (masyarakat, company, institusi) sendiri menganggap belum begitu penting maka akan bisa layu sebelum berkembang. Untuk itu mungkin kenapa PrivyID lahir menggantikan Privydoc. 

Ide teknologi yang diterapkan pada PrivyID lebih lengkap dari Privydoc. PrivyID menerapkan Facial Recognition, Asymmetric Cryptography, dan Artificial Intelligence (AI) untuk menghadirkan Identitas Digital yang terpercaya di dunia maya dan digital signiture dengan kekuatan pembuktian yang kuat di hadapan pengadilan.  

Ahmad Faroq, GM Enterprise Account, PrivyID (dokpri)
Ahmad Faroq, GM Enterprise Account, PrivyID (dokpri)
Marshall Pribadi menyampaikan kepada daku bahwa penggunaan nama PrivyID mendekatkan pada pengertian Private Identity yakni Identitas Pribadi. Pada saat daku mencoba apliaksi ini menyangkut kebenaran satu akun PrivyID hanya untuk satu NIK (Nomor Induk Kependudukan), daku meminta tolong Ahmad Faroq (GM Enterprise Account PrivyID) untuk mengirim surat elektronik berupa sebuah dokumen yang ter-signiture ke alamat email toko online daku 'belidisini.jstore.co' yaitu 'Cloathingstore@gmail.com'. Ternyata email yang daku terima memberikan keterangan harus log in ke PrivyID. Ternyata ketika daku mendaftar dengan identitas yang sama ditolak.

Jadi bagi individu yang memiliki akun PrivyID akan lebih aman didunia maya dan digital. PrivyID menghadirkan Identitas Digital tunggal dan universal yang dapat digunakan pengguna nya untuk direkognisi di berbagai lembaga keuangan baik bank maupun non-bank cukup dengan 1 kali proses KYC/Customer Due Diligence. Selain itu setiap pengguna juga diberikan sertifikat digital untuk menandatangani dokumen secara digital.

Danamon Entepreneur Award 2017 Bagi Marshall Pribadi

Danamon mendapatkan penghargaan Indonesia Banking Award 2017 di kategori The Best Bank in Digital Service, kategori Aset di atas Rp.100-250 triliun dari Tempo Media Group dan Indonesia Banking School. Terkait tanggung jawab sosial, Yayasan Danamon Peduli meraih Indonesia’s Best Corporate Social Initiatives 2017 dalam kategori “Outstanding Philanthropy” dari majalah MIX Marketing & Communication.

Gunawan Te, Small Medium Entreprise Business Head Danamon menyampaikan dalam siaran pers “Kami ucapkan selamat kepada para peraih tahun ini. Mereka telah menunjukkan bagaimana kekuatan segmen UKM dalam menciptakan dampak positif terhadap perekonomian, kesejahteraan masyarakat sekitar, serta budaya inovasi. Harapan kami, ajang Danamon Entrepreneur Awards yang berfokus pada segmen UKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia dapat menggugah semangat sekaligus menginspirasi kewirausahaan di tanah air”.

Bila daku baca apa yang disampaikan Pak Gunawan ada sisi kekuatan UKM yang menampilkan budaya inovasi. Apa yang dilakukan oleh Marshall menurut daku melalui PrivyID merupakan inovasi high tech. Teknologi yang dikembangkan dari aplikasi berlogo seperti lidah menjulur ala Roling Stone akan sangat bermanfaat kedepannya bagi bangsa. Itu kenapa pantas Marshall mendapatkan penghargaan Most Promosing Fintech.


Bagi Marshall mengapa terdorong mau terlibat dan mengikuti seleksi Danamon Entepreneur Award 2017 karena sebagai nasabah Danamon Privilage dan pemegang kartu kredit Danamon world yang sangat aktif, ia merasa sangat senang mendapatkan undangan via email untuk berpartisipasi dalam perhelatan tersebut.

Krishna Chandra, EVP Security, PrivyID yang menyampaikan pandangannya menyangkut Marshall Pribadi (dokpri)
Krishna Chandra, EVP Security, PrivyID yang menyampaikan pandangannya menyangkut Marshall Pribadi (dokpri)
Marshall sangat tersanjung dan bahagia menerima penghargaan Most Promosing Fintech. Hal tersebut memotivasi dirinya untuk mencapai lebih lagi dan berkontribusi lebih besar bagi bangsa. Bahkan teman, dan tim PrivyID menganggap Marshall layak karena dari apa yang mau dia capai menunjukkan konsistensi. Marshall berkorban biaya & tenaga untuk memperjuangkan cita-citanya yang diharapkan memberi manfaat.

Yuks dukung Marshall Pribadi, guy's kalian juga diundang untuk mendukung dan berpartisipasi melalui voting  Most favorite Danamon Entrepreneur Awardspada tanggal 19 November 2017 – 5 Desember 2017. Vote nya bisa mengakses disini : https://danamonawards.org/dukung/ dan untuk mendukung Marshall disini https://danamonawards.org/dukung/candidate/marshall-pribadi.

---------------------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun