Banyak hal yang sudah daku rasakan selama 7 (tujuh) tahun menggunakan platform menulis bernama 'KOMPASIANA'. Saat ini Kompasiana merupakan platform menulis satu-satunya yang daku gunakan dalam menuangkan yang ada di kepala ini. Dari hal yang manis sampai yang pahit & gentir ditemani oleh Kompasiana. Bahkan beberapa perjalanan hidup daku tertuang di Kompasiana.
Sebagai seorang yang hobi travelling daku acapkali menuliskan kisah perjalanan di platform ini. Cukup intens kisah ngetrip di akhir tahun 2014 sampai dengan pertengahan 2016. Tanpa disangka daku dinobatkan sebagai nominator tunggal Best Member Backpacker Jakarta (BPJ) 2014 dan Nominasi Inspiratif Member BPJ 2016, salah-satu alasannya karena menulis perjalanan bersama komunitas ini.Â
Pernah pula menuliskan kisah demo menuntut remunerasi di tempat kerja daku di RSKO yang berdampak terhadap karir. Kena punishment karena artikel Kompasiana yang di publish dan aksi selanjutnya. Daku juga pernah menulis 17 artikel selama 86 hari dengan berbagai tema sambil menahan rasa sembelit kelamaan duduk dilantai beton ruang tunggu ICU Rumah Sakit. Bahkan pernah menulis tentang urinoir otomatis yang mempersulit umat muslim cebok setelah pipis, walaupun sedikit pembaca.
Sudah banyak senior, teman sebaya, teman curcol, dan founder group blog dalam dunia blogging yang menyarankan daku untuk menggunakan platform lain bahkan blog pribadi. Tetapi daku tetap bertahan dengan platform ini. Mereka beranggapan bahwa dengan Kompasiana maka pergerakan daku sebagai blogger akan terbataskan dan menghalangi menjadi blogger monetizing.
Tujuh tahun terasa singkat seperti baru kemarin daku bergabung dengan Kompasiana. Februari 2010 menjadi awal daku memiliki akun Kompasiana. Daku tetap bertahan karena memang saat ini ngeblog belum sebagai penghasilan utama masih sebagai tempat untuk aktualisasi diri dan memperluas pergaulan. Daku berkerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di unit rehabilitasi narkoba RSKO Jakarta dan memiliki usaha online shop kacamata outdoor. Tetapi tidak terbantahkan acapkali mendapatkan imbalan dari ngeblog dari berbagai pihak termasuk dari Kompasiana sendiri.Â
Dari Rakyat Jelata Menjadi Andri Mastiyanto
Awalnya daku tertarik menulis di platform ini karena nama besar koran Kompas. Pada saat pertama kali menulis di Kompasiana berfikir ini menjadi tempat menuangkan keilmuan, curhatan, ide dan pemikiran kepada orang banyak. Daku beranggapan pada tahun 2010 tulisan Kompasiana yang daku buat akan terblow-up oleh situs Kompas.com, karena di menu bar portal berita tersebut ada Kompasiana.
Dengan berjalannya waktu daku tersadar bahwa Kompasiana sama seperti platform blog / menulis lain tetapi memiliki sesuatu yang berbeda yakni Kompasiana juga forum menulis. Platform menulis kompasiana bagaikan komunitas online dimana tulisan kita terlihat di timeline dan bisa dibaca oleh member lain. Berawal dari online akhirnya berujung berinteraksi secara offline.
Pada periode 2010 s/d 2014 sebagai kompasianers daku menulis sesuai dengan isu yang berkembang di masyarakat dan dunia penyalahgunaan narkoba. Saat masih begitu hijau di Kompasiana daku menyembunyikan jati diri dengan nama pena 'Rakyat Jelata'. Bahkan akun dengan nama pena tersebut masih daku pakai sampai saat ini ( http://www.kompasiana.com/rakyatjelata ). Walaupun dibagian profil sudah memberanikan diri menampilkan nama asli. Perubahan profil dari Rakyat Jelata menjadi Andri Mastiyanto terjadi di tahun 2015 menjelang Kompasianival.
Kompasiana pula yang membuat daku dikenal sebagai blogger yang suka bikin heboh di acara Nangkring, yang akhirnya dijuluki Blogger Rusuh. Patner rusuh daku yakni Topik Irawan, Tauhid 'Bule', Bos Madyang 'Garendra', Agung Han, Arum Butler, Mak Muthiah dan Mak Vale 'Yayat'. Tetapi saat ini walaupun cap Blogger Rusuh masih menempel, bos madyang memanggil daku 'Blogger Udik' karena berdomisili di Cikeas Udik. Karena wejangan agar lebih berkonotasi positif dari seorang Kompasianers senior Pak Isson dan mbak Wardah serta tulisan Kang Pepih, berujung dalam setiap akhir tulisan menggunakan 'Blogger Udik' dan profil Andri Mastiyanto.Â
Kopdar Bareng Kompasianers
Blog merupakan media online tetapi Kompasiana memberikan wadah bagi blogger Kompasiana bertemu secara offline. Beberapa kegiatan offline Kompasiana yaitu Kompasianival, Kompasiana Nangkring, dan Kompasiana Coverage. Semua itu sudah pernah daku rasakan dan hadir. Tidak hanya hadir daku pun menuliskan kegiatan tersebut di platform ini.
Bisa daku bilang baik itu Kompasianival, Nangkring, dan Coverage merupakan kopi darat tetapi memiliki perbedaan cakupan, waktu, peserta dan materi. Setiap kopi darat ini dalam pelaksanaan memiliki sponsor. Dalam pelaksanaan diharapkan para kompasianers menuliskan kegiatan tersebut, kecuali Kompasiana Coverage yang bersifat wajib.
![Deskripsi : Kecerian Kompasianival 2016 I Sumber Foto : Babeh Helmi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/24/kompasianival-2016babeh-59eed1a4ff24054c734d1e92.jpg?t=o&v=770)
![Deskripsi : Kompasiana Nangkring bersama Bappenas I Sumber Foto : Bappenas](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/24/nangkring-59eed16a96bb0809ae0c7a23.jpg?t=o&v=770)
Kompasiana Coverage merupakan Kompasiana Nangkring yang lebih intim. Sebetulnya ada kemiripan tetapi memang beda. Yang daku rasakan mengikuti Kompasiana Coverage, kami diberikan gambaran, sudut pandang yang lebih dalam dari sebuah produk yang di review sehingga dapat menghasilkan cerita yang lebih lengkap. Para Kompasianers merupakan yang terpilih walaupun melalui pendaftaran. Jumlah peserta hanya dikisaran 10 sampai dengan 20 kompasianers. Daku mengikuti Kompasiana Coverage sebanyak 11 (sebelas) kali dari akhir tahun 2015 sampai sekarang. Pertama kali mengikuti Kompasiana Coverage saat menyaksikan Big Bang Show sebelum tayang perdana. Saat ini Kompasiana Coverage sepertinya berubah diri menjadi copy writing Kompasiana.
Menikmati Kompasiana Visit
Travelling sambil menimba ilmu itulah Kompasiana Visit. Sama seperti Kompasiana Coverage, dalam Kompasiana Visit para peserta dipilih oleh admin Kompasiana dan ada pula yang melalui lomba blog. Jumlah pesertanya pun tidak banyak dari 10 sampai dengan 20 kompasianers. Bagi yang terpilih akan mendapatkan akomodasi, penginapan, transportasi, uang saku dan kenyamanan lainnya.
![Deskripsi : Kompasiana Visit ke Pulau Bidadari dan 3 Pualau Sejarah bersama Kementerian Pariwisata I Sumber Foto : Andri M](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/24/kompasianavisit-59eed1d35c814a2cfd0a4702.jpg?t=o&v=770)
Meet Up dan Hang Out Bersama Komunitas
Meet Up sesama Kompasianers tidak hanya Kompasianival, Nangkring dan Coverage. Kompasiana memiliki komunitas-komunitas yang acapkali melakukan hang out sesuai spesific interestnya. Daku merupakan kompasianers yang senang bergaul dengan sesama Kompasianers lainnya. Inilah asyiknya Kompasiana yang tidak hanya sekedar ngeblog.
![Deskripsi : Komik Nobar membahas saatnya sineas perempuan pegang kendali I Sumber Foto : Kompasiana](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/24/komik-nobar-59eed236f33a2d199914ac72.jpg?t=o&v=770)
Komunitas ini dipimpin oleh Agung Han dan saat ini dibantu oleh mbak Dewi Puspa dan Dina. Komik memiliki kegiatan hang-out bernama Komik Nobar. Sejak 2015 sampai dengan 2017, daku nobar bersama KOMIK sebanyak 15 ( lima belas ) kali.Â
![Deskripsi : Menikmati KPK trip / gerebek Soto Kuning Bogor yang legend I Sumber Foto : Andri M](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/24/kpk-59eed30228d54e2d3562f473.jpg?t=o&v=770)
Meningkatkan Skill Menulis dan Dapet Duit Dari Kompasiana
Tidak terbantahkan bagi diri daku, Kompasiana meningkatkan skill menulis ala blogger. Penambahah pengetahuan tentang bagaimana menulis yang baik ala blogger daku dapatkan pada saat kopdar bersama kompasianers lainnya, dan membaca tulisan-tulisan para penulis, senior, juara blogcomp di timeline Kompasiana. Bisa dibilang kursus gratis secara online dan offline.
Daku merasakan itu dari dampak yang daku terima yakni dalam kurun waktu 2 tahun (November 2015 s/d September 2017), sekitar 20 (dua puluh) kali mendapatkan rezeki dari Lomba Blog. Kompetisi blog yang daku ikuti tidak hanya dari Kompasiana tetapi juga dari luar Kompasiana. Tulisan-tulisan blogcomp tersebut itu daku tulis di platform Kompasiana.
Nangkring, Coverage, Kompasianival, Visit, Kopdar Komunitas Kompasiana daku jadikan waktu untuk menimba ilmu dari para senior, para juara, dan kompasianers lainnya. Para guru ini seperti Pak Isson, bang Gapey, Bang Saiful, bang Rushan, mak Muthiah dan lainnya dalam wejangan baik bersifat serius atau sambil guyon acapkali berucap 'Kalau menjadi penulis ya harus juga sering membaca'.
![Deskripsi : Melakukan reportase sebagai Executif Writer Kompasiana menjelang pargelaran Indonesia Open 2017 I Sumber Foto : Andri M](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/10/24/bcaindonesiaopen-59eed3645c814a2a853d20e2.jpg?t=o&v=770)
--------oo00oo-------
Ngeblog di Kompasiana selain menjadi tempat menulis dan ajang ketemuan dengan sesama Blogger, daku jadikan sebagai sarana penghilang stress dan menghilangkan penat. Kompasiana dalam dunia blogging Indonesia masih dianggap blog keroyokan. Bisa dibilang seorang blogger apabila tidak memiliki blog pribadi belum menjadi blogger seutuhnya. Tetapi menurut daku ngeblog ya nulis mau platform apapun sama aja sebagai Blogger.
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI