Apa yaks yang bisa daku mau ceritakan menyangkut sebuah event yang diberi julukan 'Kompasianival'. Yah daku bisa bilang bahwa event ini ialah ajang ketemunya para blogger yang menggunakan platform Kompasiana, oke daku sebut saja 'Kopdar Akbar'. Kompasiana sendiri sebagai platform juga merupakan komunitas blogger menurut daku. Platform ini memberikan keterikatan pertemanan antar blogger nya yang bukan hanya hubungan transaksional saja.
Bisa dibilang Kompasianival mempertemukan para blogger Pribumi. Jangan sensitif dulu, kalau bagi daku 'Pribumi' itu orang yang lahir dan menjadi warganegara  Indonesia atau keturunan Indonesia. Yang hadir daku perhatikan dari keturunan Jawa, keturunan Sulawesi, keturunan Kalimantan, keturunan Arab, keturunan Tiongkok, keturunan Melayu dan keturunan-keturunan lainnya.
Nah bagaimana rasanya menikmati Kompasianival ??? sebetulnya kalau pingin tau ya hadir langsung. Mungkin ini yang bisa daku tangkap, lihat dan rasa dari pergelaran yang mempertemukan para Blogger 'Pribumi' Kompasiana.
Kompasianival 2012
Daku mulai menghadiri Kompasianival di tahun 2012, yakni 2 (dua) tahun setelah daku memiliki akun Kompasiana di tahun 2010. Waktu itu masih bingung-bingung mau ngobrol dan bercengkrama sama siapa ? .... karena daku tidak begitu aktif menulis dan mungkin hanya sebulan sekali menulis di platform ini. Tetapi Kompasianival 2012 di Gandaria City bisa dibilang paling berkesan dan penting bagi daku.
Kompasianival 2012 yang bertemakan "Hero Inside You" yang memperkenalkan daku pada sebuah komunitas dan gerakan pengumpulan coin untuk biaya pendidikan adik-adik yang kurang mampu yaitu Coin A Chance. Gerakan ini pasca acara Kompasianival 2012 daku aplikasikan di RSKO Jakarta, tahun ini menjelang tahun ke 5 (lima).
Bagi daku konsep acara Kompasianival 2012 salah-satu yang terbaik. Ketika para peserta yang terdaftar masuk lokasi, tidak langsung dibenturkan panggung tetapi dipertemukan dengan stand-stand komunitas, baik itu komunitas Kompasiana maupun komunitas lain yang mendaftar. Efeknya hampir seluruh stand terlihat ramai dikunjungi dan kita bisa mendapatkan wawasan dari masing-masing stand.
Bagi kompasianers yang belum kenal siapa-siapa dengan konsep tersebut menjadi tidak boring dan bingung setelah mengikuti sessi acara yang diminati. Penempatan antara panggung dan stand dalam satu lokasi dan dihadiri komunitas2x diluar kompasiana ikut berimbas meramaikan Kompasinival 2012. Bahkan menurut daku menjaring Kompasianers baru dari berbagai generasi yang berasal dari komunitas2x diluar Kompasiana.
Kompasianival 2014
Pada tahun 2013 daku absen dari pargeleran Kompasianival 2013. Jadi pada tahun tersebut tidak ada yang bisa daku ceritakan. Lalu, tahun 2014 mengusung tema  "Kompasianival 2014 : Aksi untuk Indonesia" bisa dibilang 'The Best' dimana diselenggarakan di Taman Mini Indonesia Indah. Dikarenakan para pembicara yang hadir merupakan yang sedang bersinar. Kejutan pertama pejabat negara yang bernama Ignatius Jonan yang mereformasi PT.KAI menjadi seperti yang kita rasakan saat ini.Â
Kompasianival 2014 memisahkan antara panggung utama dengan stand komunitas dan stand sponsor. Pertamakali masuk para peserta sama seperti Kompasianival 2012 dipertemukan stand komunitas. Pada saat itu stand-stand terlihat ramai, karena banyak stand yang tidak hanya memberikan souvenir tetapi juga menunjukkan kreativitas dan games.
Tahun 2014 daku juga belum begitu aktif secara offline dan online berteman dengan sesama Kompasianers. Tetapi hawa dan rasa keakraban sudah daku rasakan. Para kompasianers saling berkumpul membentuk kelompok-kelompok, saling sapa dan bercengkrama. Jelas sekali muka-muka Pribumi dan budaya negeri yang hangat menyambut teman-temannya.
Kompasianival 2015
Bagaimana dengan Kompasianival 2015 yang bertema 'Juara'. Nah ini Kompasianival yang 'kontroversial' menurut daku, jadi pas dengan tema Juara yaks juara kontroversi. Menimbulkan kehebohan setelahnya gara-gara makan siang bersama Pak Presiden. Daku saat itu kurang ngehits sebagai kompasianers atau mungkin handphone Blackberry yang tidak daku aktifkan setelah pukul delapan malam. Walaupun Kang Pepih menanyakan 'kok nggak ikut...?', daku hanya mesam-mesem saja sambil menawarkan roti hijau cikeas udik kepadanya. Pasca event ini profile akun Kompasiana daku rubah menjadi 'Andri Mastiyanto' bukan lagi 'Rakyat Jelata' thanks yaks Kang Pepih.
Polemik timbul karena ada yang dianggap kok bisa di undang padahal dirinya sudah tidak aktif menulis bahkan mengakui di status FB pribadinya. Ada pula yang menulis bahwa menolak di undang bahkan sampai sekarang menyampaikan itu dengan para Kompasianers lainnya. Pokoknya kalau didenger bikin daku garuk-garuk kepala saja.
Nah gara-gara Pak Presiden tidak bisa hadir ke Gandaria City yang berimbas daku mengawal stand Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) menggantikan sementara para admin KPK. Pada pagelaran 2015 ini panggung utama dipisahkan dengan stand komunitas. Hanya stand sponsor utama berada disekeliling panggung utama. Bisa jadi ini yang membuat tidak ramai'nya stand di area outdoor dibandingkan dengan kompasianival sebelumnya. Apa karena di area outdoor jadi pada takut item kali yaks..he..he...
Mumpung 100 kompasianers ngehits pada ngilang, daku dan Tauhid keliling stand komunitas ngumpulin souvenir, foto-foto ngggak jelas, sama berinteraksi dengan cewek-cewek ca'em penjaga stand ....eeehhh.... Saat itu Bung Yos Mo juga baru kenal tetapi sudah berbaik hati memberi bonus kaos dan majalah dengan muka seperti bertanya 'ini bocah siapa !!.
Yang membuat ramai stand komunitas dan sponsor ya pada saat 100 Kompasianers itu kembali dari makan siang bareng Presiden. Nah gara-gara hebohnya daku dan Tauhid di stand-stand Kompasinival 2015, muncullah panggilan 'Blogger Rusuh' oleh mbak Wardah sebagai admin komunitas Kompasiana.
Kompasianival 2016
Memori yang tidak akan terlupa itulah 'Kompasianival 2016'. Yang membuat tidak terlupakan daku saat itu menjaga kakak yang berada di High Care Unit (HCU) RS.Otak Nasional. Pada saat itu ada sepupu yang bersedia bergantian menjaga Almarhum kakak daku 'Satria Adhi M'. Daku menyempatkan hadir dari sore sampai acara selesai. Setelah itu daku menjaga Almarhum Kakak kembali di RS.Otak.
Yang paling daku ingat bagaimana daku mengejar Wulan Guritno bukan untuk minta tanda tangan tetapi nomer telpon Yayasan Kanker yang memiliki Rumah Singgah disekitar RS.Kanker Dharmais. Waktu itu ada rencana kakak akan dipindahkan dari RS.Otak Nasional ke RS.Kanker Dharmais. Walaupun akhirnya daku mengontrak rumah untuk istirahat ibu dibelakang RS.kanker Dharmais.Â
Lokasi event Kompasianival 2016 paling strategis dan mudah dijangkau menurut daku. Terletak di pusat kota dilewati akses jalan yang mudah dan tersedia transportasi umum menuju SMESCO. Para kompasianers merindukan lokasi yang strategis seperti ini. Yang bisa membuat kompasianers membatalkan kehadiran salah-satunya 'Persepsi', misal ; kayaknya lokasinya susah dijangkau, klo hujan gimana ?, tempatnya terkenal macet nih, dll.
Nah, di Kompasianival 2016 jujur baru kenal dan menjalin pertemanan dengan mak vale 'Yayat' yang jadi Kompasianers of The Years 2016. sebelumnya sempet bareng di Kompasiana Visit ke Bandung tetapi belum akrab baru ngobrol singkat. Kalau sekarang ketemu mah dah negbacot kayak orang Betawi...ha..ha...
Pada Kompasinival 2016 mengangkat tema 'berbagi'. Berada di atas panggung Opa Tjip yang konsisten dalam menulis di Kompasiana. Beliau berbagi kenapa bisa konsisten dan bagaimana merawat dirinya agar tetap eksis menulis. Kalau Kompasianer belum pernah membaca tulisan Opa Tjip berarti belum kompasianers.
Dari segi penyelenggaraan Kompasianival 2016 ini sangat baik. Tapi menurut daku kompasianival 2016 masih di bawah Kompasianival 2014 di Taman Mini dari narasumber, keriuhan, dan keberadaan komunitas. Faktor kehilangan komunitas sangat terasa sekali di Kompasianival 2016 seperti sayur tidak diberi garam.
Untungnya ada penampilan Project Pop jadi lebih klimaks karena para kompasianers diajak berjingkrak-jingkrak. Project Pop membawakan beberapa lagu lawas  yang tetap ngehits hingga kini seperti Pacarku Superstar, Dangdut Is The Music Of My Country, hingga Bukan Superstar. Walaupun daku bersama mas Wisnu Nugroho berada dibelakang para kompasianers yang jingkrak-jingkrak itu.
Kompasianival 2017
Di tahun yang ketujuh ini mengusung tema "Kolaborasi Generasi". Sepertinya niat dari platform ini mengusung tema tersebut di kompasianival 2017 bertujuan untuk menyatukan serta memberi insight dari dua generasi yakni generasi sebelumnya dan generasi masa kini ( generasi milenial, generasi x, generasi Z dan generasi now ).
Karena itulah dalam Kompasianival 'Kolaborasi Generasi' ini nama-nama  pembicara yang akan ikut sharing pun berasal dari dua generasi berbeda. Misalnya, pada sesi sharing musik, pembicara yang hadir adalah Titiek Puspa yang mewakili generasi lawas akan disatupanggungkan dengan Eka Gustiwana yang berasal dari generasi digital.
Bila daku rasakan karena lokasi nya berada di Aveneu Of The Star, Lippo Mall Kemang tempat generasi now pada nongkrong-nongkrong kece jadinya sulit membedakan antara Kompasianers dan pengunjung mall. Daku melihat sendiri banyak diantara yang menyaksikan Kompasianival tidak menggunakan gelang registrasi. Bahkan banyak non 'Pribumi' yang hilir mudik.
Menurut daku ada sisi positifnya, jadi Kompasiana dan Kompasianival lebih dikenal oleh generasi now yang sedang nongkrong asyik dilokasi tersebut. Apalagi menjelang malam para kompasianers bisa cuci mata karena banyak yang bening-bening...he..he....walaupun kami para kompasianers rela berbagi tempat dengan mereka.
Penyelenggaraan Kompasianival 2017 daku bilang cukup sukses dan Alhamdulillahnya tidak terjadi hujan. Kalau kata bang Nurul Uyuy dia sudah gantung kodok diatas....xi..xi...., Untuk itu daku patut apresiasi atas kerja keras Panitia. Apalagi dibandingkan dengan penyelenggaraan sebelumnya para admin lebih ramah dan mulutnya pada enteng menyapa walaupun yang jutek juga ada.....eehhh disebut nggak ya.
---ooo000ooo-----
Selain kenangan Kompasianival, daku juga memiliki kenangan Nangkring bersama Kompasiana (DISINI)
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri MastiyantoÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H