Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tips Sehat Menjaga yang Sakit di "Hospital"

6 Oktober 2017   11:27 Diperbarui: 6 Oktober 2017   11:33 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Menjaga yang sakit haruslah tetap sehat I Sumber Foto : pexel.com

Untuk mendapatkan tidur yang berkualitas memang cukup sulit sebagai  penjaga pasien. Minimal 4 jam per hari bagi kami berdua (daku dan ibu)  harus memiliki waktu tidur. Untuk itu, daku membuat jadwal. Ibu dari  pukul 13.00 sampai dengan pukul 16.00 tidur siang, dilanjutkan pukul  10.00 sampai dengan pukul 02.00 tidur malam. Sedangkan daku tidur pukul  10.00 sampai dengan pukul setengah 11.30, dilanjutkan pukul 20.00 sampai  dengan pukul 21.30, kemudian pukul 02.30 sampai dengan pukul 04.45.

Jadwal tersebut tidaklah baku dan acap kali berubah, karena kondisi  kakak yang suhu tubuhnya naik turun, penjenguk yang datang di luar jam besuk, atau kebutuhan dari pihak medis terhadap daku. Cukup tidur  merupakan sesuatu yang harus dipenuhi oleh penjaga pasien. Cara tersebutlah yang membuat ibu dan daku tetap sehat, walaupun tidak 100  persen fit.

4. Siapkan Alas Tidur yang Tebal

Kalau hanya 2 hari mungkin tidur di lantai dengan alas seadanya saja  tidak akan mengganggu kesehatan dan belum terjangkit pegal linu. Bagaimana bila sampai 7 hari, belasan, bahkan puluhan hari? Menurut daku  bisa-bisa ikut jatuh sakit.

Bawalah dari rumah alas tidur yang tebal, kalau perlu beberapa lapis.  Sebelum menjaga almarhum kakak selama 86 hari, daku juga pernah menjaga  almarhum bapak di rumah sakit selama 9 hari. Saat itu, daku hanya  menggunakan 1 lapis bed cover.Apa yang terjadi? Daku sakit sembelit. Bahkan pernah daku menjaga tante daku di RSCM beralaskan baju  seragam Kemenkes dan selimut berbahan seprai. Alhasil badan terasa  seperti digebukin security.

Dari pengalaman itu, saat menjaga almarhum kakak daku dan ibu  membawa 3 lapis alas untuk tidur. Salah satunya bantuan dari teman kakak sesama jurnalis di Trans7. Walaupun sudah tebal, tetap saja  masih terasa pegal. Tetapi, lebih nyaman dibandingkan ketika menjaga  almarhum bapak selama 9 hari dengan 1 lapis alas saja. 

5. Alihkan Pikiran ke Arah yang Lain

Buku menjadi jawaban buat daku untuk mengalihkan pikiran sementara  dari tempaan hidup saat itu. Setelah 3 hari berada di RS Otak Nasional menjaga kakak, daku pulang ke rumah di Cikeas lalu mencari buku bacaan yang tepat. Buku ini berjudul Travel Writer Diary. 

Lalu 2 minggu setelah almarhum kakak di rawat, daku membawa laptop.  Dengan gadget tersebut, daku menghasilkan 13 tulisan selama 70 hari.  Pengalihan ini ternyata mengurangi stres yang daku hadapi. Bagi penjaga  pasien, pengalihan dari pikiran menyangkut penyakit yang diderita pasien  itu perlu. Bila selalu memikirkannya, kita akan stres dibuatnya.

6. Makan dan Minum yang Cukup dan Bergizi

Jangan lupakan makan dan minum yang cukup dan bergizi. Berdasarkan  pengalaman daku, menunggu di bawah tempat tidur ruang perawatan atau di  selasar ruang HCU dan ICU itu melelahkan. Dengan makan yang bergizi dan  cukup, akan menjaga daya tahan tubuh, memori, konsentrasi, dan kesadaran  ketika di lingkungan rumah sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun