Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

PT. Pertamina Siap Mengelola Energi Alternatif, Baru dan Terbarukan Demi Kemandirian Energi

1 Oktober 2017   23:28 Diperbarui: 2 Oktober 2017   06:15 1901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Energi Baru & Terbarukan Yang dapat dimaksimalkan oleh PT.Pertamina I Sumber Foto : Pertamina

Kita patut bangga dengan negeri kita Indonesia karena memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah. Kekayaan alam ini tidak hanya didalam Bumi tetapi diatas tanah dan dilangit Nusantara. Sebut saja minyak bumi, batubara, gas alam, panas bumi, air, angin bahkan sengatan matahari. Pantas saja banyak orang bilang Indonesia diciptakan ALLOH SWT sambil tersenyum.

Yang bikin tidak habis pikir belum banyak Sumber Daya Alam negeri ini yang bisa di eksplore menjadi Energi Terbarukan. Bangsa ini masih tergantung dari energi yang berasal dari bahan baku fosil seperti Bahan Bakar Minyak ( BBM), batubara dan gas. Hanya sebagian bahan baku fosil dan energi baru & terbarukan saja yang dikelola Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengurusi energi.

Kita sebagai anak bangsa sudah harus mulai khawatir dengan Jumlah produksi bahan bakar minyak (BBM) yang terus turun setiap tahun. Penurunan tersebut diakibatkan berkurangnya cadangan minyak di dalam negeri akibat minimnya sumber-sumber minyak (fosil) yang baru.

Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, produksi minyak mentah nasional pada 2017 diproyeksikan hanya 661,7 juta barel per hari (bph). Produksi diproyeksikan turun menjadi 643,67 juta bph pada 2018 dan hanya 560,21 juta bph pada 2023.

Untuk menyeimbangkan penurunan maka dilakukan impor. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor migas periode Januari-September 2016 mencapai level USD13,74 miliar. Salah satu hal yang bisa dilakukan agar kemandirian energi dan ketahanan energi tercapai yakni dengan mendorong penggunaan energi alternatif dan energi baru & terbarukan.

Mau tidak mau dengan membaiknya perekonomian dan meningkatnya daya beli masyarakat, penggunaan energi terus meningkat, harus ada solusi untuk memenuhi kebutuhan energi. Energi alternatif sebagai solusi cepat sedangkan energi baru & terbarukan untuk masa kini dan masa depan.

PT Pertamina Melaksanakan Program Konversi Minyak Tanah ke LPG sebagai Energi Alternatif

Untuk penggunaan energi alternatif PT.Pertamina sudah melaksanakannya yakni konversi Minyak Tanah dengan LPG. Liquified Petroleum Gas (LPG) adalah bahan bakar alternatif yang bersih. Selain dapat di gunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, LPG dapat juga dimanfaatkan sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar minyak untuk kendaraan (Autogas/Vigas), dan untuk kebutuhan mesin kapal Nelayan.

Deskripsi : Bright Gas merupakan LPG yang memeliki keamanan tabung lebih baik I Sumber Foto : Pertamina
Deskripsi : Bright Gas merupakan LPG yang memeliki keamanan tabung lebih baik I Sumber Foto : Pertamina
Dengan suksesnya program konversi tersebut sejak 2007 menyebabkan konsumsi LPG di Indonesia mengalami peningkatan. Dari hanya sekitar 1 (satu) juta Metrik Ton per tahun pada tahun 2007 menjadi hampir mencapai 7 juta Metrik Ton di tahun 2016 (atau tumbuh sebesar 700% selama 9 tahun).

Potensi Energi Baru dan Terbarukan

Bagaimana dengan energi baru & terbarukan yang berasal dari "proses alam yang berkelanjutan", seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air proses biologi dan panas bumi ???....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun