Dua kali sudah daku mengunjungi Pulau Dewata Bali tetapi entah kenapa ada sesuatu yang memanggil untuk kembali. Daku sebagai pecinta jalan-jalan sejatinya acapkali menemui eksotiknya pemandangan pantai, rimbunnya hutan, segarnya air laut dan pesona pulau di lokasi lain. Tetapi kenapa Bali always sound an alarm.
Deskripsi : Mengunjungi Garuda Wisnu Kencana Sendirian karena teman sekantor mendapatkan tiket pemberangkatan lebih awal I Sumber Foto : Andri M
Daku berasal dari keluarga menegah kebawah, pada saat masa sekolah sampai dengan kuliah tidak memiliki kesempatan dan materi untuk bisa melihat Pulau Bali. Setelah berkerja dan memiliki penghasilan sendiri akhirnya daku mendapat kesempatan ke Pulau yang dikenal di dunia sebagai pulau yang eksotik.
Deskripsi : Mengeksplorasi Tanah Lot yang merupakan destinasi utama para wisatawan ke Bali I Sumber Foto : Andri M
Bahkan pengalaman pertama daku menjejak ke luar Jakarta selain pulang kampung ke halaman orang tua ialah Pulau Bali. Sebuah perjalanan yang akhirnya memanggil daku untuk mengeksplore daerah lain. Gara-gara Bali lah daku akhirnya menyukai
wisata pulau dan menikmati keindahan laut serta mengeksplore / mengelilingi pulau dengan jalan kaki. Bisa daku bilang
Bali its Funky or Bali Funky karena membuat daku bergaul di beberapa komunitas
travelling.Â
Deskripsi : Tower di tengah pulau rambut, pada bulan Juli dari atas tower ini akan dapat melihat ratusan burung laut I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Pulau Sangiang tempat dimana daku mendapatkan pengalaman tersasar di tengah pulau. Daku kesana sebelum pulau ini ngehits bagi wisatawan I Sumber Foto : Andri M
Daerah-daerah eksotik di pulau Jawa sudah daku jajaki dari ujung barat seperti Pulau Gunung Anak Krakatau, Pulau Sabesi ( Lampung ), Pulau Peucang dan Pulau Hendeheleum. Lalu, menyisir ke utara Pulau Rambut, Pulau Tidung, Pulau Sangiang, Pulau Tunda, Pulau Pari, Pulau Bidadari, Pulau Cipir, Pulau Kelor, Pulau Onrust, Pulau Menjangan Besar & Kecil, Pulau Gosong, Pulau Air, dan Penangkaran Hiu di Kepulauan Karimun Jawa.Â
Apa yang daku cari di pulau-pulau tersebut ialah RASA keindahan pantai dan keelokan pulau'nya. Tetapi jujur ada yang beda, Pulau Dewata seperti memberi panggilan untuk kembali walaupun Kepulauan Karimun Jawa dan Pulau Peucang memiliki panggilan yang sama. Sama seperti Pulau Bali, ke dua pulau tersebut ( Pulau Peucang & Kepulauan Karimun Jawa ) telah daku singgahi 2 kali. Mereka bagaikan berbisik "Ayyooo kesini lagi, eksplore di sisi yang lain" dan meminta yang ketiga kalinya.Â
Deskripsi : Trekking menuju Curug Cikaracak, Gunung Gede bersama Komunitas Backpacker Jakarta I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Beristirahat di Kampung Naga, Tasikmalaya. Butuh menjejak ratusan anak tangga menuju desa ini. Ditempat ini warga dilarang menggunakan listrik dan alat elektronik serta memiliki aturan adat yang begitu tradisional I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Menuju Stone Garden butuh perjuangan, trekking dengan kemiringan 45 derajat dari tempat parkir kendaraan membutuhkan ketahanan fisik I Sumber Foto : Andri M
Setelah mendapatkan banyak kesempatan menjelajah pulau, daku pun menjelajah gunung, hutan, pantai dan tidak lupa kota di pulau Jawa. Penjelajahan tersebut juga terinspirasi dari perjalan daku ke Bali bersama teman-teman kantor ke daerah Ubud Bali yang rindang dan dapat berinteraksi dengan satwa di
Monkey Forest. Daku mendapatkan kenikmatan tersendiri merasakan ciptaan Tuhan sebelum Instagram menjadi ajang tempat untuk mengkoleksi moment-moment berupa foto perjalanan. Walaupun ada sebuah moment daku hampir dijemput ajal di Selat Sunda, Pulau Anak Krakatau karena terbawa arus laut dan pernah juga tersesat di hutan Pulau Sangiang.
Menjejak Destinasi lain di Bali agar Bali Funky
Pada saat berada di Bali tahun 2009 dan 2013 daku visit ketempat objek utama yang sudah biasa wisatawan datangi. Lokasi tersebut yaitu Pantai Kuta, Ubud Mongky Forest, Pantai Jimbaran, Tanah Lot, Bebek Bengil , Kintamani, Sanur, Garuda Wisnu Kencana, Gunung Agung, Uluwatu dan Pantai Dreamland. Pengen sekali menjejak lokasi lain di Pulau Dewata.
Dalam travelling entah kenapa daku lebih banyak menjejak Pulau dibandingkan Gunung yang memberikan pandangan hijau royo-royo. Mungkin bisa jadi karena banyak hal yang didapat ketika berada di sebuah pulau, yakni menikmati perjalanan menyebrang antar pulau, menikmati pantai, menjelajah daratannya, dan pastinya bermain air di lautnya.
Pertama yang akan daku datangi ketika berkunjung ke Bali lagi yakni menjejak Pulau Nusa Penida. Destanasi ini menjadi sebuah cita-cita tidak hanya sekedar keinginan. Pulau kecil yang terletak disebelah tenggara Pulau Bali itu dikenal lokasi yang eksotik untuk dikunjungi. Â Nusa Penida bagaikan gadis perawan milenial yang menyajikan tempat yang masih natural, pesona tebing, kolam alami, pantai dan terumbu karang.Â
Deskripsi : Pantai Kelingking selain memberikan pemandangan alam tetapi juga rasa I Sumber Foto : Bali Funky
Deskripsi : Raja Lima sebuah destinasi yang keren bila berada di atas bukit seperti ini. Merasakan hembusan angin laut I Sumber Foto : Bali Funky
Kenapa daku sebut Pulau Nusa Penida sebagai perawan yang milenial karena saat ini tidak lagi menjadi pelengkap Bali, namun sudah menjadi tujuan wisata utama liburan di  Bali. Nusa Penida di dunia internasional dikenal dengan
Golden Egg of Bali. Â Pingin kiranya tersentuh hembusan angin di atas tebing Pantai Kelingking, dan Raja Lima.Â
Deskripsi : Angel's Bilabong, Sebuah spot dimana tempat pertemuan sungai dengan laut. Airnya begitu jernih dan sepertinya asyek untuk berendam disana I Sumber Foto : Bali Funky
Tidak hanya itu saja, segar rasa'nya bila dapat menikmati mata air alam di Air Mata Guyangan, mendaki Bukit
Teletubies dan berenang di muara akhir dari sebuah sungai yang bermuara terlebih dahulu di
Angel's Billabong sebelum air sungai tersebut sampai ke lautan lepas. Sensasi baru pastinya akan memberi
memory dan pengalaman yang  tak terlupakan.Â
Kedua, Pulau Lembongan surga tersembunyi berikutnya yang berada di Bali. Pulau ini merupakan salah satu pulau kecil yang terletak di Kabupaten Klungkung. Â Karena daku suka mengeksplore dan aktivitas fisik di area wisata sepertinya akan cocok. Walaupun pekerjaan saat ini cendrung dibelakang meja, tetapi tidak mengurangi minat daku untuk melakukan kegiatan trekking di hutan Mangrove, Snorkeling di laut yang jernih, dan terbanting dari Banana Boat . Â
Deskripsi : Rumah Pohon Batu Melonteng I Sumber Foto : Bali Funky
Deskripsi : Pasih Uug terdapat jembatan alam yang terbentuk dari tebing yang dikikis air laut I Sumber Foto : Bali Funky
Pulau Lambongan yang daku dengar dari teman-teman
traveller dan baca di mbah
google sepertinya akan memberikan sensasi lain dari destinasi wisata di Bali. Katanya pemandangan alam disana begitu mempesona, itu kenapa daku menetapkan destinasi ini menjadi lokasi berikutnya yang akan daku pijak di
BALI. Ada beberapa spot keren yang di rekomendasikan beberapa
traveller kepada daku yakni Rumah Pohon Batu Melonteng, Pasih Uug,
Sunset Point,
Panorama Point,
Devil Tears, dan Pantai
Dream.
Bila daku lihat salah satu foto instagram yang di upload Bali Funky dimana seorang perempuan memandang kearah laut di atas rumah pohon, bagi daku menimbulkan sebuah rasa. Daku menghayal berada disana sambil menghirup nafas sambil membentangkan tangan mungkin akan menimbulkan rasa seperti burung yang terbang membelah bukit dan melewati lautan.
Ketiga, menikmati pesona Ubud yang tidak hanya monkey forest. Ubud dikenal tidak hanya tempat para seniman dan pecinta literasi berkumpul, tetapi hijau royo-royo nya melegenda. Bahkan saking terkenalnya akhirnya dijadikan spot sebuah film 'Love, Eat, and Pray'. Di salah satu adegan Julie Robert menaiki sepeda melewati hijaunya lingkungan di sekitar ubud.
Deskripsi : The Campuhan Ridge sensasi lain menikmati Ubud I Sumber Foto : Bali Funky
Deskripsi : Menikmati sepeda diantara sawah I Sumber Foto : Bali Funky
Kegiatan bersepeda di Ubud menjadi aktivitas favorit di Ubud bagi wisatawan asing bila daku baca beberapa ulasan
traveller blogger. Daku ingin mencoba
The Campuhan Ridge yang tidak hanya akan bersepeda mengelilingi persawahan yang hijau, tetapi juga melewati perbukitan dan juga masuk dalam perkampungan khas Bali. Memiliki kesempatan berinteraksi ramah dengan penduduk setempat memberikan pengalaman tersendiri saat
travelling. Dengan jarak tempuh sekitar 9 km melewati lembah yang subur dari Sungai Wos dan sawah hijau, dengan latar belakang pemandangan Gunung Agung.
Selain cycling, ada nature sport lain sambil berwisata juga berolahraga disebuah lokasi di Ubud yakni Sungai Ayung. Tempat air mengalir ini merupakan lokasi rafting di Bali selain Sungai Telaga Waja di Karang Asem. Dari beberapa sumber yang daku baca Sungai Ayung masuk dalam kategori sungai kelas II dan III. Jujur daku belum pernah merasakan arum jeram, tetapi body rafting sudah pernah daku rasakan di green canyon, Banten.Â
Deskripsi : Pingin rasanya menikmati arum jeram I Sumber Foto : Bali Funky
Arung jeram Sungai Ayung  di Bali ini sepertinya cocok buat daku yang baru akan mencoba arum jeram. Bakal asyik nih karena bagi daku yang pernah tenggelam di selat sunda, berarung jeram dengan tenang tanpa bahaya sambil menikmati pemandangan indah menjadi bagian
trauma healing. Saat ini daku sudah beberapa kali berenang dan mencoba
banana boat di laut menggunakan alat
snorkling lengkap di beberapa pulau yang daku singgahi, salah-satunya Pulau Bidadari.
Dari yang daku lihat di youtube saat rafting di Sungai Ayung akan disuguhi hamparan persawahan, dan perbukitan yang asri, serta pemandangan pepohonan hijau yang rindang. Tidak hanya itu saja para peserta arum jeram akan berkesempatan melihat mahakarya seniman Bali berupa ukiran relief Ramayana di tebing batu.
----ooo000ooo----
Bagi daku seorang traveller menikmati perjalanan itu tidak hanya pemandangan mata saja. Ada sesuatu dalam perjalanan yang akan menjadi memory dan menimbulkan rasa. Pengalaman travelling ketika kita tua nanti akan seperti album yang berada di otak. Slide-slide kenangan itu akan muncul. Travelling tidak hanya membawa badan ini menikmati alam tetapi ada sebuah rasa dari menghirup udaranya, tersengat sinar matahari, tertawa bersama teman seperjalanan dan berinteraksi dengan warga sekitar. Ketika kembali ke Bali daku mengharap sensasi "Bali Funky".
"This post is my attempt to be chosen as 1 of the 4 winners of Bali Funky Blogger Hunt in collaboration with Pungky Prayitno"
atau cek http://www.pungkyprayitno.com/
Salam Hangat Blogger Udik - Andri Mastiyanto
Instagram I  Twitter Â
Web  I  email : mastiyan@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya