Program Pemulihan bagi Para Pecandu Narkoba
Pecandu narkoba sebelum masuk unit rehabilitasi akan dilakukan proses detoksifikasi di unit MPE paling lama 14 hari.Â
Proses ini merupakan tindakan medis kepada pasien untuk menghilangkan keadaan putus zat-nya kalau orang awam menyebutnya sakau. Pada proses ini pasien dilakukan stabilisasi terlebih dahulu apakah nantinya akan turun ke rehabilitasi atau rawat jalan.
Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dan tim yang merekomendasikan pasien di rehabilitasi atau rawat jalan. Setelah proses detoksifikasi dan pasien stabil barulah proses rehabilitasi sosial & psikososial sesuai rekomendasi diterapkan. Pasien berada di unit rehabilitasi narkoba dikisaran 3 s/d 6 bulan tergantung evaluasi medis dan sosial dari tim.Â
Pada proses rehabilitasi ini para pecandu akan dilakukan intervensi perilaku menggunakan konsep Thereupatic Community, psikososial dan Medis agar mereka pulih dari perilaku mencandu NAPZA. Pada proses ini pasien sudah tidak dilakukan terapi obat kecuali pasien yang sakit, dan pasien yang mengalami gangguan kejiwaan.Â
Untuk di RSKO terdapat perbedaan penanganan pasien yang dikategorikan masuk Reguler Program dan Special Program. Untuk Reguler Program ialah pasien yang berasal dari individu yang hanya mencandu NAPZA saja sedangkan Special Program merupakan pasien yang mencandu Napza tetapi memiliki masalah kejiwaan, selain itu penyakit fisik, usia lanjut, anak-anak, dan masalah lainnya.
Untuk kegiatan di Reguler Program dan Special Program dibedakan penanganannya. Untuk kegiatan di Reguler Program lebih kepada pengetahuan, pemahaman, aktivitas fisik, perubahan perilaku agar mereka tidak menggunakan kembali dan dapat hidup lebih baik ke depan.Â
Pada proses ini memang aktivitas para pasien dibuat ketat dari waktu subuh sampai malam hari, dari pembelajaran, kelas religius, olahraga, aktivitas kebersihan lingkungan dan lecture kalangan profesional. Ketatnya aktivitas merupakan bagian terapi agar mereka tidak berpikir penggunaan zat.Â
Sedangkan untuk pasien yang memiliki keterbatasan di Special Program ada program yang memiliki kesamaan dengan Reguler Program tetapi lebih kepada memangkas isu internal dan sangat kurang aktivitas fisik. Untuk special program, 75 % merupakan tindakan dan perawatan medis.
Pada saat program dijalankan, para pasien dilakukan pemangkasan sikap dan perilaku negatif yang terbentuk akibat pola pemakaian, serta pembentukan nilai-nilai baru. Pengembangan dan pembentukan emosi serta identifikasi gejala-gejala psikologis akibat penggunaan drugs.Â
Pembentukan pola pikir yang efektif, serta meningkatkan lagi aspek-aspek spiritual. Mengembangkan keterampilan diri dengan tujuan memiliki kemampuan untuk bertahan dalam menjalani hidup.