Kalau mendengar kata sakit jantung, daku selalu ingat pada om daku yang tinggal di Depok. Beliau mengalami masalah dengan pembuluh darah yang berhubungan dengan Jantung. Sudah 3 (tiga) kali dirinya melakukan operasi pemasangan ring di salah satu rumah sakit jantung di bilangan Jakarta. Walaupun sudah dilakukan pemasangan ring, kondisi beliau masih belum kembali seperti saat masih bugar.
Kalian sudah pada tau atau belum guy's bahwa penyakit jantung merupakan masalah kesehatan utama di negara maju maupun berkembang dan menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap tahunnya. Nah untuk penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) yang menjadi penyebab kematian tertinggi adalah stroke dan penyakit jantung.
Semenjak ada BPJS, maka sebagian besar masyarakat Indonesia apabila mengalami masalah kesehatan akan ditanggung oleh asuransi kesehatan ini. Untuk pembiayaan untuk penyakit Katastropik pada tahun 2016 menghabiskan biaya sebanyak hampir 14,6 Triliun Rupiah, dimana pembiayaan untuk penyakit Jantung, yaitu sebesar 7,4 Triliun Rupiah (50,7%), diikuti Gagal Ginjal Kronik 2,5 Triliun Rupiah (17,1%), Kanker 2,3 Triliun Rupiah (15,7%), Stroke 1,2 Triliun Rupiah (8,2%), Thalasemia 476 Miliar Rupiah (3,3%), Sirosis Hepatis 230 Miliar Rupiah (1,6%), Leukemia 182 Miliar Rupiah (1,2%) dan Haemofilia 119 Miliar Rupiah (0,8%).
Gede banget kan guy's 7,4 triliun untuk pembiayaan pengobatan penyakit Jantung oleh BPJS, kalau dibeliin kerupuk bisa nutupin pulau Jawa kali yaks...he...he....., Nah menurut Prof.Dr.Bambang Budi Siswanto, SpJP(K) dalam guyonannya "BPJS itu tenar tapi tekor" ucapnya dalam kegiatan ngobrol bareng blogger dan media bertema 'Set Your Life Back To Motion' yang diselenggarakan oleh Novartis di Hotel Borobudur, Jakarta (29/7/2017). Novartis adalah penyedia solusi layanan kesehatan bagi pasien dan komunitas serta farmasi terkemuka di dunia.
Kegiatan ini guy's diniatkan untuk memberikan informasi kesehatan menyangkut kesalahpahaman seputar gagal jantung di masyarakat. Sebagai perusahaan yang berkembang dan besar di Indonesia dengan head office di Jakarta serta factory di dua lokasi yaitu Batam & Pasar rebo, jakarta, Novartis memberikan edukasi bagi kami para Blogger dan Jurnalis menyangkut penyakit gagal jantung.
Apa itu Penyakit Gagal Jantung
Kalau mendengar kata gagal pastinya berkonotasi negatif. Kata gagal memiliki hubungan yang erat dengan kalimat ketidakberhasilan. Begitupun dengan kalimat 'Penyakit Gagal Jantung'. Apakah gagal jantung berhubungan dengan kegagalan jantung untuk berdetak !!!! .... Untuk itu yuks kita bahas.
Gagal jantung adalah kondisi kesehatan serius ketika jantung tidak dapat memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh, disebabkan oleh melemahnya otot-otot jantung dari waktu ke waktu. Hal ini menyebabkan darah yang ada di dalam tubuh tidak dapat mengantarkan cukup oksigen dan makanan ke tubuh agar bekerja dengan normal, dan dapat mengakibatkan tubuh mudah lelah atau letih ( sumber : Intensive Care Hotline )
Hal itu pun menyebabkan tubuh tidak dapat membersihkan hasil limbah tubuh dengan benar, sehingga dapat terjadi penumpukan cairan di paru-paru dan bagian tubuh lainnya seperti kaki dan perut. Meski disebut 'kegagalan' jantung, hal tersebut bukan berarti bahwa jantung di dalam tubuh akan berhenti bekerja, melainkan jantung mengalami kesulitan bekerja untuk memenuhi kebutuhan tubuh, terutama ketika melakukan aktivitas fisik.
Gejala dari penyakit gagal jantung belum dapat terlalu dirasakan di awal. Pada saat proses menuju keparahan, jantung dan tubuh masih bisa mengatasi penyakit gagal jantung dengan memompa lebih cepat dan memompa lebih banyak darah dengan kecepatannya. Hal ini disebut kompensasi. Seiring dengan hal itu, jantung akan mulai berjuang memompa cukup banyak darah ke tubuh, gejala akan mulai muncul. Gejala ini bisa memburuk atau berubah jika gagal jantung bertambah parah.
Pada tahap awal, tubuh mungkin akan merasa lelah dengan mudah, kehabisan napas saat menggunakan tangan, jantung terasa berdebar lebih kencang atau berdebar-debar (palpitasi), dan merasa lemah / pusing. Saat penyakit gagal jantung bertambah parah, cairan mulai terbentuk di paru-paru dan di bagian tubuh lainnya, ini dapat menyebabkan merasa sesak napas meski saat istirahat, memiliki pembengkakan (edema), terutama di kaki, bagian pergelangan kaki dan kaki dan Bertambah berat. Apa yang dirasakan bisa terjadi hanya dalam satu atau dua hari, atau lebih lambat. Selain itu penderita mengalami batuk atau sesak napas, terutama saat berbaring, buang air kecil lebih banyak di malam hari dan perut terasa kembung atau sakit di bagian perut.
Tindakan terhadap penyakit Gagal Jantung
Apa yang harus kita lakukan ketika diri kita memiliki gejala ??? ..... Periksakan diri ke Dokter, mungkin akan dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap tubuh kita dan petugas medis akan menanyakan gejala, riwayat kesehatan dan gaya hidup. Penting bagi kita untuk menjawab pertanyaan sejujur dan seakurat mungkin agar dokter dapat membuat diagnosis yang akurat dan bekerja sama dengan anda untuk mendapatkan perawatan terbaik.Â
Ada beberapa tes / pemeriksaan dilakukan yang akan membantu untuk menunjukan apakah hati anda bekerja dengan baik dan, jika tidak, di mana masalahnya terletak, yaitu ; Riwayat medikal dan pemeriksaan fisik, Elektrokardiogram, Tes darah, Ekokardiogram dan Rontgen dada.
Pengobatan LCZ696 masih dalam proses agar dapat bisa di cover oleh BPJS bagi penderita penyakit gagal jantung menurut Dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM (Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia).
Milan Paleja mengungkapkan Novartis berusaha untuk mendukung program pemerintah Indonesia dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk membantu pasien Indonesia yang menderita penyakit kardio-metabolik, seperti diabetes, hipertensi dan gagal jantung melalui BPJS. Dengan tercovernya dalam BPJS dapat membantu meringankan beban sosial maupun ekonomi sebagai akibat penyakit ini.
----ooo000ooo----
Masyarakat haruslah memahami lebih baik mencegah daripada mengobati, sangatlah penting menjaga kesehatan dengan gaya hidup sehat dengan CERDIK ( Cek Kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin melakukan aktivitas fisik, Diet sehat, Istirahat cukup, dan Kelola stress) saran dari Dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM.
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri mastiyanto,SKM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H