Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memelihara Kesehatan Bagi Pasien Gagal Jantung

31 Juli 2017   21:44 Diperbarui: 1 Agustus 2017   12:45 1645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : dr.David Slim memberikan data bahwa penyakit jantung merupakan momok masalah kesehatan bagi dunia

Kalau mendengar kata sakit jantung, daku selalu ingat pada om daku yang tinggal di Depok. Beliau mengalami masalah dengan pembuluh darah yang berhubungan dengan Jantung. Sudah 3 (tiga) kali dirinya melakukan operasi pemasangan ring di salah satu rumah sakit jantung di bilangan Jakarta. Walaupun sudah dilakukan pemasangan ring, kondisi beliau masih belum kembali seperti saat masih bugar.

Kalian sudah pada tau atau belum guy's bahwa penyakit jantung merupakan masalah kesehatan utama di negara maju maupun berkembang dan menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap tahunnya. Nah untuk penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) yang menjadi penyebab kematian tertinggi adalah stroke dan penyakit jantung.

Semenjak ada BPJS, maka sebagian besar masyarakat Indonesia apabila mengalami masalah kesehatan akan ditanggung oleh asuransi kesehatan ini. Untuk pembiayaan untuk penyakit Katastropik pada tahun 2016 menghabiskan biaya sebanyak hampir 14,6 Triliun Rupiah, dimana pembiayaan untuk penyakit Jantung, yaitu sebesar 7,4 Triliun Rupiah (50,7%), diikuti Gagal Ginjal Kronik 2,5 Triliun Rupiah (17,1%), Kanker 2,3 Triliun Rupiah (15,7%), Stroke 1,2 Triliun Rupiah (8,2%), Thalasemia 476 Miliar Rupiah (3,3%), Sirosis Hepatis 230 Miliar Rupiah (1,6%), Leukemia 182 Miliar Rupiah (1,2%) dan Haemofilia 119 Miliar Rupiah (0,8%).

Gede banget kan guy's 7,4 triliun untuk pembiayaan pengobatan penyakit Jantung oleh BPJS, kalau dibeliin kerupuk bisa nutupin pulau Jawa kali yaks...he...he....., Nah menurut Prof.Dr.Bambang Budi Siswanto, SpJP(K) dalam guyonannya "BPJS itu tenar tapi tekor" ucapnya dalam kegiatan ngobrol bareng blogger dan media bertema 'Set Your Life Back To Motion' yang diselenggarakan oleh Novartis di Hotel Borobudur, Jakarta (29/7/2017). Novartis adalah penyedia solusi layanan kesehatan bagi pasien dan komunitas serta farmasi terkemuka di dunia.

Deskripsi : dr.David Slim memberikan data bahwa penyakit jantung merupakan momok masalah kesehatan bagi dunia
Deskripsi : dr.David Slim memberikan data bahwa penyakit jantung merupakan momok masalah kesehatan bagi dunia
Penyakit jantung di dunia merupakan momok, berdasarkan data yang dipaparkan oleh dr.David Slim dari national Hearth center Singapore bahwa diseluruh dunia penderita penyakit jantung berkisar 26 juta jiwa. Benua Eropa dan Amerika Serikat untuk membiayai pengeluaran untuk kesehatan penyakit jantung 1-2 % dari pengeluaran kesehatan secara keseluruhan.

Kegiatan ini guy's diniatkan untuk memberikan informasi kesehatan menyangkut kesalahpahaman seputar gagal jantung di masyarakat. Sebagai perusahaan yang berkembang dan besar di Indonesia dengan head office di Jakarta serta factory di dua lokasi yaitu Batam & Pasar rebo, jakarta, Novartis memberikan edukasi bagi kami para Blogger dan Jurnalis menyangkut penyakit gagal jantung.

Apa itu Penyakit Gagal Jantung

Kalau mendengar kata gagal pastinya berkonotasi negatif. Kata gagal memiliki hubungan yang erat dengan kalimat ketidakberhasilan. Begitupun dengan kalimat 'Penyakit Gagal Jantung'. Apakah gagal jantung berhubungan dengan kegagalan jantung untuk berdetak !!!! .... Untuk itu yuks kita bahas.

Gagal jantung adalah kondisi kesehatan serius ketika jantung tidak dapat memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh, disebabkan oleh melemahnya otot-otot jantung dari waktu ke waktu. Hal ini menyebabkan darah yang ada di dalam tubuh tidak dapat mengantarkan cukup oksigen dan makanan ke tubuh agar bekerja dengan normal, dan dapat mengakibatkan tubuh mudah lelah atau letih ( sumber : Intensive Care Hotline )

Hal itu pun menyebabkan tubuh tidak dapat membersihkan hasil limbah tubuh dengan benar, sehingga dapat terjadi penumpukan cairan di paru-paru dan bagian tubuh lainnya seperti kaki dan perut. Meski disebut 'kegagalan' jantung, hal tersebut bukan berarti bahwa jantung di dalam tubuh akan berhenti bekerja, melainkan jantung mengalami kesulitan bekerja untuk memenuhi kebutuhan tubuh, terutama ketika melakukan aktivitas fisik.

Deskripsi : Prof.Dr.Bambang Budi Siswanto, SpJP(K) menyampaikan gagal jantung tidak dapat disembuhkan
Deskripsi : Prof.Dr.Bambang Budi Siswanto, SpJP(K) menyampaikan gagal jantung tidak dapat disembuhkan
Penyakit ini merupakan fenomena gunung es, dimana gagal jantung merupakan puncak / stadium akhir dari semua kelainan / penyakit jantung ungkap Prof.Dr Bambang yang merupakan dokter spesialis dari Rumah Sakit Pusat Jantung Harapan Kita. Ia menambahkan bahwa penyakit gagal jantung itu tidak dapat disembuhkan, oleh itu sangat penting bagi masyarakat untuk memelihara gaya hidup yang sehat. Selain itu, sebaiknya masyarakat mengetahui gejala-gejalanya agar penyakit jantung dapat dideteksi sejak dini sehingga memiliki kehidupan yang lebih aktif dan panjang.

Gejala dari penyakit gagal jantung belum dapat terlalu dirasakan di awal. Pada saat proses menuju keparahan, jantung dan tubuh masih bisa mengatasi penyakit gagal jantung dengan memompa lebih cepat dan memompa lebih banyak darah dengan kecepatannya. Hal ini disebut kompensasi. Seiring dengan hal itu, jantung akan mulai berjuang memompa cukup banyak darah ke tubuh, gejala akan mulai muncul. Gejala ini bisa memburuk atau berubah jika gagal jantung bertambah parah.

Pada tahap awal, tubuh mungkin akan merasa lelah dengan mudah, kehabisan napas saat menggunakan tangan, jantung terasa berdebar lebih kencang atau berdebar-debar (palpitasi), dan merasa lemah / pusing. Saat penyakit gagal jantung bertambah parah, cairan mulai terbentuk di paru-paru dan di bagian tubuh lainnya, ini dapat menyebabkan merasa sesak napas meski saat istirahat, memiliki pembengkakan (edema), terutama di kaki, bagian pergelangan kaki dan kaki dan Bertambah berat. Apa yang dirasakan bisa terjadi hanya dalam satu atau dua hari, atau lebih lambat. Selain itu penderita mengalami batuk atau sesak napas, terutama saat berbaring, buang air kecil lebih banyak di malam hari dan perut terasa kembung atau sakit di bagian perut.

Tindakan terhadap penyakit Gagal Jantung

Apa yang harus kita lakukan ketika diri kita memiliki gejala ??? ..... Periksakan diri ke Dokter, mungkin akan dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap tubuh kita dan petugas medis akan menanyakan gejala, riwayat kesehatan dan gaya hidup. Penting bagi kita untuk menjawab pertanyaan sejujur dan seakurat mungkin agar dokter dapat membuat diagnosis yang akurat dan bekerja sama dengan anda untuk mendapatkan perawatan terbaik. 

Ada beberapa tes / pemeriksaan dilakukan yang akan membantu untuk menunjukan apakah hati anda bekerja dengan baik dan, jika tidak, di mana masalahnya terletak, yaitu ; Riwayat medikal dan pemeriksaan fisik, Elektrokardiogram, Tes darah, Ekokardiogram dan Rontgen dada.

Deskripsi : Dari kiri ke kanan para narasumber - dr.Bambang, dr.David Slim, dr.Lily, dan Milan Paleja
Deskripsi : Dari kiri ke kanan para narasumber - dr.Bambang, dr.David Slim, dr.Lily, dan Milan Paleja
Demi mengurangi memburuknya kondisi pasien gagal jantung, Novartis menghadirkan pengobatan gagal jantung baru LCZ696 dengan nama molekul sacubitril valsartan sodium hydrate di kelas perawatan ARNi (Angiotensin Receptor-Neprilysin inhibitor) di Indonesia ungkap Presiden Direktur Novartis Indonesia, Milan Paleja.

Pengobatan LCZ696 masih dalam proses agar dapat bisa di cover oleh BPJS bagi penderita penyakit gagal jantung menurut Dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM (Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia).

Milan Paleja mengungkapkan Novartis berusaha untuk mendukung program pemerintah Indonesia dan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk membantu pasien Indonesia yang menderita penyakit kardio-metabolik, seperti diabetes, hipertensi dan gagal jantung melalui BPJS. Dengan tercovernya dalam BPJS dapat membantu meringankan beban sosial maupun ekonomi sebagai akibat penyakit ini.

----ooo000ooo----

Masyarakat haruslah memahami lebih baik mencegah daripada mengobati, sangatlah penting menjaga kesehatan dengan gaya hidup sehat dengan CERDIK ( Cek Kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin melakukan aktivitas fisik, Diet sehat, Istirahat cukup, dan Kelola stress) saran dari Dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM.

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri mastiyanto,SKM

Twitter | IG | Blog & web.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun