Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pro & Kontra Operasional Pabrik Semen Rembang, Siapa yang Dirugikan?

7 Mei 2017   20:29 Diperbarui: 7 Mei 2017   21:31 2593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Pabrik Semen Rembang I Semen Indonesia

Beberapa bulan lalu disekitar bulan februari - maret kita sempat mendengar di pemberitaan dan timeline social media menyangkut pro dan kontra industri semen di Rembang. Bahkan ada warga yang melakukan aksi menyemen kaki didepan Istana. Maksud dari aksi ini dilakukan agar menjadi pusat perhatian bahwa ada "sesuatu" di Rembang.

Target dari aksi ini menurut daku selain agar dapat dilihat oleh pihak istana juga menjadi pemberitaan media arus utama ( mainstream ) / online  dan membuat keramaian di social media. Saya tidak banyak berkomentar menyangkut pro dan kontra pabrik semen Rembang, karena memang awalnya tidak mengetahui history nya.

Bagi pihak yang kontra dari beberapa media mainstream / online yang daku baca berpendapat bahwa industri semen akan merusak lingkungan dan menimbulkan hilangnya sumber air bagi masyarakat karena berada di atas Cekungan Air Tanah (CAT). Selain itu akan menimbulkan polusi yang berdampak bagi masyarakat sekitar.

Bahkan pihak yang kontra  untuk memperkuat argument berkoar bahwa Semen Indonesia setelah gagal membangun pabrik semen di Sukolilo, Pati Utara, rencana pembangunan pabrik semen dipindah ke Rembang, sebelah barat kabupaten Pati. Pembangunan pabrik semen, tetap akan menjadikan pegunungan Karts Kendeng sebagai sumber produksi, eksplorasi dan eksploitasi. Hal tersebut yang disampaikan di forum petisi change.org.

Deskripsi : Pengunjuk rasa menyemen kaki di depan istana menyangkut Pabrik Semen Rembang I Sumber Foto : kompas.com
Deskripsi : Pengunjuk rasa menyemen kaki di depan istana menyangkut Pabrik Semen Rembang I Sumber Foto : kompas.com
Sebagai anak bangsa boleh saja mereka menyuarakan itu tetapi bagi daku aksi yang menyakiti diri sendiri ini ( menyemen kaki ) sebaiknya tidak perlu dilakukan kalau hanya untuk menjadi perhatian media mainstream / online / social media. Karena salah satu peserta aksi meninggal dunia yaitu ibu Patmi (48 thn), beberapa lama setelah melakukan aksi semen kaki.

Dalam pikiran daku pastinya ada seseorang yang memiliki ide, mendanai, mengkoordinir dan menyiapkan sarana dan prasarana menyangkut aksi tersebut. Siapakah ?? …… Apakah harus menggunakan aksi seperti itu. Hal ini juga perlu dikoreksi untuk aksi protes berikutnya.

Semen Indonesia Menanggapi Kontra Pembangunan Pabrik Semen Rembang

Oke agar berimbang bagaimana kalau kita melihat dari sudut pandang yang berbeda dari isu Industri Semen Rembang yaitu dari yang bukan yang menolak keberadaan pabrik semen tersebut yaitu dari pihak Semen Indonesia.

Deskripsi : Agung Wiharto menyampaikan dari sisi PT.Semen Indonesia menyangkut polemik opersional pabrik semen Rembang I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Agung Wiharto menyampaikan dari sisi PT.Semen Indonesia menyangkut polemik opersional pabrik semen Rembang I Sumber Foto : Andri M
Agung Wiharto, sekretary / investor relations PT. Semen Indonesia dalam kegiatan “Diskusi Netizen Rembang Untuk Indonesia, Fakta dan kondisi terkini pembangunan Semen Indonesia di Rembang” menyampaikan bahwa “ Kawasan cekungan air tanah (CAT) terbagi menjadi dua yaitu kawasan imbuhan ( kawasan lindung) dan kawasan lepasan (kawasan budidaya/penambangan). Faktanya hampir semua aktivitas penambangan di Indonesia berada di atas CAT Budidaya. Tambang batu kapur Semen Indonesia berada di kawasan CAT waturputih merupakan Kawasan Lepasan / Budidaya. Bahkan Jakarta, Jogjakarta,Malang dan Semarang termasuk dalam CAT pula, apakah kota – kota tersebut harus direlokasi ??? …..” penjelasannya di Kembang Gula Café, Jakarta (5/5/2017).

Berdasarkan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI nomer 2641 k/40/MEM/2014 tentang penetapan kawasan bentang alam KARST Sukolilo ( Meliputi wilayah kabupaten ; Pati, Grobogan dan Blora ) ternyata tidak termasuk kab.Rembang dalam KBAK yang dilindungi.

Dalam membangun industri semen di Rembang investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan plat merah ini sebesar 5 (lima) trilyun per 3 juta ton. Apabila pengembangan kawasan industry semen ini batal produksi atau ditunda pun, ini akan menimbulkan kerugian negara dan masyarakat calon tenaga kerja.

Untuk menjamin layaknya tambang batu kapur Semen Indonesia berada di kawasan CAT watuputih dimana merupakan kawasan lepasan / budidaya / pertambangan dilaksanakan sidang komisi penilai Amdal pada 2 Februari 2017 oleh 12 pakar dan dinyatakan layak. Kelayakan sebagai kawasan pertambangan sesuai Perda Rembang No.14/2011, pasal 19.

Untuk menjamin penambangan batu kapurnya aman, sumber air tidak akan surut, pertanian akan tetap tumbuh maka Semen Indonesia membuat pabrik modern dengan konsep pengelolaan ramah lingkungan  Sebagai perusahaan terbuka yang memperoleh penghargaan lingkungan proper emas, yang notabene hanya diperoleh bagi perusahaan dengan pengelolaan dampak lingkungan, hal ini sangat diperhatikan betul.

Konsep pengelolaan ramah lingkungan yang dilakukan oleh Semen Indonesia dengan membangun Stasiun Klimatologi. Sarana ini berguna untuk mengukur intensitas cahaya, kecepatan angin, kelembaban dan temperature sebagai salah satu bentuk upaya dalam rangka laboratorium sustainable mining di pabrik Rembang. Adapun untuk system monitoring sumber daya air dibuat sumbur pantau.

Penambangan menerapkan  konsep zero run off yaitu memaksimalkan volume air yang masuk ke dalam akuifer air tanah dengan membuat tanggul penahan air agar tidak mengalir keluar area izin tambang yang menimbulkan banjir. Dengan adanya zero run off maka imbuhan air tanah akan naik.

Konsep pra penambangan yakni dengan penanaman pohon sekitar buffer zone secara progresif. Dengan konsep ini mengurangi debu akibat hembusan angin pada saat penambangan. Ini juga akan mengurangi kebisingan dan proses penanamannya dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat.

Sistem penambangan yang dilakukan nantinya akan ramah lingkungan dengan menggunakan metode kombinasi “Single Continous Bench” dan “Block System”. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga sekaligus meningkatkan ketersediaan air tanah.. Reklamasi akan dilakukan pada area bekas tambang batu kapur.

Direncanakan sawah akan berada disekitar area pabrik dan embung hasil pemanfaatan area bekas tambang tanah liat bisa menjadi danau buatan dan usaha perikanan. Embung bermanfaat untuk recycle air untuk operasi pabrik dan menampung air hujan sebagai pengendalian banjir. Embung ini akan memiliki luasan 4135 m2 dengan kedalaman 13 m dan mampu menampung air sebanyak 30.000 m3. Embung bermanfaat menjadi solusi bagi penduduk sekitar sehingga mengurangi kebutuhan air tanah dalam pengairan / irigasi bagi pertanian tanaman holtikultura,palawija dan buah. Embung ini sangat berguna bagi daerah berbatu kapur sehingai kesulitan air pada musim kemarau akan teratasi.

Pabrik semen di Rembang ini menurut Agung Wiharto akan menyerap tenaga kerja dimana priorotas utama adalah penduduk sekitar proyek pertambangan. Pada masa proyek dibutuhkan 6.075 orang sebagai tim proyek, tim support dan kontraktor. Adapun jumlah tenaga kerja pada saat operasional pabrik sekitar 1698 orang yang berperan sebagai pekerja organic, pekerja anak perusahaan, mitra kerja, mitra binaan dan pemberdayaan warga.

Berdasarkan data BPS 2014 angka kemiskinan di Rembang sebesar 19,5 %. Bila dilihat maka angka kimiskinan 6 % diatas angka kemiskinan provinsi Jawa Tengah di angka 13,5 %. Bila disandingkingkan dengan angka kemiskinan nasional ( 10,96 %) maka jauh lebih tinggi. Yang patut jadi perhatian ada sekitar 5,23 % penduduk merupakan pengangguran terbuka. Kabupaten Rembang memiliki target angka kemiskinan dapat turun 10 % dalam kurun waktu 5 tahun.

Potensi Yang Bisa Lepas

Pembangunan kawasan industry semen di rembang akan mejadi isu yang menarik karena menyangkut uang besar, kompetisi bisnis antar perusahaan / negara dan pengelola cadangan sumber daya alam yang besar. Apalagi kebutuhan akan semen untuk pembangunan infrastruktur membutuhkan kapasitas produksi yang besar di Pulau Jawa. Ini yang daku perhatikan.

Mencoba berselancar keofficial site Kemenperin, berdasarkan data Kemenperin Pada 2017, konsumsi semen di Tanah Air diproyeksikan mencapai 84,96 juta ton, naik dari tahun 2012 yang masih sekitar 54,96 juta ton. Untuk itu, Indonesia harus menggiatkan investasi semen agar bisa memenuhi permintaan yang terus naik di dalam negeri. Jika tidak, kebutuhan yang terus meningkat akan diisi oleh siapa ? …. Maka bisa jadi akan di isi semen impor dari Vietnam, Thailand, dan Malaysia yang telah kelebihan produksi.

Perusahaan Semen Indonesia dapat meningkatkan kapasitas produksi pabrik semen menjadi 35,3 juta ton pada 2017, bertambah 12,8 juta ton dibandingkan 2012 yang masih 22,5 juta ton. Untuk itu kebutuhan pengoperasian pabrik semen Rembang menjadi hal yang krusial bagi perusahaan semen plat merah ini dan sejatinya bagi bangsa ini.

Indonesia merupakan potensial market bagi industri semen dalam negeri, swasta, perusahaan asing di Indonesia dan industri semen luar negeri. Indonesia share capacity untuk cement industri ternyata perusahaan BUMN hanya berperan 34 % sedangkan asing dan swasta 66 %. Infrastructure spending planed for 2015 s/d 2019 diperkirakan akan menembus 433  USD Bn. Kenapa begitu besarnya karena pertumbuhan retail, area komersial, perencanaan infrastruktur negara di urban dan non urban area. Yang patut jangan di anggap enteng bahwa Indonesia adalah negara berpenduduk terbanyak ke 4 di dunia. 

Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta namun konsumsi per kapita semen baru 200 kg per tahun. Konsumsi semen di Indonesia per kapita per tahun lebih rendah dibandingkan negara tetangga. Konsumsi di Vietnam mencapai 600 kg, Brunei 500 kg, Malaysia 360 kg, Thailand 450 kg, Singapura 800 kg, Tiongkok 1,1 ton, serta Amerika Serikat sekitar 600 kg. Ada apa ??? ……. Apakah karena suplai semen yang kurang untuk membangun infrastruktur.

----ooo00ooo---

Negara maju dan menjadi raksasa baru  seperti China, Korea, dan India di negaranya laju pertumbuhan infrasturktur nya pesat. Hal tersebut berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi. Apakah pro dan kontra menyangkut pabrik semen ada faktor persaingan bisnis antar perusahaan semen atau bahkan negara  !!!!! ……..kalau daku tidak tau……

Salam hangat Blogger Cikeas ---- Andri Mastiyanto ----

Email : mastiyan@gmail.com ,Twitter : @AndrieGan ,Instagram : @andrie_gan

Blog : http://www.kompasiana.com/rakyatjelata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun