Coin A Chance dropzone RSKO Jakarta terakhir melakukan penghitungan coin pada tanggal 3 maret 2017 sebesar Rp.1.822.000 dengan berat 25 kg. Donasi ini kemudian diserahkan kepada komunitas Coin A Chance Regional Jakarta untuk digunakan bagi pendidikan adik-adik asuh di regional Jakarta. Hasil perhitungan coin tidak dipotong sama sekali untuk biaya komsumsi pada saat hari penghitungan coin. Biaya komsumsi ditanggung penuh oleh admin atau pegawai RSKO yang berdonasi komsumsi pada hari penghitungan coin.
Agar transparan maka pada saat penghitungan coin, foto pada saat penghitungan dan uang yang terkumpul di upload di social media. Pada saat diserahkan kepada komunitas Coin A Chance regional Jakarta juga di foto dan di upload social media. Pada moment-moment tertentu contohnya pada bulan Ramadhan hasil pengumpulan coin diserahkan kepada anak yatim pada saat acara menyambut bulan Ramadhan RSKO yang disaksikan oleh seluruh pegawai. Apa yang dilakukan agar para pendonatur mengetahui bahwa donasi mereka benar-benar diserahkan bulat-bulat sesuai dengan yang terkumpul di hari penghitungan coin.
Gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi - Maret 2015
Aksi sosial berjuluk "Gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi" yang memiliki konsep dengan membeli nasi kotak juga turut berdonasi untuk pasien Atresia Billier. Gerakan ini tercetus dari seorang hijabers bernama Dyah Putri Ambarwati dan dimulai pada bulan maret 2015. Ia sebagai founder Gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi dan memiliki tim Kelli, Nova, Hani, Anis, Dara, Era dan Liana. Aksi sosial murni terbentuk di RSKO Jakarta bukan adopsi dari gerakan lainnya walupun cara sosialisasi mengadaptasi aksi sosial lain.
Gerakan Nasi Kotak untuk berbagi setelah berjalan 1 ( satu ) tahun pada bulan Maret 2016 menambah produk untuk donasi yaitu keripik dan kosmetik. Apabila nasi kotak 100 persen hasil penjualan untuk donasi sedangkan untuk kosmetik dan keripik menggunakan sistem sociopreneur dimana hasil keuntungan sebagian untuk donasi. Karena kosmetik dan keripik merupakan kerjasama dengan entrepreneur yang bersedia sebagian hasilnya untuk donasi.
Entepreneur yang terlibat dalam sociopreneur ada yang berasal dari pegawai RSKO sendiri dan ada pula dari luar RSKO. Para pejuang hati yang bersedia dagangannya digunakan untuk aksi sosial ini yakni ; dokter Ina seorang dokter spesialis syaraf yang mempersilahkan produk jualannya berupa keripik tokezi menjadi sarana berbagi. Ada pula ibu Dyah seorang perawat di Rawat Jalan yang menawarkan produk kunyit asam sebagai aksi sociopreneur gerakan ini.Tidak hanya entepreneur dari RSKO di luar RSKO pun anda yang menawarkan produk dan jasanya sebagai aksi sociopreneur yakni kosmetik Ovia. Produk-produk ini dijual di akun social media Dyah Putri Ambarwati.
Hasil donasi tersebut digunakan untuk membeli susu khusus Atresia Billier, pampers, boneka dan juga dana tunai. Pada moment-moment tertentu “Gerakan Nasi Kotak Untuk berbagi” contohnya pada malam bulan ramadhan dan malam takbiran membagi-bagikan nasi kotak bagi para keluarga pasien yang menunggu putra / putrinya berobat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Pada bulan Ramadhan tahun 2016 gerakan ini menyebar 700 nasi kotak. Tidak hanya itu saja, gerakan ini juga melakukan sosialisasi menyangkut pengetahuan penyakit Atresia Billier di Puskesmas, Posyandu, dan kegiatan ibu-ibu & remaja.
Gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi juga bersinergi dengan komunitas lain dalam membantu pembiayaan bagi pasien Atresia Billier di RSCM. Komunitas tersebut yakni ; Propaganda Senyum, Berbagi Kasih Nur Hakim, Raihan Peduli (sahabat berbagi), Lamour Peduli, dan lainnya. Komunitas-komunitas ini berjalan beringan tanpa rebutan bendera. Sinergi ini berdampak pada kelangsungan Gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi dan membantu pembiayaan sekitar lebih dari 50 (lima puluh) anak dalam 2 (dua) tahun terakhir dan satu rumah singgah.
----ooo000ooo----
Diluar sana masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan. Andai saja setiap perusahaan / Rumah Sakit / Kantor/ dll memiliki satu saja aksi sosial mungkin kita akan melihat Indonesia yang berbeda.