Gerakan Nasi Kotak untuk berbagi setelah berjalan 1 ( satu ) tahun pada bulan Maret 2016 menambah produk untuk donasi yaitu keripik dan kosmetik. Apabila nasi kotak 100 persen hasil penjualan untuk donasi sedangkan untuk kosmetik dan keripik menggunakan sistem sociopreneur dimana hasil keuntungan sebagian untuk donasi. Karena kosmetik dan keripik merupakan kerjasama dengan entrepreneur yang bersedia sebagian hasilnya untuk donasi.
Hasil donasi tersebut digunakan untuk membeli susu khusus Atresia Billier, pampers, boneka dan juga dana tunai. Pada moment-moment tertentu “Gerakan Nasi Kotak Untuk berbagi” contohnya pada malam bulan ramadhan dan malam takbiran membagi-bagikan nasi kotak bagi para keluarga pasien yang menunggu putra / putrinya berobat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Pada bulan Ramadhan tahun 2016 gerakan ini menyebar 700 nasi kotak.
Sinergi Dengan Komunitas Sosial Lain Membuat Gerakan Nasi Kotak Tetap Bertahan
Tidak hanya itu saja, gerakan ini juga melakukan sosialisasi menyangkut pengetahuan penyakit Atresia Billier. Acapkali gerakan nasi kotak untuk berbagi juga bersinergi dengan komunitas lain seperti Propaganda Senyum, BKNH, Raihan Peduli dan KNJ. Bahkan Gerakan yang ditelurkan Dyah ikut terlibat dalam terbentuk Rumah Singgah Untuk Pasien Atresia Billier.
Saat ini pendonatur gerakan nasi kotak saat ini tidak hanya dari RSKO Jakarta tetapi juga dari Jabodetabek, beberapa diluar Jabodetabek ada pula dari luar negeri. Bahkan saat ini Gerakan nasi kotak memiliki group What Apps.
Dyah berucap “ Saya sadar kemampuan finansial saya rendah tapi keinginan saya tinggi untuk membantu untuk itu saya mengajak yang lain untuk berjamaah membantu”.
Facebook dari Dyah : https://www.facebook.com/puput.dyahputri?fref=ts
#kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H