Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tindakan Kita Sebaiknya Ketika Tersiram Air Panas

5 Maret 2017   12:53 Diperbarui: 6 Maret 2017   04:01 168559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai manusia kita membutuhkan komsumsi makanan. Sebagai mahluk hidup yang memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda dengan binatang cara kita memperlakukan bahan makanan untuk dikomsumsi juga berbeda. Dengan kemampuan manusia untuk berfikir dan kemudian mempelajari dampak dari sebuah makanan segar & air murni yang tidak selalu menyehatkan maka lahirlah bahan makanan & minuman di masak.

Mengkonsumsi air yang direbus sampai mendidih merupakan anjuran  yang umum. Apalagi daku yang seorang Penyuluh Kesehatan Masyarakat. Penyakit seperti demam, batuk, pilek, dan flu dapat dikurangi dengan mengkonsumsi air hangat yang direbus. Sebab air yang direbus dapat membunuh virus penyakit dan membuat tubuh terasa lebih segar.

Tetapi air mwndidih / panas juga sebuah momok. Teringat ketika Ibu daku sedang mengambil air panas dari panci untuk mengisi botol. Tanpa sengaja air yang diambil itu mengenai tangan ibu yang kemudian membuat kulit ibu langsung memerah. Pada saat itu yang ibu lakukan dengan mengoleskan dengan odol /pasta gigi. Tetapi yang terjadi memerah dan melepuh tetap saja terjadi.

Pasta gigi, kecap hingga mentega kerap digunakan sejumlah orang sebagai penolongan pertama untuk mengobati luka akibat tersiram air panas. Kebiasaan ini pun sudah dipercaya dan dilakukan sejak lama.

Sayang, cara tersebut tidaklah tepat. Spesialis bedah Siloam Hospital TB Simatupang, dr Roys Pangayoman SpB, mengungkapkan bahwa mengobati luka dengan odol, kecap dan mentega bisa menyebabkan infeksi.

"Orang-orang kita tuh kalau kesiram air panas diapain? Pakai odol, kecap, mentega? Itu tidak dianjurkan. Jangan obati luka dengan macam-macam seperti itu, karena yang ada bisa infeksi," papar Roys saat ditemui Sindonews di Siloam Hospital TB Simatupang, Jakarta, Kamis (14/4/2016).

Sebaiknya, pengobatan tersiram air panas dilakukan dengan cara menghilangkan sumber panas. Hal ini bisa dilakukan dengan membasuh luka dengan air yang mengalir.

"Logikanya kalau panas ya harus didinginkan. Caranya hilangkan sumber panasnya. Kalau kena api ya hilangkan sumber apinya. Jadi hal utama itu hilangkan dulu sumbernya. Atasi panasnya dengan cara air mengalir sampe terasa dingin. Terus tutup pakai handuk atau kasa yang bersih dan bawa ke rumah sakit," kata dia.

Padahal, luka bakar merupakan trauma berat. "Luka bakar di atas 10% saja, trauma kepala kalah sama luka bakar," pungkasnya.
_________________________


Karena panik sang bunda cepat-cepat mengoleskan gel pendingin (bioplacenton) dan membawa ke UGD. Tetapi ternyata karena tindakan yang kurang tepat tersebut maka disekujur badannya menggelembung kulit yang berisi air dimana menuru sang bunda untuk mengeringkan dan menngobati luka bakar itu perlu 3 kali ke ruang operasi.
Padahal menurut beberapa bahan bacaan yang berkaitan dengan First Aid,  yang harus dilakukan pertama jika mendapati musibah tersiram air panas yaitu dengan cepat meredamnya dengan cara merendam bagian yang tersiram dengan air dingin biasa atau dibawah pancuran air mengalir sampai suhu tubuh normal baru bisa dioles dengan gel bioplacenton.
Berikut dari milis tetangga :
Perhatikan kondisi luka yang dialami si kecil. Karena, tidak semua anak dengan luka bakar tersiram air panas perlu dibawa ke dokter.Luka tersiram air panas termasuk luka bakar. Nah, untuk memudahkan perawatan, perlu juga diketahui beratnya luka bakar tersebut.             Tentukan berat ringannyaBeratnya luka bakar dibagi menjadi tiga derajat, yaitu:•  Luka bakar derajat satu , jika kulit yang tersiram air panas memerah dan terasa nyeri. Biasanya, sembuh dalam waktu seminggu.•  Luka bakar derajat dua , bila kulit memerah, nyeri, serta timbul juga gelembung (melepuh). Ini berarti ada kerusakan pada lapisan kulit, otot, dan lemak. Umumya, bisa sembuh dalam waktu dua minggu, bila tanpa infeksi.•  Luka bakar derajat tiga , kalau timbul kerusakan yang lebih dalam lagi. Badan yang terkena akan tampak hangus atau kehitaman.Jangan panikMemang, siapa sih yang tidak kaget mendengar jeritan kesakitan si kecil akibat tersiram air panas? Sebaiknya segera atasi perasaan itu, agar Anda bisa memberi pertolongan pertama padanya.•  Bila bagian tubuh yang tersiram air panas tidak tertutup pakaian, langsung siram secara perlahan-lahan dengan air putih dingin sekitar 10 menit.•  Bila yang tersiram adalah bagian tubuh yang tertutup pakaian, siram langsung bagian tersebut. Setelah itu, baru buka pakaian si kecil dengan hati-hati. Bila ini sulit dilakukan, gunting saja pakaian atau celana yang dipakainya, lalu siram   lagi bagian yang terluka itu dengan air dingin.•  Kompreslah dengan kain bersih yang diberi air dingin sampai rasa sakitnya berkurang. Anda boleh memberinya parasetamol atau asetaminofen untuk mengurangi rasa sakit si kecil.•  Tutup/balut bagian tubuh yang terluka dengan kain kassa steril untuk menghindari kemungkinan terjadinya infeksi. Sebelumnya, oleskan salep khusus untuk luka bakar atau salep antibiotik. Jangan balut luka terlalu kencang, dan balutan harus melebihi bagian yang luka.Kapan harus ke dokter?Pada luka bakar derajat pertama, sebenarnya Anda tidak perlu membawa si kecil ke dokter. Apalagi, bila Anda merasa mampu atau yakin untuk melakukan pertolongan pertama padanya. Namun, pada luka bakar dengan derajat lebih tinggi, mengenai muka dan mata atau bagian tubuh yang luas (lebih dari 20%), ia harus cepat-cepat dibawa ke dokter atau Unit Gawat Darurat. Juga, periksakan segera si kecil ke dokter bila rasa sakitnya tidak hilang setelah 2 hari.Selain merusak kulit dan jaringan setempat, luka bakar juga bisa mengakibatkan hilangnya cairan dan elektrolit. Akibatnya, darah jadi lebih kental. Nah, keadaan ini bisa menimbulkan syok. Itu sebabnya, pengobatan terhadap luka bakar meliputi obat setempat untuk kulit, obat antiinfeksi, obat penghilang nyeri, dan cairan (pada kasus yang berat perlu dipasang infus).

---------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun