Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pembelajaran 86 Hari Menunggu Panggilan Alloh SWT

1 Januari 2017   19:41 Diperbarui: 2 Januari 2017   22:11 1736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Bapak Wakil Presiden Jusuf Kalla I Sumber Foto : Facebook Wakil Presiden

 

Miliki Banyak Teman dan Jangan Pilih-Pilih

Pada saat kita berteman janganlah pilih-pilih. Bagimu agama mu dan bagi ku agama ku. Dalam beragama kita punya prinsip sendiri - sendiri tetapi dalam berkehidupan sosial kita harus bersikap tanpa membedakan. 

Pada saat berada di Rumah Sakit, beberapa teman-teman kakak yang beragama Nasrani rutin menjenguk. Mbak Ira dan mas Hilario Oscar mereka lah sahabat kakak daku. Walaupun kakak dengan mbak Ira dan mas Rio berbeda Agama tetapi namanya sahabat bila sedang tertimpa musibah maka akan mensupport semampunya. Kehadiran mereka berdua dan mbak Yolinda sangat membantu mental saya dan Ibu. Makasih ya mbak dan Mas. 

Deskripsi : Quote ini hadir selama 86 Hari I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Quote ini hadir selama 86 Hari I Sumber Foto : Andri M
Dari mereka berdua lah daku mendapatkan bocoran- bocoran kehidupan kakak pada saat diluar rumah. Pacar-pacarnya, tingkah lakunya dan kebaikannya. Seseorang itu dibilang sahabat apabila kita tertimpa musibah maka kita akan tau siapa saja mereka. Dari kejadian ini daku tau siapa sahabat kakak dan sahabat daku sejatinya. 

 

Bawakan Uang dan Makanan Pada Keluarga Menjaga Yang Sakit

Bantulah keluarga / kerabat / sahabat yang ditimpa musibah dengan menyisihkan sedikit rezeki karena sebarapun berarti bagi yang kekurangan. 

Situasi yg terjadi pada daku dan ibu bisa menjadi contoh itu. Apa jadinya apabila daku dan ibu tidak mendapatkan donasi kolektif dan pemberian uang dari para penjenguk. Ini bukan masalah kondisi ekonomi tetapi ini yang daku rasakan dan melihat keluarga pasien lain bertahan hidup di rumah sakit. 

Menurut perkiraan daku dari bulan agustus sampai dengan desember 2016 lebih dari 80 juta dana yang keluar untuk membiayai segala keperluan hidup keluarga dan pengobatan kakak baik medis maupun alternatif. Bahkan sebelumnya daku sudah menggadaikan perhiasan dan berhutang kepada keluarga dekat karena kakak dan bapak sebelumnya juga di rawat Rumah sakit yang kemudian meninggal.

Meminjam uang / hutang itu berat, sangatlah berat walaupun itu keluarga sendiri. Ketika mengucap meminjam uang bagaikan ditaruh batubata di leher. Pada saat donasi dari teman-teman jurnalis yang diwakili oleh mbak Esti (Executif Produser Trans7) diberikan pada bulan Juli kepada kami yg jumlahnya terbilang besar bagaikan mendapatkan air di gurun sahara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun