Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tips Sehat Menjaga Pasien di RS.Otak Nasional

10 Oktober 2016   20:38 Diperbarui: 10 Oktober 2016   21:22 1834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Daku mengalihkan pikiran menyangkut penyakit kakak dengan membaca buku untuk manajemen stress I Sumber Foto : Andri M

Mencari Patner Dalam Menjaga Pasien

Iba rasanya ketika daku berada di ruang perawatan umum RS.PON kamar 723 lantai 7 melihat ada pasien yang hanya ditunggu oleh 1 (satu) orang tanpa ada pengganti ataupun patner untuk gantian berjaga. Salah seorang pasien, daku panggil saja Mr.A dimana tempat tidurnya berada disamping kakak hanya ditunggu oleh Istrinya saja. Walaupun ia memiliki 2 orang anak laki-laki tetapi entah kenapa tidak bisa bergantian atau berpatner menjaga. Mereka tidak bisa menjaga dengan alasan harus sekolah dan kuliah

Ada pula Mr.B bahkan tidak dijaga oleh keluarga. Keluarganya hadir hanya pada saat jam makan atau ketika Mr.B menelepon. Yang membuat daku kasihan karena Mr.B merupakan pasien beresiko jatuh dan sudah sadar penuh. Mr.B bisa ke toilet tetapi kakinya masih sangat lemah tetapi ia terkesan tidak mau dibantu oleh kami tetangga sekamar perawatan. Acapkali yang terjadi ia menjatuhkan barang dan terjatuh.

Banyak pasien di RS.PON yang mengalami hal yang sama seperti mereka berdua. Dijaga oleh keluarga inti dan kesulitan mencari patner menjaga pasien. Sistem kerja dan budaya kehidupan di kota besar memang cukup sulit menghadirkan individu lain diluar keluarga inti untuk ikut membantu menjaga pasien. Kerja di kantoran tidak sama dengan kehidupan kerja di ladang / sawah dimana tanaman bila tidak dirawat bisa tumbuh dengan sendirinya. Keterbatasan waktu cuti dan pengawasan dari HRD menyangkut prestasi inilah mungkin halangannya. 

Bila daku melihat fenomena yang ada di RS.Otak Nasional, daku memaklumi apa yang terjadi terhadap kakak lebih baik dari beberapa pasien. Beruntungnya ada sepupu yang daku minta tolong membantu menjaga dan ternyata bersedia walaupun 3 hari sekali di waktu malam bukan di jam kerja. Bila menengok kebelakang dimana daku membantu menjaga kerabat yang sakit di rumah sakit, yang terjadi pun sama dimana kerabat itupun kesulitan mencari keluarga yang lain membantu menjaga. Ternyata ini sebuah fenomena umum. 

Ada cerita horor dari salah seorang security bahwa ada keluarga pasien yang menunggu pasien di kamar 723 meninggal dunia setelah pulang dari perawatan di RS.PON. Ada celotehan yang acapkali disampaikan penjenguk "Buat yang jaga jangan sakit ya, jaga kesehatan. Biasanya yang jaga setelah pulang malah sakit". Untuk itu apabila ada keluarga walaupun bukan keluarga inti yang sakit, ada baiknya senggangkan waktu 1 (satu) hari untuk mengganti menjaga atau berpatner. Itu cukup memulihkan fisik keluarga pasien walupun tidak 100 persen fit. 

 

Siapkan Alas Tidur Yang Tebal 

Kalau hanya 2 (dua) hari mungkin tidur di lantai dengan alas seadanya saja tidak akan mengganggu kesehatan dan belum terjangkit pegal-linu. Bagaimana bila sampai 7 hari bahkan sebulan seperti yang daku dan Ibu alami ..... Bisa ikut jatuh sakit menurut daku. Bawalah dari rumah alas tidur yang tebal kalau perlu berlapis. Sebelum menjaga kakak satu bulan, daku juga pernah menjaga Bapak di RS selama 9 hari. Saat itu daku hanya menggunakan satu lapis bed cover yang terjadi semsplit. Bahkan pernah daku menjaga bule / tante daku di RSCM beralaskan baju seragam Kemenkes dan selimut berbahan sprei. 

Saat ini daku dan Ibu beristirahat dilantai dengan 3 (tiga) lapisan alas. Salahsatunya bantuan dari teman kakak sesama jurnalis di Trans7. Walaupun masih tebal tetep saja masih terasa pegal tetapi tidak kurasakan seperti saat menjaga Bapak selama 9 hari dengan 1 (satu) lapasin alas. Ini ide absurb, andaisaja RS.PON menyewakan matras lantai dan tukang pijit pastinya banyak peminatnya dan secara tidak langsung menambah income Rumah Sakit.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun