Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Berbagi Inspirasi dengan Menyentuh Hati

1 Oktober 2016   23:36 Diperbarui: 2 Oktober 2016   00:39 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan dropzone Coin A Chance RSKO Jakarta KLIK DISINI

Berbagi Inspirasi Dengan Founder Gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi

Awalnya wanita berhijab bernama Dyah Putri Ambarwati meminta daku untuk bertemu via Blackberry Massager (BBM). Itu lah start dari dimana daku mengetahui akan lahir sebuah gerakan dengan konsep yang sederhana tetapi memiliki arti yang besar bagi yang membutuhkan. Sekitar satu setengah tahun lalu Diah menceritakan konsep yang nantinya akan menggerakkan banyak orang di tempat kerja ku di Rumah Sakit Ketergantungan Obat.

Deskripsi : Dyah Putri Ambarwati founder Gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi I Sumber Foto : Dyah
Deskripsi : Dyah Putri Ambarwati founder Gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi I Sumber Foto : Dyah
Dyah terketuk hatinya untuk membuat sebuah komunitas berbagi dikarenakan status dari seorang ibu yang memiliki seorang anak bernama Fahri. Fahri adalah penderita atresia billier / kelainan hati, anak dari seorang buruh pabrik di daerah Bekasi. Keinginan Dyah untuk membantu sangat besar, namun kemampuan finansial nya sangat terbatas. Nasi Kotak yang kemudian dijadikan sarana untuk berbagi. 

Dyah memiliki ide bahwa nasi kotak hasil donasi akan dijual kepada rekan-rekan di Rumah Sakit ketergantungan Obat Jakarta. Hasil seluruh penjualan akan didonasikan kepada keluarga yang anaknya menderita Atresia Billier. Sebuah konsep yang awalnya daku pikir menggunakan konsep Sociopreneur dimana ada nilai sebagian yang didonasikan dan sebagian besar untuk sang entepreneur. Ternyata tidak, aksi ini murni donasi dan sebuah pemikiran yang jarang dipikirkan banyak orang bahwa ada kelurga pasien juga berjuang.

Deskripsi : Gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi I Sumber Foto : Dyah
Deskripsi : Gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi I Sumber Foto : Dyah
Ide dan konsep inilah yang daku pikir yang coba Diah sharing sambil mengajak daku untuk ikut serta dalam aksi yang mau dia telurkan. Bisa jadi dia mengajak daku berdiskusi karena sebagai individu yang sudah lebih dulu memulai sebuah aksi berbagi di RSKO Jakarta. Dari hasil ngobrol tapi santai (ngobras) , Diah merubah dari Komunitas menjadi gerakan. Berdasarkan hasil diskusi ini bahwa nama "gerakan nasi kotak untuk berbagi" untuk memulai  aksi yang belum memiliki massa merupakan nama yang lebih tepat dibandingkan dengan nama "Komunitas nasi kotak untuk berbagi".

Dalam diskusi santai didepan area terbuka hijau di depan Instalasi Psikososial, kami berdua saling berbagi bagaimana menggerakkan orang - orang untuk beraksi bersama. Melalui social media merupakan sarana yang tepat dan tidak memerlukan effort lebih dari pengalaman daku dengan Coin A Chance. Itu yang coba daku bagi, bagaimana daku dan Dayat menjalankan Coin A Chance. Selain penggunaan social media dalam menjalankan sebuah aksi, ada baiknya mencari patner dalam menjalankan aksi ini. Itu yang daku sarankan kepada Dyah

Banyak hal yang kami bicarakan seperti banyak orang yang ingin berdakwah dengan menularkan aksi berbagi melalui social media tetapi takut dibilang Riya. Penyakit Riya ini akan sulit dilawan tetapi ketika itu sudah menjadi rutinitas maka ikhlas pun akan kuat dengan sendirinya. Bila dijaman Nabi dan para sunan sudah ada social media mungkin saja mereka akan menggunakan tehnologi ini. 

Ternyata bertukar pikiran membantu kami berdua untuk saling berkembang. Bahkan akhirnya daku pun mengakui dalam satu setengah tahun terakhir bahwa Gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi dari sisi keterikatan anggota lebih dari Coin A Chance dropzone RSKO Jakarta. Kami tidak pernah bersaing bahkan saling bersinergi. 

Saat ini Dyah dan timnya bagaikan sahabat buat daku, tempat saling curhat dan bertukar pikiran bahkan pada saat daku mengalami ujian hidup. Dyah dan Tim Nasi Kotak merupakan teman di RSKO Jakarta yang pertama hadir mensupport selain sahabat daku Dayat, Lisa, Hani dan Deni. Coin A Chance dan Nasi Kotak Untuk Berbagi bagaikan 2 (dua) sisi mata uang ketika daku mencoba sedikit membantu orang lain dan disaat daku membutuhkan bantuan ketika Almarhum bapak sakit dan kakak mengalami perawatan tumor otak maka ALLOH SWT memberi jalan.

Bagaimana Gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi dijalankan KLIK DISINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun