Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ayam Kentucky Bagian dari Memori

25 Agustus 2016   23:05 Diperbarui: 28 Agustus 2016   19:04 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Kolonel Sanders dengan Keranjang Ayam Yang Melegenda I Sumber Foto : KFC

Diatas ubin granit yang dingin daku (saya / aku ) dan keluarga makan bersama di istana kecil yang berada di Cikeas Udik. Suasana malam itu tanggal 27 juni 2016 terpencar sedikit keceriaan. Suara daku dan vita (ponakan) menyemangati Bapak untuk mengunyah dan menelan makanan yang di suapi oleh Ibu. Bapak dan Kakak daku Satria sedang sakit keras. Bapak sudah dalam kondisi bed rest dimana makan harus disuapi dan buang air kecil / besar di bopong ke toilet. Sedangkan kakak daku berjalan sudah tidak stabil dikarenakan cairan berlebih yang menekan otak di kepala.

Malam itu merupakan makan bersama terakhir dengan Almarhum Bapak karena keesokan harinya pada saat azan Maghrib berkumandang Bapak berpulang. Bapak sudah sulit berkomunikasi tetapi menunjukkan rasa bahagianya didepan kami, istri - anak dan cucu'nya. Momen ini amat spesial karena makan bersama merupakan sebuah momen yang sulit ditemui ketika kami masih sehat semua dan kami anak-anak Bapak tertelan waktu karena sibuk berkerja. Apalagi sebelum kakak daku sakit parah.

Sebuah momen makan bersama akan selalu daku kenang. Sebelum Bapak, Ibu dan Kakak ngumpul di rumah daku saat ini, untuk mendapatkan momen makan bersama cukup sulit terjadi. Bapak sudah berkerja di Bandung semenjak daku berada di jenjang Sekolah Menegah Pertama (SMP) di akhir tahun 90an. Daku dan keluarga baru bisa mendapatkan momen makan bersama ketika Bapak 2 (dua) minggu sekali pulang ke Jakarta. Momen itu sangat ditunggu karena pada saat makan bersama itulah Bapak memberikan kami makanan yang enak-enak. 

Deskripsi : Ketika kami masih fantastic 4 I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Ketika kami masih fantastic 4 I Sumber Foto : Andri M
Setiap sebulan sekali bapak mengajak kami rumah makan, restoran atau warung tenda pinggir jalan. Bila badannya sudah cukup lelah, beliau membawakan makanan yang sudah dia beli pada saat perjalanan pulang. Sate ayam, Soto, Martabak, Mie Goreng  Jawa dan tidak lupa Ayam Kentucky (Kentucky Fried Chicken) menjadi menu andalan yang dibungkus untuk dikomsumsi bersama-sama. Histori ketika Bapak tiba di rumah sambil membawa bungkusan makanan itu yang tidak terlupakan sampai saat ini. Apalagi sambil duduk lesehan kami makan bersama membuat cita rasa makanan menjadi nikmat. 

Ayam Kentucky Menjadi Sebutan Yang melegenda di Keluarga Daku

Diantara makanan yang acapkali Bapak bawa, Ayam Kentucky merupakan salah satu yang terfavorit. Karena pada saat daku masih SMP dan SMA menikmati ayam bertepung gurih dengan daging yang renyah dan lembut terasa exclusive. Jujur saja pada waktu tersebut menikmati Ayam Kentucky sebutan keluarga kami untuk Kentucky Fried Chicken (KFC) tidak lah mudah seperti saat ini. Gerai Kentucky Fried Chicken masih jarang ditemui. Harus ke Blok-M atau Mall ternama untuk bisa menikmatinya. Saat itu kami masih tinggal di Pondok-Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Deskripsi : KFC Bucket I Sumber Foto : KFC
Deskripsi : KFC Bucket I Sumber Foto : KFC
Apa yang membuat ayam kentucky di tunggu ??? .... Ayamnya besar, bertepung garing,  gurih, renyah dan cita rasa yang berbeda dengan ayam goreng rumahan atau pecel ayam. Bahkan kadang daku sengaja tidak menghabiskan ayam kentucky tersebut untuk disisakan esok hari. 

Bapak pernah bertanya "Kok nggak di habiskan dek !!!!! ..."

"Buat besok lagi Pak ..." jawab daku

Ia hanya tersenyum mendengar jawaban daku itu. Menurut daku itu bukan karena bapak tidak mampu membeli lagi tetapi lebih ada cerita dibalik sebuah makan bersama. Ketika daku sudah beranjak dewasa, kisah daku menyisihkan Ayam Kentucky menjadi bahan becandaan dan membuat sebuah tawa...."Sweet Memory"....

Sejarah Ayam Kentucky "Tidak Ada Kata terlambat Untuk Sukses"

Hendra Yuniarto (GM KFC Indonesia) menyampaikan di acara Kompasiana Nangkring (20/8/16) "Kentucky Fried Chicken memberikan sebuah pelajaran bahwa tidak ada kata terlambat untuk sukses". Ketika usia kolonel Harland Sanders pendiri KFC menginjak usia tujuh puluh tahun, jumlah rumah makan yang menjadi bagian dari franchise KFC-nya mencapai dua ratus tempat, di USA dan Kanada. 

Deskripsi : Kolonel Sanders dengan Keranjang Ayam Yang Melegenda I Sumber Foto : KFC
Deskripsi : Kolonel Sanders dengan Keranjang Ayam Yang Melegenda I Sumber Foto : KFC
Dimana sebelum mencapai kesuksesan tersebut, selama dua tahun berkeliling menawarkan resep racikan ayamnya ada lebih dari 1000 penolakan. Sama seperti penemu lampu bohlam yang harus mengalami percobaan sampai 1000 kali. Jumlah rumah makan yang berada di bawah franchise KFC pada tahun 1963 mencapai enam ratus gerai. Kolonel Harland Sanders tutup usia pada tahun 1980 dan dimakamkan di Louisville. 

Always Original & Makan Bersama Keluarga Itu Penting

Always Original tagline yang dipakai oleh KFC. Apa sih arti dari Always Original !!!!! ..... Yang dimaksud bahwa KFC selalu menghadirkan sesuatu yang baru / inovasi bagi pelanggannya ucap Hendra Yuniarto. Kesuksesan KFC langgeng karena berani bereksperimen dan berinovasi. Banyak perusahaan besar kemudian kolaps karena terkukung oleh produk lawasnya. KFC Indonesia walaupun berinovasi tetap menyediakan racikan pertama dari Kolonel Sanders disetiap gerainya.

Deskripsi : GM KFC Hendra Yuniarto & Pemerhati Parenting Rahayu Damanik menerangkan pentingnya makan bersama bagi keluarga I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : GM KFC Hendra Yuniarto & Pemerhati Parenting Rahayu Damanik menerangkan pentingnya makan bersama bagi keluarga I Sumber Foto : Andri M
Salah satu memori yang selalu dikenang adalah ketika bersama keluarga. Apalagi ketika bagian dari anggota keluarga telah berpulang maka memori itu akan selalu menghantui. Makan bersama yang berkualitas akan menjadi memori yang indah yaitu dimana seluruh anggota keluarga bisa ikut terlibat bersenda gurau. Salah satu teman Kompasianers yang daku kenal dan menjadi narasumber Kompasiana Nangkring bersama KFC 'Rahayu Setiawati Damanik' berkata "Families That Eat Together Stay Together"

Menurut daku benar ucapan Rahayu karena daku merasakan sampai hari ini bahwa ketika keluarga ada yang mengalami ujian terjadilah momen Families Stay Together. Keluarga itu tidak selalu Ayah-Ibu dan Anak tetapi juga persahabatan yang terjalin. Daku merasakan ketika daku tertimpa musibah teman-teman yang acapkali kita makan bersama lah yang berada di sisi kita. Mereka tidak hanya memberikan kata "turut prihatin atau berduka" tetapi memberi support.

Deskripsi : Makan Bersama Seperti Keluarga Bersama Blogger Kompasiana I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Makan Bersama Seperti Keluarga Bersama Blogger Kompasiana I Sumber Foto : Andri M
Pada kesempatan Kompasiana Nangkring bersama KFC, daku mendapatkan satu meja dengan para senior daku di dunia Blogger seperti raja tweet Uci Junaedi, Blogger Penjelejah - Tamita Wibisono, Food Blogger - Sutiono Gunadi dan Pemerhati HIV & Aids - Bang Saifull. Walaupun beberapa berwajah old school tetapi ketika kita satu meja dan bercengkrama sambil menikmati ayam goreng Kentucky, sop dan minuman bersoda ternyata perbedaan umur itu hilang. Kami bercanda, tertawa dan berdiskusi tanpa batas pokoknya mengasyikkan di meja makan.

--oo00oo--

Memory terindah salahsatunya pada saat daku makan bersama keluarga atau bercengkrama di meja makan dengan para teman / sahabat. Kesempatan di meja makan ternyata mampu menjalin tali silahturahmi yang panjang 

Salam Hangat - Blogger Rusuh berambut undercut - Andri Mastiyanto

email : mastiyan@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun