Didepan pandangan daku sebuah taman hijau royo-royo di depan Instalasi Psikososial RSKO Jakarta yang membuat pandangan menjadi sejuk. Seorang wanita berhijab duduk disebelah daku, dimana sebelumnya meminta untuk bertemu via Blackberry Massager (BBM). Itu lah awal dari dimana daku mengetahui akan lahir sebuah gerakan dengan konsep yang sederhana tetapi memiliki arti yang besar bagi yang membutuhkan. Sekitar satu setengah tahun lalu dia mencerikan konsep yang nantinya akan menggerakkan banyak orang di tempat kerja ku di Rumah Sakit Ketergantungan Obat untuk terlibat.
Daku pikir saat itu apakah akan ditawarkan menjadi salah-satu penggerak dari sebuah komunitas aksi sosial baru.
Daku pun menyarankan ada orang lain sebagaipenggerak dikarenakan sudah memegang sebagai admin dropzone Coin A Chance (Coin Untuk Pendidikan) RSKO Jakarta. Menurut daku apabila ada orang-orang baru membuat aksi sosial maka akan makin banyak yang terlibat dibandingkan bila orangnya itu-itu saja.
Nasi Kotak ini yang dijadikan sarana untuk berbagi. Dyah memiliki ide bahwa nasi kotak hasil donasi akan dijual kepada rekan-rekan di Rumah Sakit ketergantungan Obat Jakarta. Hasil seluruh penjualan akan didonasikan kepada keluarga yang anaknya menderita Atresia Billier. Sebuah konsep yang awalnya daku pikir menggunakan konsep Sociopreneur dimana ada nilai sebagian yang didonasikan dan sebagian besar untuk sang entepreneur. Ternyata tidak, murni donasi dan yang jarang dipikirkan banyak orang bahwa ada kelurga pasien juga berjuang.
Bagaimana Dyah Bisa Tergerak
Dyah bercerita bahwa pada bulan Januari Tahun 2015, Allah SWT mengatur sedemikian rupa sehingga sebuah status dari seorang ibu dari seorang bocah bernama Fahri menggelitik hati nurani dirinya. Fahri adalah penderita atresia billier, anak dari seorang buruh pabrik di daerah bekasi. Keinginan dirinya untuk membantu sangat besar, namun kemampuan finansial saya sangat terbatas. Lalu apa yang harus ia lakukan ?
Hobby masak membawanya pada kesimpulan bahwa ia bisa mengumpulkan donasi dengan menjual nasi kotak hasil masakan dirinya dan penggerak lainnya kepada teman-teman karyawan Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta. Dengan modal sebesar 0 rupiah dia memulai niat ini dengan Bismillah. Ternyata respon dari teman-teman sangat positif.
Apa sich Atresia Billier itu?
Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Penderita Atresia Billier harus melalui proses cangkok hati untuk dapat memperpanjang usia harapan hidup. Sebelum cangkok hati, pasien harus memiliki status gizi yang baik. Karena kerusakan organ hati menyebabkan penyerapan nutrisi mereka agak terganggu, sehingga mereka harus mengkonsumsi susu khusus yaitu Pregistimil atau Peptamen Junior tergantung usia.
Satu kaleng susu seharga tiga ratus ribu rupiah itu harus dihabiskan dalam waktu 2-3 hari. Bayangkan berapa dana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan susu mereka dalam sebulan? ... bagi masyarakat dengan ekonomi kurang pastinya akan menyulitkan. Tidak hanya bagi ekonomi kurang, banyak masyarakat akhirnya jatuh miskin karena memiliki keluarga yang sakit dengan biaya kesehatan yang tinggi.
Bagaimana Nasi Kotak ini Dijalankan
Yang daku lihat bagaimana Dyah menjalankan Gerakan Nasi Kotak Untuk berbagi yang awalnya mengeliminir dengan nama Komunitas nasi Kotak Untuk berbagi dengan mengumpulkan tim yang bersedia berdonasi bahan makanan dan biaya dan memasak untuk isi dari nasi kotak tesebut. Nasi kotak untuk berbagi ini bertelur di Instalasi farmasi RSKO Jakarta walaupun ada beberapa penggerak yang bukan dari Instalasi farmasi RSKO Jakarta.
Dimulai dengan dua hari kerja yaitu senin dan rabu, nasi kotak untuk berbagi dijual kepada pegawai RSKO Jakarta. Untuk hari senin sebanyak 10 nasi kotak dan rabu sebanyak 15 nasi kotak. Gerakan ini sudah mulai daku rasakan semenjak bulat maret 2015. Berawal dari social media facebook (FB) yang dibuat statusnya plus foto nasi kotak. Status dari dyah di FB mengajak rekan-rekan pegawai RSKO Jakarta untuk membeli nasi kotak dengan tagline "Makan Siang Sekaligus Berbagi".
Satu persatu rekan2x pegawai RSKO dengan status Dyah menghubungi via telp dan mendatangi Instalasi Farmasi RSKO Jakarta untuk membeli nasi kotak. Gerakan ini akhirnya menjadi rutin setiap minggunya pada hari senin dan rabu sampai saat ini yang telah melewati umurnya satu tahun.
Para Pejuang Hati yang Telah Dibantu
Pejuang hati sebutan bagi para adik-adik yang berjuang melawan penyakit atresia billier. Mereka dan keluarganya berhari-hari memperjuangkan hidup dari penyakit ini. Ada yang dipanggil ke surga ada yang masih diberi waktu untuk menjalani hidup kedepannya. Tidak hanya adik-adik ini berjuang, Keluarganya pun ikut berjuang secara ekonomi, tenaga dan waktu. Banyak pejuang hati yang telah terbantu dari gerakan ini walaupun ada yang pass away tetapi ini bukan sesuatu yang sia-sia.
Gerakan Nasi Kotak Tidak Hanya Membantu Pembiayaan Sehari-Hari dan Atresia Billier
Nasi kotak untuk berbagi yang daku tau awalnya adalah untuk membantu pembiayaan bagi keluarga yang menjaga para pejuang hati. Ternyata dengan berjalannya waktu bentuk donasi tidak hanya bantuan dana untuk kehidupan sehari-hari. Beberapa waktu lalu Gerakan Nasi Kotak juga memberikan bantuan berupa alat nebulizer kepada Sylva pejuang hati dari Kramat yang sering mengalami sesak nafas. Selain donasi dalam bentuk uang, Gerakan Nasi Kotak juga menerima dan menyalurkan Susu, Pampers, dan Tissue basah maupun kering.
Tidak hanya untuk kasus penyakit Atresia Billier, Gerakan Nasi Kotak sempat berbagi kasih dengan seorang anak pejuang tumor otak yang berobat di RS Dharmais. Hannisfa adalah pasien gangguan ginjal. Ia baru saja ditinggal bapaknya meninggal satu bulan yang lalu. Dia juga harus minum susu Pregistimil untuk kebutuhan gizinya.
Gerakan nasi kotak menularkan empati kepada rekan-rekan di RSKO adalah dengan mengajaknyaberkunjung ke Rumah Sakit. Dengan melihat langsung pasti akan memberi sensasi yang berbeda ketimbang hanya bercerita saja. Â Gerakan ini akan langsung menyaLurkan donasi baik berupa uang, pampers, maupun susu kepada para pasien di ruang rawat, beberapa pasien dikunjungi ke rumahnya. Kami memastikan bahwa donasi jatuh ke tangan yang tepat. Bila pasien ada di luar Jakarta, kami akan melakukan transfer setelah sebelumnya kami melakukan validasi data.
----ooo000ooo---
Sebuah aksi yang awalnya dari sebuah ide yang sederhana dan kemudian menjadi konsep yang besar sesuai perjalanan waktu. Ide yang baik tidak akan terwujud apabila hanya ada di otak tidak di aplikasikan. Gerakan nasi kotak adalah gerakan kolektif dengan mencoba menggaet dari teman-teman terdekat lebih dahulu yang kemudian menyebar ke sekitarnya. Konsep yang win-win solution, dengan mendapatkan makan siang tetapi juga berdonasi ... Salut Pada Kalian teman-teman ku----
# Berbagi Tak Perlu Tunggu Kaya
# Makan Siang Sekaligus Berbagi
# Sedikit Bagi Kita Besar Artinya Bagi Mereka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H