Lantai pertama merupakan TKP pertama kami mengekplorasi facility pabrik OPPO. Gudang penyimpanan peralatan produksi, sparepart, dan produk berada. Tetapi sebelumnya daku harus diperiksa dengan alat detector logam terlebih dahulu. Ini dimaksudkan agar tidak ada komponen yang rusak akibat pengaruh barang bawaan kita contohnya coin logam.
Setelah melalui tahap pengecekan daku dan para blogger diperlihatkan secara langsung bagaimana proses perakitan smartphone OPPO. Untuk saat ini telah ada 15 line yang telah beroperasi pada kunjungan pabrik yang berlangsung hari Selasa (31/5/2016). Masing-masing line terdiri dari 16 s/d 18 operator yang memiliki tugas berbeda-beda dimulai dari perakitan, pengetesan, sampai pengemasan.
Proses perakitan dari satu persatu sparepart dirakit menjadi sebuah smartphone utuh seperti ; body smartphone, PCB smartphone, ujicoba fungsi serta pengecekan dead pixel pada LCD smartphone. Kemudian ke bagian packing yang bertugas mengemas isi produk dalam kardus, seperti charger, silicon case, buku panduan, dan lain sebagainya. Setelah produk selesai dikemas maka akan dipindahkan ke area gudang penyimpanan untuk dilanjutkan proses pengiriman.
Satu line dalam 1 menit dapat merakit 1 ponsel dan diharapkan 1 line / shift dapat memproduksi 1000 unit. Pabrik Oppo di Indonesia ini diklaim mampu memproduksi 30.000 unit smartphone per bulan dan diharapkan mampu meningkatkan produksi 200.000 smartphone. Pembangunan pabrik di Indonesia ini sendiri menjadi usaha OPPO dalam memenuhi angka 30-40% TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) sesuai ketentuan pemerintah.
Ruangan Pengujian Smartphone OPPO
Setelah menunjukkan ruangan perakitan kemudian daku dan rekan blogger lainnya ditunjukkan sebuah ruangan yang dikhususkan untuk melakukan berbagai pengujian kualitas dari smartphone OPPO. Pada saat kami diruangan tersebut sedang dilakukan pengujian smartphone OPPO F1 Plus.
Terdapat  enam pengujian yang dilakukan oleh OPPO pada smartphone OPPO F1 Plus yang dirakit di pabrik tersebut. Enam pengujian tersebut di antaranya adalah drop test, USB port test, vibration test, cold and thermal shock test, roller experiment test, dan humidity test.
USB port tester ini dilakukan untuk menguji apakah port micro USB dapat tetap berfungsi pada saat dicolokkan dengan posisi yang berbeda-beda.Lobang USB menjadi tujuan utama dari alat test ini. Sekuat apa USB port ketika di test 1000 kali lobang USB dicolok.