Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekolah Asrama Ternyata Tidak Menakutkan

18 Mei 2016   21:12 Diperbarui: 19 Mei 2016   23:58 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mobil mini bus membawa kami para blogger kembali ke Jakarta dari Bogor. Didalam mini bus salah seorang blogger berkelakar, nanti kalau anak ku lulus SMP mao tak sekolahkan disini. Blogger tersebut adalah Kang Dede yang dikenal sebagai seorang Vlogger dan disauti oleh Bowo Susilo sang blogger muda yang sedang ngehits berucap "iya mas,aku juga". Padahal Bowo belum menikah dan belum punya anak diluar nikah, tetapi sudah punya pemikiran sama seperti Kang Dede.

Daku dan kelima orang blogger (Denise, Gesang, Wardah, Dede, Bowo) mendapatkan kesempatan menyaksikkan kelulusan siswa sekolah menengah atas bertaraf internasional yang terletak di Bogor. Sekolah bertaraf Internasional itu adalah 'Sampoerna Academy Boarding School'. Selain menyaksikkan kelulusan, kami juga mendapatkan kesempatan untuk bincang-bincang dengan siswa, pengajar, dan manajemen. Entah kenapa pada saat disana, daku tidak melihat rasa ketakutan dari para siswa. Mereka tidak terlihat tertekan padahal sekolah menengah atas ini merupakan sekolah dengan sistem asrama / mondok.

Sekolah asrama / mondok menjadi momok yang menakutkan bagi para anak baru gede (ABG) perkotaan karena banyak dari mereka beranggapan akan membelenggu kebebasan. Tidak hanya ABG, para orang tua yang memiliki anak perempuan ada kecenderungan enggan menyekolahkan anaknya bersekolah asrama.

Deskripsi : Class Of 2016 Graduation - Sampoerna Academy Boarding School - Bogor I Sumber Foto : SABS
Deskripsi : Class Of 2016 Graduation - Sampoerna Academy Boarding School - Bogor I Sumber Foto : SABS
Kami keenam blogger menyaksikkan rangkaian acara Class Of 2016 Graduation -Sampoerna Academy Boarding School. Panitia acara kelulusan ini yang terlibat lebih banyak peran dari siswa didik, baik itu penerima tamu, fotografer, seksi acara, sound system, dan  seksi kepanitiaan lainnya. Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan sistem asrama ini seperti menunjukkan kepada kami para blogger, orang tua murid, dan tamu lainnya bahwa sekolah ini mendidik jiwa kepemimpinan dan kemandirian.

Kelulusan ini menunjukkan komitmen Putera Sampoerna Foundation dalam mengantarkan serta membimbing lebih banyak siswa/i Indonesia untuk menjadi calon pemimpin bangsa berkaliber tinggi yang siap menghadapi tantangan global,” ujar Nenny Soemawinata, Managing Director Putera Sampoerna Foundation. “Sebagian besar dari mereka merupakan siswa-siswa berprestasi yang berasal dari keluarga prasejahtera yang mendapatkan dana bantuan pendidikan dari PSF atas kerja sama dengan para donor.”

 

Mengenal SampoernaAcademy Boarding School

Sekolah asrama merupakan suatu tempat dimana para peserta didik bertempat tinggal dalam jangka waktu yang relatif tetap bersama dengan guru sebagai mentor dan pengasuhnya yang memberikan pendidikan kepada para peserta didik dalam proses pengembangan pribadinya melalui proses pembentukan nilai budaya yang dianut.

Deskripsi : Senyuman para siswa SABS I Sumber Foto : SABS
Deskripsi : Senyuman para siswa SABS I Sumber Foto : SABS
Sampoerna Academy Boarding School-Bogor merupakan sekolah berasrama tingkat SMA di bawah naunganPutera Sampoerna Foundation. Pada masa ajar 2015 / 2016 mewisuda 95 siswa/i yang berprestasi, berkarakter dan mempunyai jiwa kepemimpinan. Sejak didirikanpada 2009 silam, Sampoerna Academy Boarding School(SABS) berhasil meluluskan lebih dari 1.200 siswa berprestasiyang berasal dari seluruh Indonesia.

Sampoerna Academy BoardingSchool (SABS) dipelopori oleh Putera Sampoerna Foundation (PSF) ditujukan untuk siswa dari latar belakang kurang beruntung. Pertama kali SABS dibuka di Palembang dan Malang pada bulan Juni 2009. Pada tahun 2011, Putera SampoernaFoundation meluncurkan Sampoerna Academy Boarding School Bali Mandara dan Sampoerna Academy Boarding School Bogor. Pada pertengahan 2013, Sampoerna Academy Boarding School berubah nama menjadi Akademi Siswa Bangsa Internasional (Sampoerna Academy Boarding School).

Dalam tiga tahun sejak berdiri, 226 siswa angkatan pertama dari Malang dan Palembang telah lulus. Hasil ujian mereka melebihi standar baik nasional maupun internasional. Duapuluh lima siswa lulusan pertama telah terdaftar di universitas dan perguruan tinggi di Amerika seperti Texas Tech University, West Virginia University,University of Missouri, University of Minnesota, University of Kentucky,University of Hawaii at Manoa, dan Lone Star College. Ke-25 siswa tersebut menunjukkan nilai yang luar biasa pada semester pertama dengan rata-rata IPK diatas 3.5 dan 6 siswa menerima Skor 4.0. Siswa lainnya diterima di universitas-universitas ternama di Indonesia.

SABS memperkenalkan ‘Siswa Bangsa Education Ecosystem(SBEE)’ - sebuah jaringan yang unik, dinamis, dan berkesinambungan, disesuaikan pengalaman individu dari segala lapisan kehidupan dan mengubahnya menjadi pemimpin masa depan dalam karir profesional mereka. Di bawah SBEE, menawarkan jalur berkelanjutan terhadap pendidikan berkualitas danberstandar internasional.

 

Program PendidikanSampoerna Academy Boarding School

Di tahun ajaran 2012/2013, Sampoerna Academy Boarding School (SABS) mulai membuka jalur masuk dengan sistem berbayar untuk memberi kesempatan para orang tua yang menginginkan pendidikan terbaik dan berstandar internasional untuk anak-anaknya. Jalur berbayar ini disebut dengan Program Regular, sedangkan yang melalui bantuan pendidikan disebut Program Pembiayaan Lunak Pendidikan / bantuan donor. Bila dipresentasikan Program Pembiayaan Lunak Pendidikan sekitar 95 persen sedangkan sisanya melalui Program Reguler.

Deskripsi : Bagan seleksi siswa bantuan pendidikan dari donor I Sumber Foto : SABS
Deskripsi : Bagan seleksi siswa bantuan pendidikan dari donor I Sumber Foto : SABS
Program Pembiayaan Lunak Pendidikan BUKANLAH beasiswa. Setelah siswa penerima dana bantuan pendidikan lulus kuliah kemudian bekerja, mereka diharapkan untuk melakukan kontribusi kembali melalui Koperasi Jasa Siswa Bangsa (KJSB), yaitu berupa pembiayaan untuk satu siswa Sampoerna Academy Boarding School dari generasi mendatang agar dapat juga menikmati pendidikan yang pernah mereka rasakan.

Program Pembiayaan Lunak Pendidikan beserta kewajiban melakukan kontribusi kembali memiliki tujuan jangka panjang. Di mana saat waktunya tiba, yaitu ketika para siswa penerima dana bantuan pendidikan sudah bekerja, mereka dapat meneruskan manfaat yang pernah diterima untuk membantu lebih banyak siswa di masa mendatang melalui pendidikan yang berkualitas, sehingga mereka juga memiliki kesempatan yang sama untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Besaran kontribusi yang harus diberikan setara dengan nilai dana bantuan pendidikan yang mereka peroleh untuk tiga tahun masa studi di Sampoerna Academy Boarding School.

Program Reguler diperuntukkan bagi siswa yang ingin membiayai sendiri pendidikan mereka selama tiga tahun di Sampoerna Academy Boarding School. Tiga metode pembayaran tersedia untuk Program Reguler: (a) Skema Pembayaran Tahunan; (b) Skema Pembayaran 4x dalam Setahun; dan (c) Skema Pembayaran 12x dalam Setahun.

 

Sistem Asrama Yang Membangun Jiwa Gotong Royong

Sampoerna Academy Boarding School adalah sebuah sekolah berkonsep asrama yang tidak meninggalkan kurikulum nasional dan mengadopsi sistem pendidikan internasional. Fokus SABS kepada pembelajaran abad ke-21 dan pembangunan karakter Budaya Indonesia. Sampoerna Academy Boarding School setiap asrama dirancang untuk menjadi rumah kedua para peserta didik. Semua penghuni asrama diperlakukan sebagai anggota keluarga dan  SABS bertujuan untuk membuat semua peserta didik sadar bahwa mereka dihormati sebagai individu. Para pengajar sepertinya dituntut secara aktif mendukung pengembangan pribadi, kemampuan sosial dan pendidikan guna menjadi warga negara global yang bertanggung jawab. 

Deskripsi : Program mengajar di lingkungan sekitar SABS I Sumber Foto : SABS
Deskripsi : Program mengajar di lingkungan sekitar SABS I Sumber Foto : SABS
SABS mengembangkan program dan kegiatan yang menanamkan kesadaran budaya, kerja kelompok, dan keterampilan sosial ke dalam kehidupan sehari-hari.  Asrama di rancang secara khusus dan dipisahkan antara asrama siswa, siswi, dan guru. Dalam satu kamar terdiri dari empat orang dimana dua orang senior dan dua orang siswa baru. 

Deskripsi : Manajemen SABS dan siswa berprestasi I Sumber Foto : SABS
Deskripsi : Manajemen SABS dan siswa berprestasi I Sumber Foto : SABS
Wisnu sebagai siswa didik yang mendapatkan predikat  Siswa Terbaik SABS menceritakan bagaimana kehidupan di Asrama dengan kakak kelas dalam satu kamar membantu dia berkembang dan sebagai perantau seperti memiliki kakak yang membimbing. Aturan ini membuat kedekatan antara kakak kelas dan adik kelas. Tidak terjadi kesenjangan yang dikenal dengan senioritas karena mereka dibuat berbaur satu sama lain.

 

Menerapkan Sistem Kompetisi Antar Juara.

SABS memilih yang paling cerdas di antara yang cerdas. Tidak hanya cerdas tetapi memiliki jiwa kepemimpinan dan bisa hidup berkelompok serta berbudaya. SABS menginspirasi dan memberi tantangan pada mereka, mempersiapkan mereka untuk masa depan. Semua siswa diarahkan menjadi pemimpin cerdas yang menginspirasi dan mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat.

Para siswa/i berbakat melewati serangkaian proses penyeleksian yang ketat akan dapat mengenyam pendidikan di Sampoerna Academy Boarding School seperti tes tertulis, interview serta focus group discussion. Kami bangga dapat menjadi bagian dalam membimbing mereka menjadi sebuah sosok individu yang cerdas baik di bidang akademis maupun non akademis” ujar Hairun GaniDirector of Sampoerna Academy Boarding School.

Sampoerna Academy Boarding School merupakan bagian dari Sampoerna Schools System, yakni sistem pendidikan terintegrasi pertama di Indonesia yang menerapkan kurikulum internasional berkualitas, berbahasa Inggris dan berfokus pada pendidikan dengan pendekatan Science, Technology, Engineering, Arts dan Math (STEAM) yang juga diterapkan di Sampoerna Academy Boarding School.

STEAM merupakan pendekatan yang ditujukan untuk menciptakan sifat berpikir kritis dan kemampuan problem-solving pada siswa. Metode pembelajaran STEAM memperkuat kompetensi siswa di bidang sains, teknologi, engineering,seni, dan matematika yang sangat bermanfaat bagi siswa, baik dari aspek akademik maupun menyeluruh”, ungkap Hairun Gani lebih lanjut.

Sementara itu, Reynold Hutabarat, Principal of Sampoerna Academy Boarding School mengatakan, Sampoerna Academy Boarding School memberikan kesempatan belajar yang tidak terbatas untuk para siswa. Tidak hanya sekedar belajar ilmu pengetahuan, namun mereka juga diberikan tanggung jawab sebagai individu dan kelompok guna menciptakan karakter yang tangguh, mandiri serta berjiwa pemimpin.

****oo000oo****

 

Salam Hangat Blogger Rusuh - Andri Mastiyanto

email : mastiyan@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun