Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berwisata Dengan Commuter Line Bersama Para Blogger

5 Mei 2016   12:31 Diperbarui: 5 Mei 2016   12:58 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deskripsi : Stasiun Manggarai tempat titik awal pemberangkatan para Blogger I Sumber Foto : Andri M

Cepat kretaku jalan ...tut...tut...tut

Banyak penumpang turut

K'retaku sudah penat

Karena beban terlalu berat

Di sinilah ada stasiun

Penumpang semua turun

Syair lagu itu seperti terdengar ketika daku berada di Stasiun Manggarai. Daku berada ditempat itu bukan karena akan pulang kampung atau akan berpergian ke Stasiun Bogor / Stasiun Kota Jakarta. Awalnya dari membaca share informasi Wisata KRL bagi para Blogger di group whatsapp Tau Dari Blogger (TDB). 

Ketika mendapat info trip yang bertajuk Wisata KRL ini tanpa pikir panjang daku langsung mendaftar. Kang Obay, daku memanggilnya. Seorang pria dengan ciri khas topi dikepala sebagai salah satu presidum group Whatsapp Tau Dari Blogger (TDB). Dia lah yang mengshare pertama kali dan mengagas trip kali ini.

stasiun-manggarai-572ad3df4f7a617d059f98a1.jpg
stasiun-manggarai-572ad3df4f7a617d059f98a1.jpg
Deskripsi : Aktivitas masyarakat berjualan, Bajaj mangkal, dll terlihat di depan Stasiun Manggarai I Sumber Foto : Andri M

Pada saat pertama kali tiba didepan Stasiun Manggarai setelah menggunakan moda transportasi ojek online, daku melihat aktivitas masyarakat. Didepan stasiun terlihat banyak orang berdagang, tukang ojek mangkal, Bajaj berjejer,dan masyarakat lalu lalang. Begitupun didalam stasiun didepan loket pembelian tiket, berbaris orang mengantri membeli tiket. Daku pun kagum ternyata masyarakat Indonesia saat ini sudah terbiasa dengan budaya antri. 

Belajar Memahami Tiket Elektronik PT.KCJ

Daku amat jarang menggunakan transportasi kereta baik itu kereta diesel maupun Commuter Line. Terakhir kali daku menggunakan Commuter Line pada saat mengantarkan kakak yang akan melakukan pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) pada bulan februari 2016. Pada saat itu daku membeli tiket single trip.

Pada saat di stasiun Depok ketika mengantarkan kakak MRI, daku melihat sebuah papan informasi dimana terdapat biaya perjalanan dengan menggunakan KRL. Biaya perjalanan ditentukan berdasarkan jarak tempuh setiap perjalanan, untuk 25 km pertama sebesar Rp. 2000 dan tiap 10 km berikutnya sebesar Rp. 1.000.

Jujur pada saat membeli dan menggunakan tiket tersebut daku tidak terbiasa. Perlu bertanya-tanya kepada petugas jaga dan penumpang lainnya pada saat itu. Karena kekurangtahuan, daku tidak mengembalikkan di loket Stasiun tujuan. Sehingga uang jaminan Rp.10.000 hangus.

kartu-single-trip-572ad4f4ae7a610e05998bda.jpg
kartu-single-trip-572ad4f4ae7a610e05998bda.jpg
Deskripsi : Kartu Single Trip yang digunakan untuk menaniki moda transportasi Kerata KRL jabodetabek I Sumber Foto : Andri M

Kejadian tersebut menjadi pembelajaran. Daku pun pada saat Wisata KRL hari sabtu (30/4/16) mencoba bertanya, ke sesama Blogger yang hadir. Dari keterangan salah seorang blogger menyampaikan bahwa Commuter Line, menyediakan dua macam tiket yaitu Tiket Harian Berjaminan (Single Trip) yaitu tiket sekali perjalanan dengan uang jaminan sebesar Rp. 10.000. Uang jaminan ini dapat diuangkan kembali ke loket maksimal 7 hari dari pemakaian terakhir dan Tiket Langganan (Multi Trip) yaitu tiket yang dapat anda gunakan kapanpun sepanjang kita memiliki saldo. Tiket ini dapat dibeli di seluruh stasiun KRL dengan harga Rp. 50.000 dengan saldo Rp. 30.000.

Bahkan saya baru paham ternyata kartu BCA Flazz, Brizzi (BRI), Tap Cash (BNI), dan E Money (Bank Mandiri) dapat digunakan sebagai Kartu Multi Trip. Tapi, harus ada yang dilakukan terlebih dahulu yaitu dengan mengaktifasi kartu BCA Flazz, Brizzi (BRI), Tap Cash (BNI), dan E Money (Bank Mandiri)  di stasiun KRL pemberangkatan.

Tertibnya Calon Penumpang Membeli Tiket

Daku duduk diemperan stasiun bersama blogger yang telah hadir. Tidak semua blogger daku kenal dan hafal namanya. Pada saat daku tiba ada sekitar 6 (enam) Blogger yang telah hadir. Beberapa sudah daku kenal sebelumnya, sebagian belum. Yang daku kenal dan hafal namanya ada bang Nur Terbit dan istri, Unggul, Choirul Huda, dan Bowo Susilo sang blogger muda yang sedang ngehitz.

Perjalanan Wisata KRL bersama Blogger ini rencananya akan dihadir 40 (empat puluh) Blogger baik dari group Whatsapp Tau Dari Blogger (TDB) ataupun Koalisi Online Pesona Indonesia (KOPI). Walaupun semuanya tidak bisa hadir, ada beberapa Blogger yang cancel sebelum atau pada saat trip berlangsung.

ngantri-stasiun-572ad675f1927349059f6b89.jpg
ngantri-stasiun-572ad675f1927349059f6b89.jpg
Deskripsi : Calon Penumpang bersabar mengantri membeli Tiket Kereta KRL I Sumber Foto : Andri M

Pada saat duduk diemperan Stasiun daku melihat orang-orang berbaris rapi didepan loket pembelian tiket. Suatu pemandangan yang membanggakan menurut daku. Commuter Line adalah layanan transportasi publik yang dikenal dengan penumpang yang berjubel dan padat. Pastinya antrian panjang membeli atau mengisi ulang tiket akan dialami oleh calon penumpang.

Kericuhan dan keributan ternyata tidak terjadi walaupun antrian begitu panjang. Bahkan blogger senior seperti Bang Nur Terbit mencontohkan kepada kami para Blogger yang lebih muda dari dirinya untuk mengantri tiket dengan sabar. Daku merasa mengacungkan jempol ketika istri Bang Nur Terbit malah menawarkan untuk menitipkan saja ke bang Nur Terbit apabila ada yang mau membeli atau mengisi ulang.

Sebelum mengantri untuk membeli tiket dari yang daku pelajari di Stasiun, sebaiknya calon penumpang mempersiapkan uang untuk membeli tiket. Apabila berniat membeli Kartu Multi Trip (KMT) maka siapkan uang minimal Rp. 50.000. Sedangkan bila yang dibeli Tiket Harian Berjaminan (THB) maka siapkan uang minimal Rp. 12 ribu tergantung tujuan akhir perjalanan.

Melewati Pintu Elektronik Stasiun Commuter Line

Sambil duduk santai dan mengebrol dengan sesama Blogger, daku menunggu kehadiran PIC trip Wisata KRL kali ini yaitu Kang Obay dan Bang Anggara. Waktu sudah menunjukkan pukul 09.15 wib belum terlihat keberadaan PIC. Sebagai team leader Bang Nur Turbit menoleh kesana kemari. Tidak lama Kang Obay hadir dengan membawa kartu Commuter Line berwarna merah dengan bungkus plastik.

Revolusi yang diberlakukan PT.KAI dengan tiket elektronik dan pintu elektronik di seluruh stasiun Commuter Line menyebabkan banyak perubahan. Penumpang KRL pun dipaksa untuk beradaptasi dengan sistem ini. Dengan sistem yang baru menjamin bahwa penumpang yang naik commuter line adalah yang memiliki tiket / kartu.

blogger3-572ad748717a61f309f81206.jpg
blogger3-572ad748717a61f309f81206.jpg
Deskripsi : Kartu KCJ khusus bagi para Blogger Wisata KRL I Sumber Foto : Andri M

Pada saat daku mendapatkan kartu Commuter Line, ada sesuatu yang unik yaitu di kartu tersebut bertuliskan "Blogger Wisata KRL" dan logo Tau Dari Blogger (TDB) tertera dikanan bawah kartu. Menurut daku ini sebuah penghormatan dari pihak PT.KCJ kepada para blogger yang mengikuti wisata KRL ini.

Sebelum memasuki area dalam stasiun, kami para blogger harus mengaktivasi dulu kartu Commuter Line yang kami terima. Caranya pun cukup mudah dengan menempelkan di gadget yang tersedia disamping loket pembelian tiket. Setelah mengaktivasi kita bisa masuk dengan menempelkan kembali kartu ke pintu elektronik, sama mudahnya seperti ketika kita menggunakan Kartu Trans Jakarta. Ternyata prosedur tersebut mudah tidak lah sulit.

Menikmati KRL Commuter Line

Setibanya didalam Stasiun Manggarai yang berarsitektur kolonial belum terlihat ada Commuter Line. Bangunan stasiun tetap dijaga arsitektur bernilai sejarahnya, tetapi ada penambahan unsur modern yang tidak menganggu nilai sejarah.

Segerombolan Blogger saling tegur sapa dan berbincang-bincang. Banyak dari para blogger yang hadir sudah saling kenal. Ternyata ada beberapa Blogger yang sudah menunggu didalam stasiun. Tadinya daku sedikit heran kenapa jumlahnya tidak sebanyak didaftar yang berjumlah 40 (empat puluh) orang.

Sambil menunggu blogger lain yang belum hadir, daku memperhatikan commuter line yang datang dan pergi dari stasiun Manggarai.  Dari Commuter line yang daku perhatikan ternyata saat ini, PT KCJ sebagai operator Commuter Line, telah menyediakan dua gerbong khusus perempuan yang berada di ujung rangkaian Commuter Line. Tanda gerbong khusus perempuan cukup mencolok dengan dengan warna pink di seluruh gerbongnya. Bagi wanita yang tidak ingin campur dengan penumpang pria dapat menggunakan gerbong ini.

Kereta Commuter Line pun tiba. PIC Wisata KRL mengkomando kami untuk menaiki Commuter Line tersebut. Daku melihat teman-teman wanita rada sulit untuk menaiki KRL dengan memanjat. Ada baiknya Stasiun Commuter Line Manggarai dapat merenovasi fasilitas agar ramah terhadap kelompok difabel, lansia, dan anak – anak yang memerlukan kereta bayi.

krl-572ad6edc0afbde6063c72ff.jpg
krl-572ad6edc0afbde6063c72ff.jpg
Deskripsi : Situasi didalam KRL ketika daku menaikinya I Sumber Foto : Andri M

Dimulailah petualangan menaiki KRL Commuter Line dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Gondangdia. Didalam KRL terlihat ada beberapa keluarga mengajak anaknya menikmati berpergian menuju destinasi tujuan entah kemana. Raut bahagia terlihat ketika anak mereka berjingkrak-jingkrak menikmati suasana didalam KRL.

Tidak hanya para penumpang yang membawa anak terlihat senang menggunakan KRL. Para blogger yang amat jarang menggunakan transportasi publik ini pun ikut menebar senyumnya. Sambil terlihat mata nya melihat kesana-sini memperharikan setiap sudut gerbong KRL dan juga sesekali melihat keluarke arah jendela berkaca lebar.

Gerbong KRL yang daku naiki  terlihat rapi dan bersih. Suara wanita menyatakan KRL akan berangkat pun tersiar. Awal ketika KRL memutar rodanya, terasa hentakan. Kemudian perjalanan pun smooth tanpa goncangan yang terasa didalam gerbong. Bahkan beberapa blogger berdiri dan berjalan dengan santainya menikmati perjalanan yang singkat ini. Di hari sabtu itu KRL begitu sepi membuat kegiatan bertajuk "Wisata KRL" ini memang membuat kami berwisata didalam KRL.

Wisata Jalan Kaki ke Monumen-Monumen Sejarah Jakarta

Tidak terasa waktu  kami menikmati didalam KRL. Kami pun tiba di Stasiun Gondangdia yang terlihat memiliki bangunan dan fasilitas yang lebih memadai dibandingkan Stasiun Manggarai. Terdapat elevator dan bangunan lebih terlihat modern. Seperti kami dibawa kedua jaman yang berbeda ketika berada di Stasiun Manggarai dan kemudian berada di Stasiun Gondangdia.

gondangdia-572ad7a5f1927319059f6b72.jpg
gondangdia-572ad7a5f1927319059f6b72.jpg
Deskripsi : Stasiun Gondangdia tujuan akhir stasiun yang kami singgahi I Sumber Foto : Andri M

Wisata KRL ini tidak berakhir di Stasiun Gondangdia, karena ada bonus dengan waktu yang lebih panjang yaitu berjalan kaki menyusuri jalan di Jakarta menuju Patung Pahlawan / Tugu Tani, Museum Kebangkitan Nasional, Es Cream Baltic dan berakhir di gedung PMI Jakarta.

Berjalan kaki sejauh 4 s/d 5 km daku perkirakan. Terik matahari membakar kulit kami. Ada seorang Blogger berucap "Waduh lupa pake sunblog". Daku pun menikmati perjalanan ini, karena sebelumnya pernah menghadapi situasi yang sama ketika bersama Backpacker Jakarta menyusuri Tangerang dengan berjalan kaki mengunjungi Klenteng, Masjid, dan Alun-Alun Tangerang.

tugu-tani-572ad7ef717a613d0af811fe.jpg
tugu-tani-572ad7ef717a613d0af811fe.jpg
Deskripsi : Mas Anggara sebagai patner dari Kang Obay dalam Blogger Wisata KRL kali ini menjelaskan tentang sejarah Patung Pahlawan / Tugu Tani I Sumber Foto : Andri M

Pada saat tiba di didepan Tugu Tani (Patung Pahlawan), mas Anggara menyampaikan sejarah dari Tugu Tani yang sebetulnya bernama Patung Pahlawan. Menurut daku kenapa akhirnya masyarakat menyebutnya Tugu Tani mungkin karena patung pria yang membawa senjata dipunggung menggunakan caping tani. Patung Pahlawan bersosok pria berbadan kekar dimana pada saat patung tersebut dibangun, Indonesia sedang dekat-dekatnya dengan Uni Sovyet. 

kartu-kcj-572ad8518623bda90c44eb6f.jpg
kartu-kcj-572ad8518623bda90c44eb6f.jpg
Deskripsi : Tugu Tani menjadi salahsatu destinasi Blogger Wisata KRL I Sumber Foto : Andri M

Patung ini dibuat oleh dua orang pematung kesohor  Rusia, Matvey Manizer dan Ossip Manizer, sebagai hadiah dari pemerintahan Uni Soviet atas persahabatannya dengan Indonesia. Gaya pembuatan patung ini tampak dari figur wanita yang merendah dan penurut, sedangkan si pria membusungkan dada, atletis dan berpostur heroik. Tampilan seorang petani dengan senjata mengacung ke atas adalah unsur elemen kuat yang merepresentasikan aliran pematung Rusia pada era 60-an.

kebangkitanbangsa-572ad93907b0bde4048842bb.jpg
kebangkitanbangsa-572ad93907b0bde4048842bb.jpg
Deskripsi : Destinasi selanjutnya setelah tugu tani yaitu Museum Kebangkitan Bangsa I Sumber Foto : Andri M

blogger2-572ad8d1717a61b70af811f8.jpg
blogger2-572ad8d1717a61b70af811f8.jpg
Deskripsi : Para Blogger dari beberapa group WA bersatu di Blogger Wisata KRL I Sumber Foto : Andri M

Setelah dari Tugu Tani kami melanjutkan ke Museum Kebangkitan Nasional. Pada saat perjalanan matahari menunjukkan powernya dengan menyinari kami sepanjang perjalanannya. Kami berada di Museum ini sekitar satu jam. Udara sejuk dibangunan kolonial dimana cikal bakal Faultas Kedokteran kami nikmati. Semilir angin dan sejuknya beberapa ruangan ber AC yang menampilkan koleksi benda-benda bersejarah kedokteran menyegarkan tubuh kami kembali setelah sebelumnya tersengat matahari.

makan-pmi-572ad99e717a61f709f81224.jpg
makan-pmi-572ad99e717a61f709f81224.jpg
Deskripsi : Makan siang bersama di PMI Jakarta I Sumber Foto : Andri M

Trip ini berakhir tidak di Museum Kebangkitan Bangsa tetapi di kantor PMI Jakarta. Disana kami disambut oleh para pejabat dan staff PMI dengan jamuan makan siang dan diskusi. Sungguh menyenangkan perjalanan bersama 30-an Blogger kali ini. Jalan kaki bersama-sama ada sensasi tersendiri, kita dapat berbincang, bercanda, dan sharing ilmu. Semoga kedepannya akan ada kegiatan lain seperti ini....Trip kali ini merekatkan para Blogger dari beberapa group Whatsapp (WA) seperti terkena Lem FOX .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun