Pada saat duduk diemperan Stasiun daku melihat orang-orang berbaris rapi didepan loket pembelian tiket. Suatu pemandangan yang membanggakan menurut daku. Commuter Line adalah layanan transportasi publik yang dikenal dengan penumpang yang berjubel dan padat. Pastinya antrian panjang membeli atau mengisi ulang tiket akan dialami oleh calon penumpang.
Kericuhan dan keributan ternyata tidak terjadi walaupun antrian begitu panjang. Bahkan blogger senior seperti Bang Nur Terbit mencontohkan kepada kami para Blogger yang lebih muda dari dirinya untuk mengantri tiket dengan sabar. Daku merasa mengacungkan jempol ketika istri Bang Nur Terbit malah menawarkan untuk menitipkan saja ke bang Nur Terbit apabila ada yang mau membeli atau mengisi ulang.
Sebelum mengantri untuk membeli tiket dari yang daku pelajari di Stasiun, sebaiknya calon penumpang mempersiapkan uang untuk membeli tiket. Apabila berniat membeli Kartu Multi Trip (KMT) maka siapkan uang minimal Rp. 50.000. Sedangkan bila yang dibeli Tiket Harian Berjaminan (THB) maka siapkan uang minimal Rp. 12 ribu tergantung tujuan akhir perjalanan.
Melewati Pintu Elektronik Stasiun Commuter Line
Sambil duduk santai dan mengebrol dengan sesama Blogger, daku menunggu kehadiran PIC trip Wisata KRL kali ini yaitu Kang Obay dan Bang Anggara. Waktu sudah menunjukkan pukul 09.15 wib belum terlihat keberadaan PIC. Sebagai team leader Bang Nur Turbit menoleh kesana kemari. Tidak lama Kang Obay hadir dengan membawa kartu Commuter Line berwarna merah dengan bungkus plastik.
Revolusi yang diberlakukan PT.KAI dengan tiket elektronik dan pintu elektronik di seluruh stasiun Commuter Line menyebabkan banyak perubahan. Penumpang KRL pun dipaksa untuk beradaptasi dengan sistem ini. Dengan sistem yang baru menjamin bahwa penumpang yang naik commuter line adalah yang memiliki tiket / kartu.
Pada saat daku mendapatkan kartu Commuter Line, ada sesuatu yang unik yaitu di kartu tersebut bertuliskan "Blogger Wisata KRL" dan logo Tau Dari Blogger (TDB) tertera dikanan bawah kartu. Menurut daku ini sebuah penghormatan dari pihak PT.KCJ kepada para blogger yang mengikuti wisata KRL ini.
Sebelum memasuki area dalam stasiun, kami para blogger harus mengaktivasi dulu kartu Commuter Line yang kami terima. Caranya pun cukup mudah dengan menempelkan di gadget yang tersedia disamping loket pembelian tiket. Setelah mengaktivasi kita bisa masuk dengan menempelkan kembali kartu ke pintu elektronik, sama mudahnya seperti ketika kita menggunakan Kartu Trans Jakarta. Ternyata prosedur tersebut mudah tidak lah sulit.
Menikmati KRL Commuter Line
Setibanya didalam Stasiun Manggarai yang berarsitektur kolonial belum terlihat ada Commuter Line. Bangunan stasiun tetap dijaga arsitektur bernilai sejarahnya, tetapi ada penambahan unsur modern yang tidak menganggu nilai sejarah.