Akademi Menulis PLN merupakan pelatihan menulis. Kegiatan ini dimulai dari pelatihan offline pada tanggal 18 - 19 april 2016. Kemudian praktik offline 20 - 21 April 2016. Setelah pelatihan dan praktik offline di lanjutkan dengan praktik online 22 - 23 April 2016.
Dedengkot Kompasiana yang kami (kompasianers) sebut  'Admin K' menjadi mentor bagi para pemagang. Dari para pemagang daku mendengar mereka di mentori Pepih Nugraha, Iskandar Zulkarnaen, dan Narulloh. Tidak hanya para admin, adapula sesepuh Kompasianers seperti Gapay Sandy, Hilman Fadjrian dan Fakrian Hidayat. BIsa jadi ada mentor lain yang dihadirkan Kompasiana bagi para pemagang yang pastinya berlevel suhu.
Banyak ilmu yang bisa didapatkan pemagang dari para mentor seperti ; mind mapping, pengenalan blog, Online Writing dengan kiat menulis cepat-menarik dan bermanfaat, Key Opinion Leader (KOL), Photoblogging & Videoblogging, story telling, foto essai, dan ilmu lainnya seputar menulis. Mendengar cerita mereka sebetulnya daku merasa iri, kapan para Kompasianers mendapat kesempatan !!! ...
Selain belajar di kelas, mereka para pemagang diberi kesempatan mengekplorasi diri sebagai penulis dengan mencari bahan tulisan di pasar Pal merah, Bentara Budaya, lingkungan office kompasiana dan Kompas Gramedia Group. Pada saat momen tersebut mereka juga didampingi para mentor menjelajah mencari berita.
Penjurian / Spot Check 'Akademi Menulis PLN'Â
Pada saat penjurian berlangsung para pemagang Akademi Menulis PLN - Kompasiana dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok dan diuji oleh juri yg sudah berkompeten seperti Pepih Nugraha (COO Kompasiana), Iskandar Zulkarnaen (Ass. Manager Kompasiana), Nurulloh (Editor Kompasiana), Hilman Fajrian (Praktisi dan Kompasianer), Fikria Hidayat (Redaktur Konten Multimedia KOMPAS.com) dan pihak Udiklat PT.PLN.
Daku mendapatkan kesempatan satu ruangan dengan Pepih Nugraha yang lebih dikenal dengan panggilan Kang Pepih. Ruangan tersebut bernama "Dipenogoro" salah seorang pahlawan nasional. Terdapat tiga ruangan untuk penjurian yang diambil juga dari nama pahlawan nasional antara lain ;Â Â Teuku Umar, Imam Bonjol dan Diponegoro.
Sesuatu yang luar biasa berada di kegiatan ini, dimana daku bisa melihat bagaimana para staff PLN yang beruntung menjadi seorang Kompasianers. Sebagian besar dari mereka baru mengenal dan menggunakan Kompasiana. Ada yang sudah pernah memiliki blog seperti blogspot dan wordpress tetapi cendrung terbengkalai. Dari pernyataan mereka ketika mengikuti pelatihan ini, mereka seperti mendapat ilham untuk mencintai dunia penulisan.
Sosok itu yang daku sebutkan sebelumnya adalah seorang pemagang bernama Muhammad Taufiq. Dia lah pemagang pertama di ruang penjurian 'Dipenogoro' yang mempresentasikan apa yang dia tulis selama di Kompasiana dan apa yang dia dapat selama pelatihan ini. Taufiq merupakan Assistant Manager di PLN Sektor Pembangkitan Keramasan.Â