Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cerita Fiksi 'Ibu Kita Kartini' di Film 'Surat Cinta untuk Kartini'

19 April 2016   12:39 Diperbarui: 19 April 2016   22:59 1659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku itu diberi judul 'Door Duisternis tot Licht' yang memiliki arti secara harfiahnya "Dari Kegelapan Menuju Cahaya". Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada tahun 1911. Buku ini dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini. Kartini mendapatkan inspirasi dari kalimat Kitab Suci AL QUR'AN 'Mina Dulumati ila Nuur'.

Kartini dengan Ibu J.H. Abendanon dan teman-temannya di Belanda saling berbalas surat. Balasan surat dari kartini yang dijadikan sumber buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang'. Pengiriman surat  kepada mereka melalui perantara tukang pos. Daku yakin 'Pak Pos' panggilan untuk tukang pos yang mengantarkan surat kepada R.A. Kartini pastinya tidak selalu orang yang sama. Profesi  Tukang Pos ini menjadi latar dari sebuah kisah fiksi film Pahlawan Nasional R.A.Kartini yang berjudul "Surat Cinta Untuk Kartini"

 

Kisah Fiksi di Film Surat Cinta Untuk Kartini

Film ini menjadi menarik bagi diri daku. Melihat kisah R.A.Kartini (Rania Putri) dari sosok IBU yang berjuang dalam bidang pendidikan dan sosial budaya kepada para wanita di zamannya, ditampilkan dalam kisah drama cinta sang penulis surat yang melegenda. Film fiksi berlatar belakang sejarah ini menceritakah kisah Sarwadi (Chicco Jerikho), seorang Tukang Pos yang bertugas di Jepara. Tukang Pos itu  merupakan seorang duda yang memiliki putri tunggal bernama Ningrum (Christabelle Grace Marbun).

[caption caption="Deskripsi : Sarwadi, sosok fiksi yang dijadikan Lakon Utama di Film Surat Cinta Untuk Kartini I Sumber Foto : Film Surat Cinta Untuk Kartini"]

[/caption]

'Surat Cinta Untuk Kartini' tidak mengambil dari sudut pandang Kartini tetapi dari sosok fiksi tukang pos yang bernama Sarwadi dan putrinya Ningrum. Film ini menceritakan bagaimana kekaguman seorang pengantar surat kepada seorang perempuan ningrat yang acapkali menerima surat. Kekaguman ini berawal dari ekspresi Kartini yang diperlihatkan pada saat membaca surat. Sarwadi mempunyai kebiasaan memperhatikan ekspresi penerima surat pada saat membaca surat. Ekspresi dari para penerima surat ada yang tertawa bahagia, sedih, cemas, dll. 

Betapa leganya ia bisa melihat ekspresi bahagia penerima surat ketika mendapat kabar bahagia melalui surat. Begitu juga ketika Kartini membaca surat. Rasa tegang dan terharu juga ikut ia rasakan. Pekerjaan tukang pos begitu berharga karena ditunggu banyak orang dimana surat tersebut membawa kabar yang ditunggu selama berhari-hari.

[caption caption="Deskripsi : Kartini walaupun seorang ningrat tetapi beliau merupakan sosok yang merakyat. Apa yang dilakukannya acapkali dianggap aneh sebagai darah biru I Sumber Foto : Film Surat Cinta Untuk Kartini"]

[/caption]

Pertemuannya dengan wanita ningrat bernama Kartini kemudian ia ceritakan kepada Mujur (Ence Bagus). Tetapi tanggapan yang keluar dari mulut sang sahabat justru sosok Kartini yang dikenal sebagai wanita aneh, karena Kartini ingin mengubah tradisi. Diluar dugaan dari Sarwadi terhadap Kartini yang berstatus ningrat. Tidak hanya Mujur menjadi tempat untuk bercerita dan bertanya, ia pun bertanya kepada abdi dalem yang dipanggil Bude Dewi mengenai sosok Kartini.

[caption caption="Deskripsi : Kartini dalam Film Surat Cinta Untuk Kartini yang berwajah Jawa tulen dengan warna kulit sawo matang I Sumber Foto : Film Surat Cinta Untuk kartini"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun