Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menjadi Pintar dengan Listrik Prabayar PLN

20 April 2016   17:03 Diperbarui: 21 April 2016   08:00 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Deskripsi : Listrik Prabayar mendorong kita untuk lebih pintar mengunakan komsumsi listrik I Sumber Foto : Andri M"][/caption]

Percikan api menyala, bulir-bulir api itu berterbangan di udara keluar dari meteran listrik rumah orang tua ku di Pondok-Pinang, Jakarta Selatan. Asap keluar seperti asap rokok berwarna kelabu, membuat kami panik. Ibu berteriak "ade...ade...meteran listik terbakar". Aku pun kaget, dan langsung menurunkan knop listrik di meteran. Meteran listrik pasca bayar di rumah orang tua ku tamat sudah. Tanpa disuruh aku pun menghubungi layanan pengaduan PLN 123 bahwa terjadi percikan api di meteran listrik rumah orang tua ku.

[caption caption="Deskripsi : Layanan Pengaduan Pelanggan PLN 123 akan memberi solusi permasalahan kelistrikan di rumah kita I Sumber Foto : PLN"]

[/caption]

Tahun 2013 akhir cerita rumah dimana aku dibesarkan di Pondok-Pinang, Jakarta Selatan menggunakan listrik pasca bayar yang kemudian beralih ke listrik prabayar. Awalnya kami tetap menunggu sampai 3 (tiga) bulan meteran pasca bayar disediakan kembali. Dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan listrik dirumah di loss / tidak menggunakan meteran. Kami pun melaporkan keluhan kepada PLN bahwa sudah 3 (tiga) bulan meteran listrik belum dipasang. Kemudian petugas pengaduan pelanggan menganjurkan menggunakan listrik prabayar. Itulah awal kami tertarik menggunakan listrik prabayar, kemudian kami memutuskan untuk menggunakan listrik prabayar.

 

Apa Itu Listrik Pra Bayar ??

Awalnya aku mengenal listrik prabayar dengan sebutan token listrik / Stroom. Sebutan itu aku gunakan sebagai pengganti meteran listrik PLN pasca bayar menjadi prabayar. Tetangga disekitar rumah juga menyebut listrik prabayar dengan sebutan token listrik. Sebetulnya token listrik adalah alatnya sedangkan listrik pra bayar merupakan layanannya. Sama seperti masyarakat menyebut naik bus Trans Jakarta dengan sebutan naik Bus Way.

[caption caption="Deskripsi : Token Listrik / Stroom Prabayar pengganti meteran listrik pasca bayar I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

Listrik prabayar merupakan layanan dari PLN untuk pengguna listrik / pelanggan PLN dalam penyediaan listrik melalui meter elektronik prabayar / token listrik. Pembayaran pulsa bukan di akhir pemakaian tetapi sebelum pemakaian listrik. Sama seperti aku akan membeli pulsa handphone yang sebelum pemakaian. Sebutannya pun ketika akan membeli tambahan kWh listrik dengan sebutan pulsa listrik.

Kalau aku lihat inovasi PLN dengan layanan listrik prabayar untuk mendidik dan memudahkan masyarakat dalam mengontrol penggunaan listrik. Inovasi ini membuat keluarga ku lebih leluasa dalam mengendalikan pemakaian listrik, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.  Listrik prabayar mengajak keluarga ku untuk bisa lebih cerdas / pintar menggunakan listrik agar lebih nyaman dan lebih terkendali. Aku pun menjulukinya 'Listrik Pintar PLN'.

Dengan listrik prabayar, aku tidak tidak perlu berurusan dengan petugas  pencatatan meter setiap bulan. Ketika petugas pencatatan listrik datang, acap kali kami pun ikut mencatat hasil catatan sang petugas. Saat ini tidak perlu  terikat dengan jadwal pembayaran listrik bulanan. Karena persediaan kWh dapat ditambah berapa saja dan kapan saja sesuai kebutuhan dan keinginan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun