Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Aku Mengenal AMPUH Karena Bantuan FBI

28 Maret 2016   10:46 Diperbarui: 28 Maret 2016   20:32 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Deskripsi : Anak Muda saat ini harus berfikir inovatif dan kreatif. Dunia digital dan internet berkembang begiitu pesat, apabila kita tidak menguasai akan tertinggal I Sumber Foto ; Tribunnews + FBI"][/caption]

Pagi itu pukul lima, rabu, 23 maret 2016, daku (aku/saya) duduk didepan desktop merefresh lapax online ku. Sebuah ritme kerja untuk lapax dimulai pagi hari yang merupakan rutinitas. Daku menyundul lapax Kaskus agar lapax daku masuk urutan teratas kembali. Lapax kaskus apabila tidak di sundul akan tenggelam. Delapan kali sehari daku dapat jatah sundul dari Kaskus. Jatah itu daku dapat karena bertitel Kaskus Plus (Verified Seller)

Daku menjadi seller di 3 (tiga) platform jualan online yaitu Kaskus, Jarvis, dan OLX. Kacamata sport untuk mata min & slinder yang menjadi dagangan utama, lainnya perlengkapan sepeda. Usaha tersebut aku rintis semenjak tahun 2010 yang berawal dari jatuh bangun mencoba berwirausaha offline dari tahun 2007. Awalnya membuat usaha offline untuk kegiatan Bapak daku yang sudah pensiun 2 tahun sebelumnya karena pabrik textil tempat beliau kerja tutup. Beliau butuh sebuah kegiatan agar tetap sehat, selain sebuah pekerjaan. 

Permasalahan pertama dari seorang yang berniat berwirausaha adalah pendanaan. Status PNS daku gunakan untuk melakukan pinjaman ke salah satu bank pemerintah. Daku meminjam 30 juta rupiah saat itu, karena tidak punya tabungan yang habis untuk biaya kuliah yang daku selesaikan tahun 2007. Akhirnya uang itu pun ludes tak berbekas, karena daku gagal dalam menjalankan usaha tersebut. Tiga kali jatuh dalam jenis usaha yang berbeda. Menurut daku yang mebuat usaha offline gagal karena tidak fokus sambil bekerja sebagai PNS. Selain itu orang tua daku yang menjaga toko offline tersebut tidak mendapatkan pengetahuan dan pendampingan tentang berwirausaha.

[caption caption="Deskripsi : Lapax kaskus di dunia internet yang aku rintis semenjak 2010 I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

Tahun 2010 daku berusaha bangkit dengan jualan secara online melalui Kaskus. Usaha offline daku tinggalkan untuk lebih fokus ke usaha online. Daku menggunakan sistem dropshipper dalam menjalankan usaha ini. Dropshipper memberikan kesempatan bagi wirausahawan pemula (WP) yang tidak memiliki modal. Bentuk usaha ini dengan menjadi perantara bagi supplier barang kepada konsumen, dimana konsumen bertransaksi kepada para dropship (seller dropshipper) lalu kemudian dropship memesan kepada supplier. Supllier lah yang mengirim barang atas nama penjual / dropship. Jenis usaha inilah yang memberi rezeki karena izin ALLOH SWT daku memiliki sebuah hunian asri di daerah kabupaten bogor dan melunasi hutang pinjaman 30 juta pada pertengahan tahun 2012.

[caption caption="Deskripsi : Acara AMPUH berkerjasama dengan Forum Berbagi Informasi (FBI) membantu anak muda untuk memulai wirausaha I Sumber Foto : FBI"]

[/caption]

Ketika mendapatkan kesempatan mengikuti acara yang bertajuk 'Anak Muda Kreatif dan UMKM Digital' , dengan pembicara Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM, Braman Setyo, dan Koordinator Entrepreneurship Initiative, Mirwan Suwarso, tanpa pingkir panjang daku bersedia menghadiri. Sebagai host Restu Utami untuk memandu diskusi tersebut pada Rabu siang (23/3/16) di Bakoel Cafe, Cikini, Jakarta Pusat.

 

Anak Muda Kreatif dan UMKM Digital

Pukul 08.30 pagi, rabu, 23 maret 2016, daku menembus Jakarta dari Gunung Putri, Bogor menggunakan angkutan umum bus APTB yang aku panggil si burung biru. Acara yang bertajuk 'Anak Muda Kreatif dan UMKM Digital' dapat terselenggarakan dengan bantuan Forum Berbagi Info (FBI). Daku mendapatkan kesempatan mengikuti acara ini dari tawaran indoblognet. Sebuah ilmu menurut daku harus dikejar itu kenapa daku hadir.

[caption caption="penggagas Gerakan Anak Muda Punya Usaha (Ampuh) Dimas Oky Nugroho I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

Dalam acara tersebut hadir penggagas Gerakan Anak Muda Punya Usaha (Ampuh) Dimas Oky Nugroho. Ia menjelaskan "Anak muda Indonesia tidak kalah kualitasnya dengan di negara yang sudah maju  dalam hal industri kreatif. Yang perlu mendapatkan perhatian adalah komitmen negara menggerakkan dan memfasilitasi secara konkret perkembangan kewirausahaan kreatif di Indonesia. Saya yakin bahwa anak-anak muda yang berjiwa entrepreneur bisa membawa perubahan dan kompetitif di era globalisasi khususnya pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)" ucapnya di Bakoel Koffie Cafe, Cikini, jakarta (23/3/16)

Industri kreatif saat ini menjadi sesuatu yang harus digalakkan. Apabila sebuah bangsa SDMnya tidak berkembang mengikuti tehnologi maka akan tertinggal. Jangan sampai Indonesia menjadi pasar atau tempat jualan bangsa lain dimana kita hanya menjadi konsumen di negeri sendiri. 

Salah satu fakta yang kita bisa lihat bagaimana perkembangan transportasi berbasis aplikasi online mampu mengungguli transportasi bergaya tradisonal. Masyarakat begitu antusias menggunakan layanan aplikasi transportasi online yang membuat transportasi bergaya tradisonal mengalami penurunan penumpang. Aplikasi online ini diprakarsai oleh pengusaha - pengusaha yang memulai inovasinya pada saat usia mereka masih muda.  

Pada akhirnya transportasi bergaya tradisonal ini gerah yang berujung demo massa dari para pengendara transportasi bergaya tradisonal ini. Apakah masyarakat simpatik dengan aksi mereka !!!! .... ternyata tidak. Beberapa hari setelah demo yang terjadi masyarakat tetap lebih memilih transportasi berbasis aplikasi. Mereka memilih transportasi berbasi aplikasi karena memudahkan penumpang dalam mendapatkan layanan, murah, dan ternyata aman serta nyaman. 

[caption caption="Deskripsi : Para pembicara di AMPUH yang berkerjasama dengan FBI I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

Diskusi ini juga dihadiri Koordinator Indonesia Entrepreneurship Initiative, Mirwan Suwarso, yang memberikan sebuah pendapat menyangkut permasalahan tranportasi di Jakarta "Sebaiknya perusahaan transportasi tradisonal sudah mulai menginvestasikan uangnya untuk mengembangkan aplikasi berbasis online. Inovasi dan Kreasi dari transportasi dengan apliaksi online lambat laun akan mengganggu usaha mereka apabila transportasi tradisonal tidak inovatif. Taxi berwarna biru sejatinya dikenal oleh masyarakat karena layanannya, itu sudah menjadi modal awal sebagai pendamping aplikasi online yang nantinya dibuat. Karena setiap market punya segmennya sendiri, jadi tidak perlu khawatir"

Mirwan dikenal sebagai sutradara yang memiliki usaha aplikasi Super Soccer TV. Super Soccer TV mendapatkan lisensi Manchester United TV (MUTV) dan sejumlah program tayangan Liga Italia dan Liga Spanyol. Aplikasi Mobile TV ini membuka peluang bagi anak muda jika ingin memulai usaha, sebagai agen. Menurutnya, masa depan dunia informasi Indonesia akan berada di jalur teknologi online dan digital. Mirwan menambahkan bagi  anak muda punya usaha harus jeli melihat peluang. 

Perkembangan teknologi digital dan sistem informasi open source memberi dampak positif terhadap dunia usaha. Inovasi menjadi hal yang penting dilakukan oleh para pelakunya untuk mengembangkan bisnis. Inovasi acapkali hadir dari para anak muda, contohnya ; para bapak bangsa mencul pada saat mereka masih muda. Pendiri facebook, microsoft, twitter, google, apple dll membentuk produknya pada saat usia mereka muda. Kenapa begitu !!!! .... karena pada saat muda masih memiliki gairah yang tinggi dan tidak banyak berfikir.

Acara yang bekerja sama dengan Forum Berbagi Info (FBI) itu membahas peluang bagi wirausaha pemula di dunia UMKM digital di Indonesia. Banyak calon wirausaha menghadapi empat masalah saat hendak memulai usaha. Yaitu masalah modal, produksi, pendampingan dan pemasaran. Itu yang terjadi terhadap diri daku yang gagal total pada periode 2007 s/d 2010 dengan usaha offline. Pada tahun 2014 & 2015 ketika akan mengembangkan usaha dropship yang sudah dijalankan dari tahun 2010 dengan mengajukan pinjaman di Bank, karena tidak memiliki toko offline dan produk, daku gagal mendapatkan pinjaman. 

Turut hadir dalam diskusi yakni Deputi III Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM Braman Setyo. Bapak Braman Setyo menjelaskan "Salah satu peluang yang bisa diraih adalah program bantuan modal UMKM berbasis digital dari Kemenkop UKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bagi para calon pengusaha pemula dapat melakukan pinjaman kepada Kementerian Koperasi dan UMKM dengan metode Wirausaha Pemula (WP) dengan pinjaman lunak Dua Puluh Juta Rupiah melalui e-proposal. Tetapi saat ini anggaran tersebut masih di bintang (digodok pencairannya) oleh Kementerian Keuangan"

Bapak Braman Setyo menyarankan agar calon wirausaha atau pengusaha pemula untuk sering belajar dan bertemu dengan yang sudah berpengalaman. Di Smesco ada Galeri Indonesia Wow tempat kumpulnya para wirausaha. Di sana bisa dijadikan tempat kumpul para pengusaha pemula untuk sekedar bertanya atau mendapatkan share pengalaman dari sesama seller.

****

Menurut daku acara ini sangat bermanfaat bagi daku yang memiliki usaha mikro dengan sistem selling online. Pada acara tersebut, daku mendapatkan informasi bagaimana mendapatkan pendanaan, peluang usaha, dan kebijakan pemerintah menyangkut UMKM. Semoga kedepannya acara yang bertajuk 'Anak Muda Kreatif dan UMKM Digital' dapat menyasar banyak anak muda lainnya. 

#YukWirausaha

[caption caption="Deskripsi : Para peserta kegiatan Ampuh di Bakoel Koffie I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

 Salam Hangat - Blogger Rusuh - Andri Mastiyanto

Email : mastiyan@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun