Berdasarkan studi PAM JAYA ketahanan air di Jakarta sekitar 3 %, Dimana penduduk yang tinggal di Jakarta sebanyak 10 juta dengan kebutuhan air bersih 100 liter / hari / orang. 26.100 liter/detik kebutuhan air di jakarta dimana hanya 17.000 liter / detik kebutuhan air bersih yang dapat dipenuhi oleh operator air bersih. Sehingga defisit air bersih yang harus dipenuhi sebesar 9.100 liter / detik.
Menyediakan air bersih bukanlah perkara mudah. Kualitas air permukaan untuk dijadikan air baku di Jakarta sering kali tidak memenuhi standar. Buktinya, sumber air baku dari dalam kota Jakarta hanya 5,7% dari total air baku yang dibutuhkan Palyja sebagai salah satu operator penyedia air bersih di Jakarta. Air baku untuk wilayah Jakarta diperoleh dari Kali Krukut sebanyak 4% dan Cengkareng Drain sebanyak 1,7%. Sedangkan 94,3% air baku lainnya bersumber dari luar Jakarta, yaitu dari Waduk Jatiluhur 62,5%, Instalasi Pengolahan Air (IPA) Serpong 31%, Â dan IPA Cikokol 0,8%.
Ada beberapa tantangan untuk mendapatkan air baku dan memberikan air bersih bagi masyarakat yang dihadapi PALYJA.Â
- Tambahan air baku dan peningkatan kualitas air baku yang ada saat ini.
- Pengembangan dan peningkatan distribusi jaringan.
- Penanganan tindakan ilegal.
- Sinergi dengan multistakeholder.
[caption caption="Deskripsi : Air Baku yang diterima oleh PALYJA dengan membelinya I Sumber Foto : Andri M"]
Pipa yang mengalir juga menjadi masalah tersendiri. Masih banyak terdapat pipa-pipa tua yang digunakan menjadi jalur distribusi air bersih ke masyarakat . Pada tahun 2016 terdapat 20 km jaringan yang harus direhabilitasi dan terdapat 32.000 titik kebocoran ditangani. Tidak hanya itu terdapat 3.100 penyalahgunaan dan 1.900 kasus sambungan ilegal. Untuk tahun 2016 PALYJA melalukan upaya rehabilitasi, menyelesaikan permasalahan dan menutup kebocoran tersebut. PALYJA dan Pemerintah DKI untuk menangani tindakan ilegal pencurian air menyusun MoU bersama Polda untuk proses penindakan bagi pelaku pencurian air.
*****
Masalah perpipaan berkarat karena umurnya yang sudah tua sebaiknya dicari solusinya. Pipa - pipa tua inilah yang menimbulkan air dari instalasi pengolahan air (IPA) tidak dapat langsung di komsumsi oleh pelanggan PAM JAYA, harus dimasak terlebih dahulu. Semakin banyaknya jumlah manusia yang membutuhkan pasokan, membuat pemerintah berinvestasi lebih besar untuk membangun jaringan perpipaan baru.
Untuk menjaga kelesterian air baku dan mendapatkan air bersih yang layak, sebaiknya masyarakat bersama-sama menjaganya. Jangan membuang sampah di sungai dan mengurangi penggunaan unsur kimia yang membuat air baku kualitasnya berkurang.
#Bersama Demi Air
[caption caption="Deskripsi : Bersama Demi Air I Sumber Foto : Kompasiana"]
[caption caption="Deskripsi : Kompasianer mengunjungi Instalasi Pengelolan Air (IPA) PALYJA, Pejompongan I Sumber Foto : Indah Noing"]