Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Foto Smartphone (FoSPhone) dalam Pembelajaran Kelas Blogger

26 Maret 2016   06:41 Diperbarui: 26 Maret 2016   12:18 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Deskripsi: Belajar foto smartphone bersama Dudi Iskandar di Kelas Blogger I Sumber Foto: Kelas Blogger"][/caption]Travelling adalah hobi yang aku cintai saat ini. Travelling menjadi rutinitas bulanan semenjak tahun 2009. Sebelum tahun 2009 hanya setahun 2 atau 3 kali. Karena sebelumnya aku dijejali oleh aktivitas bekerja sambil kuliah. Hari-hari diriku dipenuhi aktivitas bekerja dan selepasnya belajar di kelas. Di akhir masa kuliah tahun 2007 ketika masa-masa skripsi di Fakultas Kesehatan Masyarakat UI acapkali aku mengunjungi beberapa curug di Bogor, disaat itu kecintaan travelling muncul.

Bersamaan dengan hobi travelling maka lahirlah hobi mengabadikan lokasi trip menggunakan kamera. Sebelum tahun 2011, diriku belum memiliki smartphone. Pada masa itu ponsel yang aku punya belum memiliki kemampuan untuk foto yang baik. Kamera pada handphone tidak memiliki kamera yang dibilang bagus untuk mengabadikan sebuah momen atau lokasi. Hasil foto masih pecah dengan kerapatan pixel yang rendah serta jumlah warna yang tersedia masih kurang. 

Barulah pada tahun 2013 pertama kali aku memiliki smartphone dengan layar yang lebar. Smartphone tersebut adalah Andromax U Unlimited dengan warna putih. Sebelum kemunculan brand-brand smartphone dengan spesifikasi tinggi dengan harga terjangkau, Smartfren Andromax U sebagai salah satu pelopor. Inilah Smartphone pertama yang aku gunakan pada saat travelling untuk mengabadikan momen perjalananku dengan meninggalkan kamera prosumer di rumah. 

Semenjak 2013 dengan smartphone layar lebar 4,5 inchi ini, aku menikmati negeri dengan mengabadikan momen di smartphone. Pertengahan tahun 2013 pula aku mulai berinteraksi dengan komunitas travelling dengan gaya Backpacker yaitu Komunitas Backpacker Jakarta (BPJ). Beberapa perjalanan dengan BPJ aku foto dan share ke fanpage BPJ. Foto yang aku share memiliki ciri dengan background pemandangan dengan ada unsur manusia. Aku sangat jarang fotoselfie atau welfie dengan smatphone yang aku share.

[caption caption="Deskripsi: Foto Travelling Bromo dengan Group Wisata Bandar-Wisata hasil editing aplikasi camera 360 dengan filter Lomo-Memory I Sumber Foto: Andri M"]

[/caption]

[caption caption="Deskripsi: Foto diambil di Keraton Kaibon - Travelling bersama Backpacker Tas Kresek, editing menggunakan camera 360 dengan filter Enchance-Night. Tujuan mengeluarkan kecerahan warna I Sumber Foto: Andri M"]

[/caption]Pada saat pemrosesan hasil akhir foto, aku menggunakan aplikasi yang memperindah hasil foto seperti aplikasi photo editor dan Camera 360. Kualitas foto yang dihasilkan dengan pengetahuan aku dalam dunia foto masih kurang saat itu. Acapkali foto yang dihasilkan kurang baik, untuk menutupi hasil foto yg kurang bagus itu digunakanlah efek-efek yang terdapat di dalam aplikasi tersebut. Fungsinya untuk mempercerah warna, menguatkan warna, crop, mengurangi hasil blur, dan tambahan efek.

[caption caption="Deskripsi: Foto di Stone Garden awal tidak fokus, digunakan Camera 360 untuk menutupi kekurangan dengan filter LOFT - Twilight I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

[caption caption="Deskripsi: Foto di dalam hutan gunung gede menuju Curug Cikaracak - editing Camera 360 dgn filter Storm I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]Karena penggunaan efek inilah aku terasing dari para pecinta fotografi ponsel karena dianggap melanggar aturan fotografi. Untuk itu aku tidak pernah mengikuti lomba fotografi ponsel yang beberapa kali aku lihat pengumumannya. Memang foto-foto yang aku hasilkan memang tidak untuk lomba foto. Sekadar hobi dan memperkuat cerita dari sebuah pengalaman perjalanan. Tambahan efek dari aplikasi Camera 360 ketika aku perlihatkan kepada teman-teman para traveller ternyata berkomentar dengan perspektif yang beragam. Mungkin itu kenapa pecinta foto dan lukisan tidak hilang dilekang jaman walaupun tehnologi sudah bergerak maju. Apresiasi tersebut yang membuat aku BAHAGIA dan bahagia itu tidak selalu materi.

Terjadi revolusi dalam ngeblog pada diriku tahun 2013, aku mulai sisipi gambar pendukung menggunakan foto dari smartphone. Sebelumnya aku mengambil gambar dari internet atau kamera prosumer milikku. Travelling dengan BPJ dan teman-teman traveller lain juga aku abadikan dalam blog, walaupun tidak semua. Beberapa trip yang aku anggap berkesan itulah yang aku tuliskan.  Bisa jadi karena alasan acapkali share foto perjalanan, menuliskan trip di blog, serta alasan lain karena datang tepat waktu, aku menjadi nominator tunggal  Best Member Backpacker Jakarta 2013. Menurut aku sendiri hasil foto dan tulisan di blog-ku belum cukup baik. 

Beberapa tulisan perjalanan ketika Solo Travelling,  bersama Backpacker Jakarta (BPJ) dan bersama teman-teman group traveller lainnya (Backpacker Tas Kresek, Bandar Wisata, dll) yang aku sematkan foto-foto perjalanan bisa dilihat di blog Kompasiana milikku DISINI .

[caption caption="Deskripsi: Salah satu foto di artikel Hari Pahlawan yang menyabet juara pertama lomba blog foto esai hari pahlawan yang diadakan oleh KOTEKA I Sumber: Andri M"]

[/caption]

[caption caption="Deskripsi: Menunggu matahari tenggelam 'BALI' bersama teman kantor - salah satu foto dalam artikel blog yang membuat aku bisa trip gratis I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]Alhamdulillah semenjak menyematkan foto pendukung, aku mendapatkan kesempatan  trip gratis dan memenangi beberapa lomba blog dimana salah satu lomba blog foto esai. Foto yang disematkan dalam tulisan memberikan tambahan penilaian juri. Yang terpenting dari sebuah foto dalam tulisan di blog adalah mampu memvisualisasi yang terpotret mencerminkan tulisan. Aku lebih sering kalah daripada memenangkan lomba. Salah satu titik awal aku mengerti kenapa foto itu penting dan harus mampu bercerita, pada saat lomba blog di SMESCO. Untuk itu aku harus belajar lagi dan lagi.  

Ketika melihat sebuah pengumuman menyangkut belajar gartis yang diadakan oleh Kelas Blogger tentang "Praktik Mengabadikan Peristiwa Melalui Kamera handphone" dengan judul besar "KOMPOSISI" tanpa pikir panjang aku mendaftar pada tanggal 07 Maret 2016. Saat ini aku memotret atas dasar kebiasaan bukan atas pengetahuan. Ini menjadi sebuah tambahan pengetahuan yang bermanfaat apalagi ada pembelajaran lainnya yaitu membuat Video Blogger

Mengenal Kelas Blogger
Secara sayup-sayup ketika berteman dengan beberapa Blogger, aku sudah mendengar tentang Kelas Blogger. Sebetulnya aku tidak mengetahui siapa founder Kelas Blogger dan apa visi dan misi dari kegiatan ini. Dalam beberapa bulan terakhir aku mengikuti beberapa group blogger di mana aku masuk ke group tersebut tidak mendaftarkan diri tetapi dijebloskan. Berbeda dengan Kelas Blogger, aku mendaftarkan diri.

[caption caption="Deskripsi : Kang Arul memberikan kata pembuka Kelas Blogger Batch 6 I Sumber Foto: Andri M"]

[/caption]

[caption caption="Deskripsi: Bang Udin sebagai Kepala Sekolah yang baru di Kelas Blogger I Sumber Foto: Andri M"]

[/caption]Aku mengaku bahwa tidak begitu mengenal Kang Arul dengan panggilan  dosen galau. Aku pernah bertemu dengan dirinya pada kegiatan Kompasiana Coverage ke Pabrik Toyota di Sunter. Pertemuan yang kedua di kegiatan bersama KOBEL (Komunitas Blogger Laki) pada sebuah kegiatan di FX Sudirman menyambut atlet binaraga yang meraih mendali emas.

Bang udin, aku memanggilnya, nama aslinya Syaifuddin Sayuti. Pada saat Kompasiana Coverage Tol Cipali, aku duduk disebelahnya. Yang berkesan dari dirinya dia mau bercengkrama dan bercanda secara wajar terhadap diriku yang berwajah kriminil ini. Potongan rambut mohawk dengan tubuh sekal dan kulit coklat pada saat pertama kali aku berkenalan dengan dirinya. Dia bersedia memberikan wejangan tentang blogger kepada anak muda yang baru dia kenal dan ingusan di dunia blogger.

Dalam Kelas Blogger batch 6 pada saat pembukaan kelas blogger kang Arul menyampaikan, "Ini bukan komunitas atau grup, sebagai tempat untuk saling belajar saja. Terdapat kepala sekolah di kelas blogger dan siapapun bisa jadi guru sesuai event." ucapnya.

Kelas Blogger batch #6 diadakan pada hari Minggu (20/03/16), berlokasi di Nutrifood Inspiring Center di kawasan Menteng Square, Jakarta Pusat dengan pembelajaran  "Membuat Video Blog dengan Smartphone" dan "Praktik Mengabadikan Peristiwa Melalui Kamera handphone". Kelas ini dihadiri oleh 21 peserta yang lolos seleksi. Mereka hadir dengan antusias sesuai dengan mana yang diminati apakah video atau foto. Aku lebih meminati foto dibandingkan video, tetapi aku tetap coba menyerap ilmu video yang disampaikan.

Belajar Foto Smartphone 'KOMPOSISI' di Kelas Blogger Batch #6
Materi yang aku minati disampaikan pada sessi yang pertama "Praktik Mengabadikan Peristiwa Melalui Kamera Handphone". Pengajarnya adalah Kang Dudi Iskandar. Ia tergabung dalam komunitas Jakarta Hitam Putih dan founder Komunitas Toekangpoto,  di mana saat ini ia menggemari Street Photography dan acap kali mengikuti lomba foto essai.

[caption caption="Deskripsi: Dudi Iskandar I Sumber Foto: Dudi Iskandar"]

[/caption]Pada awal memberikan materi Kang Dudi memperlihatkan beberapa foto yang kurang bagus seperti blur, tidak fokus, dan goyang. Ia berkelakar bahwa foto yang jelek itu yang disimpan di harddisk. Menurutku ada benarnya dan tidak, karena beberapa fotografer memang ada yang menyimpan hasil karyanya untuk momen tertentu. Mungkin itu maksudnya sebagai pembuka dan mencairkan suasana.

Kang Dudi memberikan sebuah tips untuk hasil foto smartphone agar sulit dibedakan dengan kamera DSLR dengan syarat:

  • Foto yang diambil dari kamera handphone tidak dicetak dalam ukuran yang besar
  • Yang dipotret tidak bergerak terlalu cepat
  • Saat pemotretan cahaya mencukupi

Unsur dalam sebuah foto agar menghasilkan foto yang dinilai baik yaitu: teknik, posisi, komposisi dan momen. Momen adalah sebuah unsur yang hanya bisa terjadi sekali. Walaupun untuk momen tertentu bisa di rekayasa/di-setting tetapi value-nya kurang. Momen ada yang spontan, ada pula yang bisa dipelajari situasinya. Contoh: gerhana matahari, luapan air di pintu air manggarai, demo massa, dll.

Pada saat car free day di suatu waktu, Kang Dudi mencari sebuah momen dan angle yang tepat. Ia melihat kambing di acara tersebut kemudian dia ikuti gerak-geriknya sambil diambil fotonya. Foto hitam putih yang diperlihatkan kepada kami yang hadir bagaikan bercerita. Kang Dudi mengorbankan diri mengikuti kambing tersebut sampai ke rumah pemiliknya bahkan datang pada saat kambing tersebut disembelih.

Peserta Kelas Blogger begitu antusias mendengar penjelasan dan cerita dari Kang Dedi. Kemudian ia melanjutkan poin berikutnya yaitu komposisi dasar dalam pengambilan foto. Sebelum masuk lebih jauh, kami diperintahkan untuk mengaktifkan gridlines dan memposisikan smartphone dalam posisi landscape ketika memotret. Posisi landscape akan memberikan pencitraan yang lebih luas pada gambar yang ditampilkan.

[caption caption="Deskripsi: Rules Of Thrids I Sumber Foto : Pembelajaran kelas Blogger "]

[/caption]Rule of Third. tehnik ini membantu pemegang kendali kamera untuk menempatkan objek di mana penikmat foto akan mengarahkan fokus penglihatan pada sisi foto. Posisi 1/3 bagian adalah pada titik-titik persimpangan atau pertemuan antara garis horisontal dan vertikal. aturan 1/3 bagian adalah merupakan suatu petunjuk bagaimana caranya memposisikan objek di 1/3 bagian dalam foto agar lebih enak dilihat. Rule of Third lebih tepat disebut sebagai panduan atau pedoman, karena tidak selamanya penempatan objek di 1/3 bagian foto lebih enak dilihat, tergantung dari objek dan hasil foto dari sang pemotret.

[caption caption="Deskripsi: Rule Of Thrids I Pembelajaran Kelas Blogger"]

[/caption]Berdasarkan rule of third posisi terbaik menempatkan objek berada pada grid pojok kiri atas (grid 41 %). Selain itu 1/3 bidang foto merupakan penempatan objek yang terbaik dibandingkan objek diletakkan di center/tengah. Apabila kita memotret panorama misalnya pantai apabila lebih menonjolkan keindahan pantai daripada langit maka 2/3 bidang pantai dan 1/3 bidang langit.

[caption caption="Deskripsi: Contoh Foto Diagonal Rule I Sumber Foto: Abusyamil"]

[/caption]Diagonal Rule, hasil foto yang mengarahkan objek meng-cross secara bidang diagonal. Diagonal rule membuat foto akan tampak lebih dinamis jika obyek mengikuti konsep garis diagonal. Obyek tidak harus tampak seperti garis nyata dimana garis tersebut adalah garis imajiner dan merupakan garis bantu/guideline. Obyek bisa berupa jalan, sungai, atau garis massa suatu benda (bisa makhluk hidup atau benda mati).

Contoh dari diagonal rules yaitu: seorang nelayan yang menggunakan perahu tidak diambil dalam bidang mendatar disejajarkan dengan landscape air tetapi diarahkan menyudut secara diagonal. Tehnik foto seperti ini akan membuat yang melihat foto tertarik karena keunikannya.

[caption caption="Deskripsi: Contoh foto looking room I Sumber Foto: Pembelajaran kelas Blogger diambil dari internet. Foto asli magnumphotos.com"]

[/caption]Looking Room atau ruang pandang inilah pengambilan gambar dari sebuah objek yang mengikuti arah sudut pandang objek. Objek diarahkan melihat ke arah ruang arah pandang. Ruang arah pandang ini merupakan ruang kosong antara wajah dengan pinggir kiri atau kanan frame tergantung objek melihat.

Dan Kang Dudi menekankan bahwa, "Selayaknya fotografer yang baik dipengaruhi oleh jam terbang. Menempa kita menjadi fotografer akan menghasilkan potret kehidupan yang apik dan terbaik dan menjadi amal sholeh" kata Kang Dudi.

Konsep EDFAT
Kang Dudi berbagi ilmunya bagaimana mengambil sebuah foto untuk jurnalistik. Komposisi sangat penting untuk kebutuhan jurnalistik, ada pendekatan yang biasa dilakukan yaitu EDFAT (Entire, Detail, Frame, Angle, Time). EDFAT Adalah suatu metode pemotretan untuk melatih mata melihat sesuatu dengan detail yang tajam. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada setiap unsur dari metode itu adalah suatu proses dalam mengincar suatu bentuk visual atas peristiwa bernilai berita.

[caption caption="Deskripsi : EDFAT I Sumber Foto: Pembelajaran kelas Blogger"]

[/caption]1. Entire, dikenal juga sebagai ‘established shot’, suatu keseluruhan pemotretan yang dilakukan begitu melihat suatu peristiwa secara utuh. misalnya bencana, yang ditampilkan adalah secara keseluruhan area terkena bencana, beberapa fotografer mengambil gambar dari atas. 

2. Detail, adalah “Point Of Interest” dari suatu kejadian atau peristiwa yang melengkapi foto entire. Misalnya, gambar sebuah objek yang meratapi kepedihan karena bencana.

3. Frame, foto yang di bingkai oleh elemen yang berada di sekitar kejadian atau peristiwa, Sehingga menghasilkan foto yang berbeda lagi. Misalnya, pengambilan gambar sebuah holicopter pengangkut bantuan yang diambil pada saat bagasi holicopter terbuka.

4. Angle, tahap di mana sudut pandang menjadi dominan, ketinggian, kerendahan, level mata, kiri, kanan dan cara melihat. Fase ini penting mengonsepsikan visual apa yang diinginkan. Misalnya, mengambil gambar kerusakan bencana dari sudut pengambilan gambar.

5. Time, tahap penentuan kombinasi yang tepat antara diafragma dan kecepatan. Pengetahuan teknis atas keinginan membekukan gerakan atau memilih ketajaman ruang adalah satu prasyarat dasar yang sangat diperlukan. Misal pada saat / waktu terjadinya bencana dimana para pengungsi berlarian atau menggontong korban. 

Pembelajaran Selain Foto di kelas Blogger
Selain foto ada pembelajaran lain yaitu Video Blogger bertema "Pemanfaatan Aplikasi Video" dengan pengajar Dede Ariyanto dan "Mengisi Suara pada Video" oleh Fachiratul Jannah. Mereka berdua suami-istri yang terlihat sangat kompak dan harmonis. Sebetulnuya aku tertarik terhada vloger, entah kenapa pada saat berada di Nutrifood Inspiring Center diriku lupa untuk mengambil video kegiatan acara. Setelah sampai rumah, aku mencoba membuat video tetapi karena mungkin pernah gegar otak tidak mampu multi tasking dan tidak mudah fokus, aku gagal membuat video. Sepertinya harus stop kerjaan  selama 3 s/d 6 hari penuh untuk fokus mengotak-ngatik aplikasi pembuat video.

[caption caption="Deskripsi: Kang Dedi & mbak Fachiratul berkolaborasi mengajarkan Vlog I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

[caption caption="Deskripsi: Mas Seno memberikan penjelasan pentingnya layanan 4G LTE bagi pengguna Social Media I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]Hadirnya pula Mas Seno Pramuadji dari Smartfren yang memberikan pemahaman bahwa internet cepat 4G sudah di depan mata. Dia menganjurkan untuk menggunakan layanan 4G dan mulai meninggalkan layanan 3G. Selain itu, dia memberikan wawasan tentang 4G LTE bagaimana hubungannya dengan social media yang berkembang saat ini. 

Aku memotret saat travelling tanpa ilmu karena kebiasaan saja. Saaat ini aku mengetahui teknik komposisi dalam fotografi. Mengikuti kegiatan Kelas Blogger sungguh menyenangkan selain mendapatkan ilmu pengetahuan. Terlihat kebersamaan dan rukun baik peserta, pengurus dan pengajar. 

[caption caption="Deskripsi : Kelas Blogger batch 6 I Sumber Foto : Kelas Blogger"]

[/caption]

[caption caption="Deskripsi : Para Pengurus, Pengajar dan Peserta Kelas Blogger I Sumber Foto : Liswanti"]

[/caption]

Salam hangat dari Blogger Rusuh - Andri Mastiyanto
Email: mastiyan@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun