Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kompetisi dari Kemenpar Menyambut Gerhana Matahari Total

17 Februari 2016   07:43 Diperbarui: 17 Februari 2016   10:12 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Deskripsi : Sosialisasi Pesona Gerhana Matahari Total (GMT) oleh Kemenpar I Sumber Foto : Andri M"][/caption]

Gerhana Matahari Total (GMT) menjadi fenomena alam yang menarik perhatian umat manusia sejak masa dahulu kala. Banyak hal yang terkait mistis di sangkut-pautkan dengan GMT, sepeti; bencana / musibah. Bahkan suku Jawa menganggap hilangnya matahari pada siang hari diakibatkan oleh buto / raksasa yang menelan benda langit tersebut. Beragam mitos dari berbagai daerah berkembang menyangkut GMT yang masih dipercaya suku-bangsa masyarakat Indonesia.

Beberapa wilayah Indonesia beberapa hari lagi akan mengalami fenomena alam yang langka, tepatnya pada 9 Maret 2016. Momen ini sebaiknya digunakan masyarakat untuk keluar rumah dan menikmati keindahan gerhana matahari saat fenomena langka itu terjadi. Terdapat 12 (dua belas ) provinsi yang akan diprediksi merasakan fenomena alam ini, yaitu ; Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi tengah, dan Maluku Utara.

Gerhana matahari memang sangat menarik, setidaknya ini beberapa alasan mengapa gerhana matahari menarik? ..... Ada tiga fenomena GMT yang bakal diburu wisatawan mancanegara dan ilmuwan, yaitu ; Baily's Beads, efek cincin berlian dan kromosfer matahari. Fenomena tadi cuma bisa disaksikan di Indonesia dan itu sesuatu yang spesial.

Beberapa daerah yang dilintasi fenomena ini telah menyiapkan paket-paket wisata yang menarik. Paket-paket wisata dapat menarik pengunjung dalam dan luar negeri untuk berkunjung ke daerah tersebut. Pertunjukkan, atraksi, seminar dan hiburan lainnya dapat memberikan nilai lebih bagi wisatawan karena tidak hanya menyaksikan fenomena alam GMT 

Sumatera Selatan membuat glowing night run, atraksi budaya,festival lomba foto internasional, barongsai show sepanjang 30 meter, pelepasan lampion, tur edukasi Lapan, dan Funbike. Sulawesi Barat dengan pagelaran seni. Untuk Sulawesi Tengah meng-create Pawai &  Atraksi Budaya, Lomba Perahu Dayung, International Gateball Tournament, workshop industri pariwisata, lomba musik bambu, kuliner khas daerah berbahan kelor, fashion show batik daerah serta kemping di desa Wayu. Konser itu akan menampilkan Slank, The Titans, Lesti DCA 2, Danang DCA 2, parade musik perkusi Gilang Ramadhan dan stand up comedy komika Jakarta-Palu serta dance competition.

Bangka Belitung menggelar seminar pariwisata, Belitung Photography Trip, Ultra Beach Run, Belitung Lantern Run, pameran foto dan film, lomba batik kaligrafi & menggambar, karnaval budaya, tari kolosal, sholat gerhana. Kalimantan Tengah menyiapkan menyiapkan pentas seni, sendra tari GMT, lomba foto, ritual keagamaan, lomba kuliner, dan pameran. Kalimantan Timur menyiapkam pesta laut, lomba perahu naga, tarian paraga, balikpapan borneo travel mart. Tidak kelupaan Maluku Utara menggelar FGD GMT 2016, total sollar run eclipse 10 KM serta Festival Budaya. 

Ternyata tidak hanya cukup dengan itu, memanfaatkan momen tersebut Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyelenggarakan lomba foto, video, dan tulisan yang terbuka bagi seluruh Warga Negara Indonesia dan berlangsung mulai 1 maret hingga 30 April 2016.

"Sektor pariwisata merupakan sektor yang paling mudah mensejahterakan masyarakat. GMT ini peristiwa langka. Karena itu Kemenpar selalu mempromosikan momen peristiwa langka untuk dapat diketahui masyarakat," tutur Putu di Hotel Santika Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Selasa (16/2)

Kompetisi Menyambut Gerhana Matahari Total 

Kompetisi ini terbuka untuk umum dan hanya berlaku untuk warga negara Indonesia. lomba ini tidak hanya mengabadikan GMT, namun juga mendorong para peserta untuk menyingkap pesona alam, budaya, dan kuliner di tempat-tempat yang dilewati GMT. Selain itu ini akan mendorong putra-putra daerah untuk mengikuti lomba, karena GMT sendiri akan terlihat di Palembang, Tanjung Pandan, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, Luwuk, Ternate, dan maba dengan durasi antara satu hingga tiga menit, sementara gerhana matahari sebagian akan terjadi di Medan, Denpasar, makassar dan jayapura.

Untuk mengikuti lomba ini tidak dikenakan biaya, dan para peserta wajib mengirimkan karya asli yang dihasilkan dalam rentang waktu 2015 hingga 2016. Karya foto, video, dan tulisan belum pernah menjadi pemenang dalam lomba apapun dan ditayangkan secara komersil. 

Karya dari para peserta dengan batas akhir pengiriman 30 april 2016 melalui microsite indonesia.travel/PesonaGMT. Pengiriman karya dalam bentuk file yang dilengkapi dengan judul karya, kategori foto & video, keterangan lokasi / objek untuk karya yang dilombakan.

Pesona GMT ini akan melombakan kategori tulisan. Karya para peserta lomba menulis akan dinilai oleh blogger dan penulis buku perjalanan Trinity, Bambang Wijanarko dari kemenpar, dan fansisca Anggraini. Para peserta lomba hanya diperkenankan mengirimkan satu tulisan sepanjang minimal 1.000 kata dan maksimal 1.500 kata yang disertai satu buah foto berdasarkan lokasi yang ditulis. Tulisan bertema destinasi GMT ini harus disertai dengan judul dan biodata serta harus menggunakan Bahasa Indonesia baku yang baik & benar. Penilaian tulisan berdasarkan alur cerita, angle, kreativitas, dan keaslian / originalitas.

Untuk lomba foto akan dilakukan penjurian oleh fotografer Barry Kusuma, Bambang Wijanarko dari Kemenpar, dan Agus Ryan serta oleh para pengguna instagram. Foto yang dilombakan tidak diperkenankan di watermark, karena nantinya foto pemenang lomba akan menjadi bahan promosi oleh Kemenpar. Para peserta dapat mengirimkan paling banyak 3 (tiga) foto dengan resolusi minimal 1.500 pixel. Mengedit foto hanya diizinkan sebatas memperbaiki warna, kontras, dan melakukan sedikit cropping, dengan foto yang dicari adalah yang mengedepankan keunikan dan keindahan destinasi wisata, angle, komposisi, momen, dan keaslian.

Sedangkan untuk penjurian lomba video akan dilakukan oleh Febian Nurrahman (videografer), Bambang Wijanarko dari Kemenpar, dan Agus Ryan. Untuk lomba video berbeda dengan lomba foto, video yang diajukan dalam lomba hanya 1 (satu) file / peserta. Durasi video minimal 1 (satu) menit dan maksimal 3 (tiga) menit dan juga tanpa watermark. Video dapat ditambahkan dengan ilustrasi dan musik yang tidak melanggar hak cipta, dan disertai judul dan biodata peserta. Karya video yang dihasilkan dapat digabung antara aerial dan ground shot dengan kualitas high definition (HD). Penilaian video ditentukan berdasarkan keunikan dan keindahan destinasi wisata, alur cerita, angle, kesesuaian audio visual, momen, kreativitas, dan keaslian.

Lomba pesona GMT ini akan menghadiahkan Rp.15.000.000 + travel bag + voucher menginap di salah satu hotel ternama di Indonesia untuk juara pertama. Sedangkan untuk juara kedua mendapatkan uang tunai sebesar Rp.10.000.000 + voucher menginap, lalu untuk juara ketiga memperoleh uang tunai sebesar Rp.5.000.000. 

Dengan kompetisi ini diharapkan  masyarakat dapat memiliki informasi tentang berbagai tempat berlibur di Indonesia tidak hanya tujuan wisata yang sudah umum. Selain itu, kompetisi ini juga menjadi ajang mempromosikan fenomena alam unik ini sebagai daya jual pariwisata dan mendorong putra-putri daerah mendapatkan kesempatan menampilkan diri mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun