[caption caption="Deskripsi : Indonesia X I Sumber Foto : IndonesiaX"][/caption]
Menyebutkan kata "Pendidikan" sebuah kata yang menjadi ujung tombak bagaimana bangsa ini akan berkembang. Kemajuan sebuah bangsa dapat dilihat bagaimana pendidikan dapat terakses dengan mudah kepada penduduknya tanpa diskriminasi. Pendidikan ada yang bersifat formal dan ada pula yang bersifat informal. Selain itu pendidikan juga ada yang menekankan pada sisi akademis dan ada pula yang praktis. Salah satu bentuk pendidikan bagi masyarakat yang tidak memerlukan waktu yang lama dan menerapkan ilmu yang praktis serta langsung dapat diterapkan adalah kursus. Dengan berkembangnya dunia digital dan internet maka kursus pun mulai berevolusi menjadi edukasi online yaitu dengan lahirnya Kursus Online. Salah satu kursus online gratis yang telah lahir dan menjadi salah satu dan pertama secara massive adalah IndonesiaX yang lahir bersamaan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 70 tahun tanggal 17 Agustus 2015.
Indonesia X merupakan kursus dengan cara belajar yang berbeda dengan kursus-kursus yang beredar saat ini yang mewajibkan peserta didiknya hadir disetiap sessi dan berbayar. Kursus ini menggunakan metode MOOC (massive open online courses) atau kursus online terbuka secara luas yang menghadirkan pengajar / narasumber dari universitas dan institusi terbaik. MOOC merupakan layanan pendidikan kursus yang gratis, kapan saja, oleh siapa saja dan dimana saja asalkan memiliki koneksi internet. Untuk menjadi bagian dari IndonesiaX, caranya cukup mudah dengan mendaftar di website https://www.indonesiax.co.id/. Empat bulan setelah diluncurkan tanggal 17 Agustus 2015, IndonesiaX telah menghimpun hampir 30.000 pendaftar kursus.
Indonesia X Mendorong Perubahan
Pada hari selasa, 22 desember 2015, bertempat di Gedung The East lingkar Mega Kuningan Jakarta Selatan, Kompasiana dan IndonesiaX menyelenggarakan Kompasiana Coverage yang bertajuk "Peran Online Education dalam Pembentukan Karekter bangsa". Dalam kegiatan tersebut aku mendapatkan kesempatan menyaksikan program acara talk show favorit pemirsa di NET. TV yaitu Sarah Sechan. Acara yang dipandu oleh Host yang manis dan bergaya centil Sarah Sechan menghadirkan 2 (dua) orang bintang tamu yaitu : bapak Rhenald Kasali pendiri Rumah Perubahan dan Guru Besar Universitas Indonesia, yang didampingi oleh ibu Lucyanna Mangoendipoero Pandjaitan, Presiden Direktur & CEO IndonesiaX.
Sebelum Sarah Sechan berbincang-bincang dengan kedua bintang tamu, kami seluruh pengunjung ditampilkan sebuah video singkat dari bapak Rhenald Kasali yang memiliki pesan perubahan "Banyak orang tua berkerja keras menyekolahkan anaknya di perguruan tinggi, bahkan sampai level S2. Faktanya Banyak anak yg pada saat masa sekolah merupakan anak yang pintar dan berprestasi, dan memiliki nilai ijasah yg baik. Tetapi pada saat berkerja karirnya hanya sukses sementara lalu kemudian turun kebawah. Sementara kita sudah mulai menyaksikan orang-orang yang tidak memiliki pendidikan yang tinggi tetapi bisa berhasil di masyarakat. Hal itu bisa terjadi karena ada kekuatan untuk mengendalikan dirinya yang bisa kita bilang self. Dengan Self ini, kita bisa pergi setinggi apapun. Apabila kita tidak mampu mengendalikan dan mengontrol self ini, maka anda bisa berada di karir yang terendah".
Video tersebut memberikan pesan kepada diri ku bahwa saat ini titel akademis tidak menjamin karir kita akan konsisten. Self driving sangat berperan dalam mengembangkan karir kita agar diri kita tidak mudah jatuh. Self driving ini yang bisa membawa diri kita dapat berkembang setinggi-tingginya walaupun kita tidak memiliki pendidikan akademis yang tinggi, contohnya adalah Bill Gates, Bob Sadino, Thomas Alva Edison, dll. Video tersebut merupakan salah satu contoh video pembelajaran yang bisa kita dapat di IndonesiaX.
[caption caption="Deskripsi : Talkshow Sarah Sechan dan IndonesiaX ( Rhenald Kasali dan Lucyanna Mangoendipoero Pandjaitan) I Sumber Foto : Youtube - Net TV"]
Bapak Rhenald Kasali pada saat bincang-bincang santai dengan Sarah Sechan, berucap "Salah satu persoalan Indonesia tidak mampu berkembang adalah kita terperangkap untuk tidak berubah, berada dalam comfort zone. Perubahan ini banyak musuhnya, perlu dikawal. Punya laut tetapi tidak mau menghasilkan garam kalau perlu import dari Belanda, punya ikan baru belakangan".
Apa yang disampaikan bapak Rhenald Kasali menurut ku memang sebuah kenyataan, dimana bangsa ini tidak mampu berkembang karena banyak orang pintar, alim, jujur tidak berani bersuara dan bertindak untuk berubah serta nyaman dengan comfort zone. Tidak berani menghadapi konflik dan menolak bermusuhan karena perubahan.
[caption caption="Deskripsi :Dean Jay Mathew - Direktur & COO IndonesiaX I Sumber Foto : Andri M"]
