[caption caption="Deskripsi : Balibang PUPR I Sumber Foto : http://litbang.pu.go.id/"][/caption]
Indonesia sebagai bangsa mendapatkan tantangan dan tuntutan pembangunan infrastruktur agar mampu menggerakkan ekonomi bangsa dan mensejahterakan masyarakat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diberikan amanat untuk itu. Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) PUPR yang menjadi tulang punggung dalam bidang litbang di Kementerian PUPR dituntut untuk menciptakan produk-produk inovatif yang berpedoman pada empat hal, yaitu relevan (sesuai dengan kebutuhan), aplikatif (mudah dilaksanakan), inovatif (unsur terbarukan) dan kompetittif (bersaing dalam hal waktu, biaya dan mutu). Produk yang dihasilkan harus mengikuti perkembangan tehnologi terkini, dan diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya alam di masing-masing lokasi. Yang tidak banyak masyarakat tau bahwa Kementerian PUPR dengan Balitbang PUPR telah menghasilkan produk-produk inovatif.
Dalam rangka memperkenalkan dan mensosialisasikan inovasi produk -produk Balitbang PUPR, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementeria PUPR) mengadakan kegiatan Kompasiana Nangkring bertemakan “Hadirkan Solusi Seiring Inovasi”. Kegiatan temu blogger kompasiana dengan host Wardah Fadjri ini diadakan pada hari Sabtu (5/12) di Gedung Heritage, Komplek Kemneterian PUPR - Jl.Patimura, Kebayoran Baru, Jakarta. Balitbang Kementerian PUPR bersama Kompasiana Nangkring selain bincang-bincang interaktif juga menyelenggarakan Soft Launching PINTU (Pusat Informasi Terpadu).
[caption caption="Deskripsi : Kompasiana Nangkring “Hadirkan Solusi Seiring Inovasi” I Sumber Foto : Andri M"]
Hadir dalam acara Kompasiana Nangkring kali ini Kepala Balitbang Arie Setiadi Nurwanto, Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Hubungan Antar Lembaga Mirna Amin, Sesba Litbang Bernaldy dan Kepala Biro Komunikasi Publik Velix Wanggai. Tidak hanya itu sepertinya Kemen PUPR terlihat begitu serius dalam bincang-bincang interaktif ini dengan menurunkan para pakarnya yang turut menjadi nara sumber yaitu Leonarda Ibnu Said Pemerhati lingkungan dan Kepala Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKP) Kota Tangerang Selatan Dendy Priandana. Turut hadir pula Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, Badan Penelitian dan Pengembangan William Marcus Putuhena dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan Arief Sabaruddin.
Yang aku lihat begitu banyak pejabat dan pakar dihadirkan menunjukkan bahwa Kemen PUPR begitu serius mensosialisasikan produk-produk inovatif agar dapat diketahui oleh masyarakat dan pengguna produk. Kompasiana sebagai komunitas blogger bermassa besar mampu memberi efek viral yang memberi pengaruh dan informasi yang dapat dicerna bagi pembacanya. Menurut ku ini hal yang sangat positif bagi Kementerian PUPR menggandeng para blogger khususnya blogger Kompasiana untuk menjembatani informasi program-program pemerintah atau produk-produk inovatif yang sudah dihasilkan Balitbang PUPR kepada masyarakat.
Masalah yang tengah terjadi saat ini dan masalah tersebut seperti tidak ada jawaban dan penyelesainnya yaitu sampah, banjir dan kemacetan. Diperlukan solusi untuk mendukung penanganan masalah tersebut, hal ini menjadi tantangan bagi Kementerian PUPR bagaimana produk-produk inovatif ini dapat diketahui oleh masyarakat dan mitra (Kementerian lain, lembaga pemerintah, pemerintah daerah, badan usaha, produsen, perguruan tinggi dan dunia industri) agar dapat di aplikasikan.
[caption caption="Deskripsi : Salah satu produk inovatif "Komposter" I Sumber Foto : Balibang PUPR"]
Sebagai pembuka dalam mensosialisasikan produk-produk inovasi Balitbang Kemen PUPR yang mampu menjadi solusi bagi masalah utama imasyarakat saat ini, Kepala Balitbang Arie Setiadi memberi pernyataan "Balitbang PUPR telah melaksanakan kegiatan Litbang untuk mendukung pembangunan infastruktur. Untuk mengatasi masalah utama yang dialami masyarakat saat ini yaitu sampah dan limbah rumah tangga, Balitbang telah menghadirkan produk Komposter dan Biofil". Komposter merupakan alat yang digunakan untuk mengolah sampah organik menjadi kompos sedangkan Biofil adalah Biological Filter Septic Tank yang terbuat bahan fiberglass, dilengkapi media kontak yang dirancang khusus dan system desinfektan yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan sehingga buangannya tidak menyebabkan pencemaran lingkungan.
Menyangkut masalah sampah dan limbah Arie Setiadi mengungkapkan , "Dengan alat saja tidak cukup untuk mengatasi masalah sampah yang kian menggunung. Tapi juga diperlukan peran masyarakat dalam mengangani sampah. Salah satunya dengan memilah sampah mulai dari lingkungan keluarga serta kegiatan 3 R yaitu Reduce, Reuse, Recycle". Tehnologi tidak akan berhasil apabila masyarakatnya tidak ikut serta membantu mesukseskannya. Yang acapkali terjadi ketika kita lihat di area publik yang tersedia tempat sampah dengan penggolongannya, tetap saja sampah tersebut bercampur. Aku sedikit heran, apakah karena masyarakat kita enggan untuk membaca atau memang tidak mau tau. Bahkan oknum pengumpul sampah pun ikut andil ketika sampah yang dikelompokkan berdasarkan jenis sampah tersebut diambil / dikumpulkan dicampur yang berujung kegagalan 3 R ( Reduce, Reuse, Recycle).
Pernyataan Arie Setiadi diperkuat oleh Kepala Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKP) Kota Tangerang Selatan Dendy Priandana. Beliau menggambarkan sikap masyarakat perkotaan terhadap pengelolaan sampah rumah tangga "Ketika pemerintah kota memiliki program yang sejatinya membantu masyarakat , tetapi program tidak dapat berjalan sesuai rencana karena peran serta masyarakat terutama dalam mengubah kebiasaan hidup. Saya contohkan menyangkut masalah sampah, jika ditangani mulai dari keluarga untuk memilah sampah, hal ini akan mengurangi jumlah sampah yang di angkut dinas kebersihan". ucap Dendy Priandana.
Dendy Priandana tidak hanya membahas masalah sampah tetapi juga solusi banjir. Ia menceritakan bagaimana apa yang sudah dilakukan pemerintah daerah Tangerang Selatan dalam mengantisipasi banjir yaitu dengan konsep Zero Run off artinya sistem penyerapan air tanpa mengalirkan air ke luar area dengan mengarahkan ke sumur resapan dan biopori. Menurut ku sebuah inovasi yang wajib di aplikasikan di lingkungan masyarakat perkotaan dimana kurangnya area terbuka hijau untuk menyerap air pada saat musim hujan. Dendy Priandana berbicara begitu lugas dan meyakinkan sehingga membuat salah seorang blogger menyampaikan untuk dirinya pindah ke bekasi saja, hal ini menunjukkan masyarakat membutuhkan orang-orang yang inovatif dan aplikatif.
Untuk produk-produk unggulan lain yang dihasilkan oleh Balitbang PUPR untuk memberikan solusi terhadap masalah infrastruktur yaitu tungku sanira, flood early warning system, bendung knock down, sumur resapan, Ruang Henti Khusus (RHK), jembatan pelat Orthotropik, sindila, tambalan cepat mantap, dan masih banyak lagi yang dapat dilihat di http://litbang.pu.go.id/ . Untuk itulah Balitbang berperan untuk mencari SOLUSI yang inovatif serta INOVASI yang solutif. Balitbang PUPR juga mengemban tugas untuk senantiasa berupaya menciptakan produk-produk yang berdayaguna secara optimal dan berkelanjutan.
Sesuatu yang penting yang bisa kudapatkan dari Kompasiana Nangkring bertema "Hadirkan Solusi Seiring Inovasi” adalah bagaimana peran serta masyarakat dalam mendukung program pemerintah. Peran masyarakat ini tidak hanya berkomentar "budaya masyarakat yang buruk" tetapi juga ikut andil dalam menggerakkan agar budaya negatif masyarakat dapat dirubah. Hal lainnya bahwa negara memiliki biaya yang terbatas dengan pendapatan perkapita saat ini, perlu kerjasama antar lembaga dan antara pemerintah dengan pihak ke 3 (tiga) melalui kemitraan agar produk-produk inovatif tersebut dapat diaplikasikan ke masyarakat. Sebagai blogger ya mari kita bantu pemerintah mensosialisasikan program-program pemerintah agar dapat diketahui oleh masyarakat dan pihak mitra pemerintah (badan usaha, produsen, perguruan tinggi dan dunia industri).
*HADIRKAN SOLUSI SEIRING INOVASI
[caption caption="Deskripsi : Kompasiana Nangkring Bareng Balibang PUPR I Sumber Foto : Kompasiana.com"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H