[caption caption="Deskripsi : Coiners RSKO Jakarta - Coin A Chance I Sumber Foto : Andri M"][/caption]
"KAMI BUKAN AKU, sebuah aksi sosial tidak akan konsisten apabila hanya dijalankan seorang diri dibutuhkan tangan - tangan lainnya untuk berjalan sesuai tujuan awal yang baik"
MENGENANG 3 TAHUN, awalnya dari acara Ulang Tahun Kompasiana yang bertajuk Kompasianival 2012 bertemakan "Hero Inside You" diselenggarakan 17 November 2012 di Skeeno Gandaria City-Jakarta yang dihadiri lebih dari 2500 blogger dan 20 komunitas online. Singkat cerita aku mengunjungi salah satu stand komunitas yang menyediakan celengan untuk donasi koin. Nama stand komunitas itu bernama "Coin A Chance", di stand tersebut aku diberi penjelasan mengenai tujuan Coin A Chance kenapa mengumpulkan koin. Yang bisa aku pahami dari penjelasan salah satu foundernya mbak Nia Sadjarwo bahwa kegiatan Coin A Chance untuk membantu biaya pendidikan adik-adik yang berasal dari keluarga ekonomi kurang. Banyak individu-individu di negara ini yang mengabaikan uang koin yang nilainya dianggap tidak seberapa, tetapi bila dikumpulkan oleh banyak orang maka nilainya akan menjadi besar dan bisa merubah dunia. Selain hal tersebut banyak dari masyarakat kita yang sebetulnya peduli tetapi terkendala karena hanya mampu memberikan sedikit rezeki.
[caption caption="Deskripsi : Latar Belakang Coin A Chance I Sumber : Coin A Chance"]
Setelah mendapat penjelasan, aku diberikan sebuah celengan kaleng yang bergambar anak perempuan berseragam sekolah dasar yang lusuh bertuliskan "Coin A Chance" oleh mbak Nia Sadjarwo. Celengan Coin A Chance kemudian aku bawa ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta diruangan subbag Program dan Anggaran. Celengan tersebut aku sosialisasikan kepada 2 (dua) teman ku di subbag program dan anggaran yaitu Hani dan Dayat, mereka bersedia mendukung dan siap menyukseskan gerakan baik ini di RSKO Jakarta, tetapi dalam perjalanannya tinggal Aku dan Dayat yang menjadi admin / koordinator Coin A Chance di RSKO Jakarta dan Hani menjadi coiners.
[caption caption="Deskripsi : Hani, Dayat dan Andri (Admin Coin A Chance 2012) I sumber Foto : Andri M"]
Kemudian kami mensosialisasikan maksud dan tujuan Coin A Chance dengan menggunakan Social Media dan komunikasi secara verbal kepada pegawai yang bertanya. Kami tidak memaksakan teman-teman RSKO Jakarta untuk selalu rutin menyisihkan rezeki, hanya menyampaikan pesan "Seadanya jangan diada-adakan" karena kami menyadari bahwa jangan pernah memaksakan orang lain untuk donasi karena itu akan membuat gerakan ini menjadi terkesan "MENGEMIS". Yang dibutuhkan adalah kesadaran pribadi untuk menolong sesama dan mengajarkan bagaimana bersikap "Husnuzon / Berbaik Sangka". Awalnya kami berkeliling membawa celengan ke masing-masing unit sebulan sekali dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan pertama, tetapi kemudian mulai muncul pribadi-pribadi yang "Terpanggil" meminta celengan Coin A Chance dan ikut membantu mensosialisasikan di unit kerja masing-masing. Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun yang berawal dari 1 (Satu) buah Celengan Coin A Chance dan hanya 1 (satu) unit kerja kemudian berkembang menjadi 20 (dua puluh) Celengan Coin A Chance di 20 (dua puluh) Unit Kerja yaitu : Bagian Keuangan, Pusdokpus, Radiologi, Laboratorium, Diklat, Fisioterapi, Koperasi, Informasi, Kasir, IGD, farmasi, Psikososial, Rawat Inap, MPE, Rehabilitasi, Re-Entry Unit, Rekam Medik, IPSRS, Gizi, ULP. Karena saya tidak pernah bertanya kepada masing-masing unit kerja / Instalasi dari 20 (dua puluh) celengan diperkirakan ada sekitar 70an Coiners / pendonasi Coin.
[caption caption="Deskripsi : Celengan Coin A Chance di bagian Informasi I Sumber Foto : Andri M"]
Pada saat keliling mengambil celengan di masing-masing lokasi penempatan celengan, aku dibantu oleh beberapa coiners yaitu Akmal Nelli, Deni Fakhrudin, Akhid faturohman dan Yono. Mereka terlihat semangat dan tidak malu untuk mengambil celengan tersebut. Kami tidak mengharuskan celengan harus terisi penuh, pada saat perhitungan ada yang terisi penuh dan ada pula yang hanya terisi setengahnya, ada terisi seperempatnya dari kapasitas kaleng bahkan ada yang hanya hitungan jari jumlah koin di celengan, tetapi kami tetap menerima seberapapun itu.
[caption caption="Deskripsi : Coin Collecting Day RSKO I Sumber Foto : Andri M"]
Satu Celengan Coin A Chance apabila terisi penuh dengan coin dikisaran Rp.50.000 s/d Rp.80.000, tetapi acapkali dalam celengan terdapat uang kertas. Setiap sebulan atau 2 (dua) bulan sekali Coiners RSKO Jakarta mengadakan hari perhitungan coin dan uang receh / Coin Collecting Day (CCD). Coin Collecting Day biasanya di RSKO diadakan dipelataran belakang Mushola Al-Hijrah RSKO Jakarta yang bersebelahan dengan Instalasi Rekam Medik yang diikuti oleh sekitar 10 s/d 15 coiners. Coiners adalah panggilan untuk anak bangsa yang menjadi pengumpul coin untuk gerakan Coin A Chance. Coiners RSKO Jakarta pertama kali mengadakan perhitungan coin pada bulan desember 2012 dengan coin yang terkumpul Rp.323.000,- dari 1 (satu ) celengan Coin A Chance. Untuk Update terakhir penghitungan coin dan uang receh pada bulan Agustus 2015 terkumpul Rp.853.000,-.
“Ikhlas itu mudah diucapkan tetapi sulit dalam prakteknya, tetapi apabila kita melakukannya secara rutin, dengan sendirinya kita tidak tersadar bahwa kita ikhlas”
Coin A Chance RSKO Jakarta telah mengadakan 21 (Dua Puluh Satu) kali perhitungan coin dari bulan desember 2012 sampai dengan Agustus 2015 (32 bulan). Jumlah Coin yang terkumpul sangat variatif (naik-turun) / tidak tetap dikarenakan tergantung para donatur coin dan uang kertas, Adapun jumlah coin yang terkumpul dari kegiatan Coin Collecting day (CCD) selama 32 bulan sekitar 18 (delapan belas) jutaan :
TAHUN 2012 -2013
1). CCD desember 2012 Rp.323.000 –
2). CCD januari 2013 Rp.284.000 –
3). CCD Februari 2013 Rp.470.000 –
4). CCD Maret 2013 Rp.383.000 –
5). CCD April 2013 Rp.400.000 –
6). CCD Juni 2013 Rp.727.000 –
7). CCD Juli 2013 Rp.547.000 –
8). CCD Agustus 2013 Rp.1.096.000 –
9). CCD Oktober 2013 Rp.886.000 –
10). CCD november 2013 Rp.1.237.400
TAHUN 2014
11). CCD Februari 2014 Rp.946.000 –
12). CCD Maret 2014 Rp.969.000 –
13). CCD April 2014 Rp.1.109.000 –
14). CCD Mei 2014 Rp.702.000 –
15). CCD September 2014 Rp.1.215.000 –
16). CCD Oktober 2014 Rp.1.126.000.
TAHUN 2015
17). CCD Januari 2015 Rp.1.470.000
18). CCD Maret 2015 Rp.947.000
19). CCD April 2015 Rp.974.650
20). CCD Juli 2015 Rp.1.347.500
21). CCD Agustus 2015 Rp.853.000
Apabila dibagi perbulan, rata-rata dikisaran Rp.400.000 s/d Rp.600.000 karena penghitungan coin untuk dua tahun terakhir diadakan per 2 (dua) atau 3 (tiga) bulan sekali. Apabila dilihat kenapa hanya mendapatkan senilai segitu padahal terdapat 20 (dua puluh) celengan di RSKO Jakarta????...., karena pada saat keliling untuk mengambil celengan tidak meminta donasi, hanya mengambil celengan saja. Banyak orang diluar sana mao menyumbang karena ditodong menyumbang, berbeda dengan Coin A Chance RSKO Jakarta hanya meletakkan celengan yang diminta oleh seseorang di instalasi tersebut dan tidak memaksakan untuk mengisi donasi, diserahkan keinginan masing-masing individu apakah bersedia atau tidak berdonasi coin kepada Coin A Chance.
"Bukan berapa uang yang didapet tetapi value yang dapat diambil oleh para Coiners yang Konsisten yaitu Berbagi untuk sesama tidak perlu menunggu diri kita Kaya secara Materi"
[caption caption="Deskripsi : Penyerahan Hasil Pengumpulan Coin RSKO kepada Komunitas Coin A Chance I Sumber Foto : Andri M"]
Kegiatan hari perhitungan coin / Coin Collecting Day (CCD) di RSKO Jakarta disesuaikan dengan kegiatan CCD “Coin A Chance” Jakarta, karena tidak selalu tiap bulan ada kegiatan CCD. Hasil dari pengumpulan coin di RSKO akan dibawa ke kegiatan CCD Coin A Chance Jakarta untuk dikumpulkan bersama coin dari dropzone lainnya di Jabodetabek. Setelah diserahkan ke pihak Coin A Change, kami Coiners RSKO Jakarta melakukan foto penyerahan yang kemudian di upload di social media sebagai bukti transparansi bahwa donasi telah diserahkan secara utuh.
***
[caption caption="Deskripsi : Coin A Chance 3 tahun"]
Minggu (1/11/2015) kami berdua duduk di bale bambu menghadap taman depan rumah ku didaerah Cikeas. Aku memanggilnya "Dayat" nama aslinya Hidayatullah dan dia memanggil ku "Agan". Kami membicarakan apa yang kami lakukan dalam 3 (tiga) tahun terakhir ini yaitu menjadi admin dropzone Coin A Chance RSKO Jakarta. Sebetulnya dia hadir bersama istrinya dan putrinya untuk bersilahturahim ke istana kecil ku, karena kehadiran kedua orang tua ku. Bersama dia lah aku mempelopori kegiatan ini dan berusaha menjaga apinya sampai 3 (tiga) tahun.
Dalam perbincangan itu kami membicarakan bagaimana Coin A Chance bertahan selama 3 (tiga) tahun dengan donasinya naik-turun dan tidak melonjak significant.
Dayat berujar “di tahun pertama banyak pegawai RSKO yang mendonasikan coin atau uang kertas dan saat ini ada yang tidak terlihat lagi mendonasikan walaupun nilai donasi stabil”
Aku pun menyaut omongannya “Yang tetap berdonasi berarti mereka lah yang konsisten dan bisa jadi ini menjadi wadah yang tepat untuk dia berbagi mungkin yang lain sudah mendapatkan wadah yang lain. Bagi yg konsisten di Coin A Chance, mereka mendapatkan pembelajaran dari celengan ini **ikhlas itu sulit tetapi kita dapat meraihnya apabila kita melakukannya secara rutin walaupun berbagi sedikit**. Kalau gue lihat, mereka’lah individu-individu yang tidak pernah bertanya apakah benar / tidak kegiatan ini disalurkan dananya…mereka'lah yang telah belajar arti ikhlas”
“Istiqomah ya gan” saut Dayat, akupun mengangguk setuju.
Ku pegang bahu’nya sambil berucap “Kita memulai ini bukan untuk mencari sebarapa banyak uang yang terkumpul kan yat, aksi ini kita lakukan sebagai aksi belajar untuk mengajak orang lain berbuat baik. Tidak usah pikirkan jumlah yang terpenting diri kita masih mampu menjaga gerakan ini tetap hidup di RSKO karena kita dulu pernah memiliki historis dibantu orang lain”
Sambil tersentum kecil dayat berkata “Yang masih bersama kita berarti yang memang melihat gerakan ini benar adanya dan memang mereka’lah yang terseleksi dengan sendirinya bukan karena trend”
[caption caption="Deskripsi : Adik Asuh Coin A Chance Jakarta I Sumber Foto : Coin A Chance"]
Banyak hal yang kami bahas, salah satunya menyangkut isu bahwa Coin A Chance bagian dari yayasan agama tertentu karena berbahasa Inggris, ada beberapa pegawai RSKO yang bertanya hal itu kepada ku tetapi aku menampiknya. Coin A Chance berbahasa Inggris karena foundernya adalah orang dengan latar belakang ilmu komunikasi yang saat itu melihat seorang anak kecil tidak bersekolah didepan rumahnya. Mbak Hanny Kusumawati dan Nia Sadjarwo yang memulai gerakan ini, mereka berdua adalah kolektor coin kembalian dari supermarket. Dari situlah nama Coin A Chance berasal yaitu Coin kembalian. Hasil kumpulan coin pertama yang berjumlah enam ratus ribu rupiah kemudian digunakan untuk membiayai sekolah seorang anak bernama Guntur. Apa yang ia lakukan kemudian disebarkan di media maya / internet dengan mengajak teman-teman sesama blogger dari berbagai suku, agama, ras, dan warna kulit untuk melakukan hal yang sama. Saat ini Coin A Chance memiliki 2 (dua) Manager Pendidikan yaitu Mbak Anggia Bahana Putri dan Mbak Dhita yang memantau Adik Asuh sekitar 70an anak dari level pendidikan Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas.
[caption caption="Deskripsi : Hanny K, Andri, Adik Asuh, Nia S, Anggia (Kiri ke Kanan) I Sumber Foto : Andri M"]
[caption caption="Deskripsi : manager pendidikan Coin A Chance - Mbak Anggia dan Mbak Dhita I Sumber Foto : Andri M"]
Gerakan Coin A Chance (Coin untuk pendidikan) yang sudah berjalan 3 (tiga) tahun ini memberikan sesuatu bahwa social media dapat menjadi penggerak massa untuk membantu sesama tidak hanya ajang narsis. Dari gerakan Coin A Chance yang ku jalani di RSKO Jakarta banyak hal yang dapat kupahami bahwa sebetulnya banyak sekali orang baik disekitar kita tetapi menunggu yang bersedia menjadi "JEMBATANNYA", banyak orang di zaman ini yang sangat berhati-hati dalam berbagi (itu sebuah kewajaran) dan jiwa-jiwa yang "TERPANGGIL dan PEKA" saja yang bisa dengan ikhlas memberi tanpa berfikir terlalu jauh.
Menurut ku banyak orang baik yang ingin mengajak orang lain untuk berbagi tetapi takut dibilang Riya. Tangan kanan memberi maka tangan kiri tidak tau sebuah prinsip yang tepat apabila kita ingin berbagi dengan orang lain, tetapi ketika kita mengajak orang lain untuk berbuat baik dengan dilihat orang banyak untuk tujuan supaya banyak orang tergerak dan menilai kegiatan tersebut adalah ibadah untuk dirinya, hal ini dapat dibilang DAKWAH bukan Riya. Yang terbaik adalah jangan mendengarkan apa kata orang, karena pasti ada yang berfkiran negatif.
Semoga di beberapa hari kedepan ada kegiatan-kegiatan lain seperti Kompasianival yang menghadirkan komunitas-komunitas yang punya arti bagi bangsa.
"Buatlah sebuah Aksi yang bermanfaat walaupun sederhana, boleh itu Original ataupun Copy-Paste. Yang terpenting jangan berjalan sendirian tetapi bersama-sama seperti Sapu Lidi.....KAMI bukan AKU"
[caption caption="Deskripsi : Menolong Sesama"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H