Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Foto Kenangan Wisata Bahari yang Beracun

20 Oktober 2015   23:14 Diperbarui: 22 Oktober 2015   17:10 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PULAU BALI

Pulau ini tidak perlu disangsikan lagi keindahannya, dari keindahan alam, budaya, adat istiadat, dan fasilitas yang tersedia. Sebutannya saja sudah bikin kita berada di surga, yaitu : Pulau Dewata. Aku ke Bali sudah tiga kali yaitu tahun 2010, 2012,dan 2013, entah kenapa seperti tidak pernah bosan aku kesana. Salah satunya adalah pantainya yang memanjang dengan pasir putih kecoklatan dan ombaknya dimana kita dapat bermain didalamnya

Daya tarik pulau Bali sangat kuat, ini bisa ditunjukkan dari para wisatawan lokal dan asing yang berdatangan memenuhi pulau ini. Yang menjadi andalan adalah momen matahari tenggelam dengan warna keemasan yang berangsur gelap dengan bola matahari yang makin lama makin kecil menurut ku itu exotic. Ketika ke Bali pertama kali aku masih menggunakan camera pocket tetapi untuk trip ku yang ke dua dan tiga aku telah menggunakan prosumer.

[caption caption="Deskripsi : Menikmati Pantai Kuta I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

[caption caption="Deskripsi : Pantai Dreamland I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

[caption caption="Deskripsi : Uluwatu I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

[caption caption="Deskripsi : Tenggelamnya Sang Surya I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

UJUNG KULON - PULAU PEUCANG

Pulau Peucang aslinya adalah taman nasional yang berada di Pandeglang-Ujung Kulon. Peucang hanya berpenduduk penjaga taman nasional dan keluarganya. Ketika berada di pulau ini kita terasa jauh dari peradaban karena tidak ada signal handphone , listrik hanya hidup jam enam sore sampai jam enam pagi itupun menggunakan genset. Terdapat homestay, ada yang ber AC dan non AC dan disana kita akan ditemani satwa liar seperti rusa, babi hutan, monyet, burung merak. Pada saat kita disana kita akan menyatu dengan alam karena hewan tersebut bebas berkeliaran. Bagi yang ingin bulan madu, Liburan ke Peucang sangat cocok karena suasananya yang tenang dan sepi.

Peucang aku anggap sangat beracun, karena pulau ini membuat ku dua kali berada disana menikmati keindahannya yaitu tahun 2010 saat rambut ku masih gondrong dan tahun 2013 ketika potongan rambut telah mohawk. Ada beberapa lokasi di Pulau Peucang yang aku ekplorasi, yaitu : 

Cidaon. Lokasinya terletak di sebrang Peucang, untuk menuju kesana dengan menaiki kapal selama 15 menit, lalu tracking hutan selama 20 menit. Tempat ini adaah padang penggembalaan hewan untuk mencari makan, kita akan melihat kumpulan banteng , dan mendengar suara monyet dan burung saling bersautan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun