Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengenal Budaya dan Keindahan Kampung Naga

20 Oktober 2015   06:04 Diperbarui: 20 Oktober 2015   08:20 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menyusun rumah-rumah terlihat diatur sedemikian rupa yaitu dengan membujur Timur atau Barat menghadap ke Selatan, setiap rumah harus saling berhadapan, sepertinya ini ditujukan untuk menjaga kerukunan antar warga. Tata desa pun mempunyai wawasan lingkungan yang baik secara fisik, dan kesehatan lingkungan, dimana lingkungan begitu bersih tanpa sampah yang berserakan.

Ternyata ketika aku menyusuri perkampungan sambil menlakukan observasi ku dapatkan mata pencaharian warga Kampung Naga tidak hanya  bertani, menanam padi , terdapat mata pencaharian lainnya seperti membuat kerajinan tangan, beternak dan berdagang. Ketika aku tiba di tengah-tengah pemukiman yang terdapat sebuah lapangan bertanah liat, aku dapati seorang remaja Kampung Naga menjual es kelapa. Aku pun membelinya sambil mengajak yang lain "Ayooo kemari, beli es kelapa...biar seger. berdayakan ekonomi pedesaan"

[caption caption="Deskripsi : Kerajinan Tangan penduduk Kampung Naga I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

[caption caption="Deskripsi ; Traveller Wanita bercengkrama dengan Penduduk Usia lanjut Kampung Naga I Sumber Foto : Andri M"]

[/caption]

Dalam berkomunikasi warga Kampung Naga mayoritas menggunakan bahasa Sunda Asli,  adapula yang bisa berbahasa Indonesia itu pun hanya digunakan apabila berkomunikasi dengan wisatawan dari luar Kampung Naga, salah satunya Uria dan Remaja yang menjual es kelapa kepada kami.

Aku abadikan momen di area perkampungan, saat itu Kampung Naga terlihat sepi padahal hari minggu. Dalam otakku mengeluarkan sebuah tanya dan kemudian aku pun bertanya pada Uria "Kang, disini ada sebuah prosesi budaya atau kegiatan budaya kah ????...." , uria sambil mengangguk menjawab  "Ada mas,...ada enam waktu upacara adat di kampung Naga, yang bertepatan dengan hari besar Islam yaitu :

 

  • Bulan Muharam untuk menyambut datangnya Tahun Baru Hijriah
  • Bulan Maulud untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW
  • Bulan Jumadil Akhir untuk memperingati pertengahan bulan Hijriah
  • Bulan Nisfu Sya’ban untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan
  • Bulan Syawal untuk menyambut datangnya Idul Fitri
  • Bulan Zulhijah untuk menyambut datangnya Idul Adha

 dan ini yang menjadi ciri khas kami mas. "

waktu menunjukkan pukul empat sore, kami pun satu-persatu meninggalkan area perkampungan menuju anak tangga yang berjumlah 439 (Empat ratus Tiga Puluh Sembilan) step. Setiba diatas lembah didepan mushola, kami meluruskan kaki dan melepaskan dahaga di warung warga. Banyak hal yang kudapat dari perjalanan di Kampung Naga, entah kenapa ketika berada disana diri ku merasa damai seperti terasa kembali ke masa lalu dengan album foto berwarna kecoklatan. Aku hanya bisa mengatakan keindahan itu tidak hanya Alam tetapi Budaya dan Adat Istiadat yang berwarna juga merupakan  wujud dari keindahan dalam bentuk lain.

 [caption caption="Deskripsi : Blog Trip "Pesona Budaya" I Sumber Foto : Kompasiana"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun