[caption caption="Passion People / Sumber Foto : Andri M"][/caption]
Â
Angka jumlah pengangguran di Indonesia cukup tinggi pada Februari 2015 mencapai 7,4 juta orang dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedang berjalan lambat karena krisis ekonomi global sehingga memberi dampak  pada laju jumlah pengangguran tahun ini.  Berdasarkan data Badan Pusat Statistik bulan februari 2015 Angkatan kerja Indonesia pada Februari 2015 sebanyak 128,3 juta orang, Selama setahun terakhir (Februari 2014–Februari 2015) kenaikan penyerapan tenaga kerja terjadi terutama di Sektor Industri sebanyak 1,0 juta orang (6,43 persen), Sektor Jasa Kemasyarakatan sebanyak 930 ribu orang (5,03 persen), dan Sektor Perdagangan sebanyak 840 ribu orang (3,25 persen). Pada Februari 2015, penduduk bekerja masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan Sekolah Dasar ke bawah sebesar 45,19 persen, sementara penduduk bekerja dengan pendidikan Sarjana ke atas hanya sebesar 8,29 persen dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang mengalami kenaikan untuk tingkat pendidikan tinggi.
Masih banyak individu muda berpendidikan tinggi di Indonesia mengantungkan cita-citanya untuk menjadi karyawan dan Pegawai negeri Sipil (PNS) tetapi cukup jarang yang berani melangkahkan kaki untuk mejadi wirausahawan. Memang pola pikir anak muda masih menganggap pekerjaan yang baik adalah bila berada diperkantoran dengan pakaian yang perlente. Para mahasiswa masih ada yang berpikirnya dengan IPK yang tinngi menjadikan mereka mudah mencari pekerjaan di BUMN / perusahaan besar sehingga gajinya juga besar. Bahkan para orang tua cenderung lebih memilih anak-anak mereka untuk bekerja sebagai pegawai ketimbang menjadi seorang wirausaha karena faktor resiko apakah nantinya ide wirausaha yang dijalani anaknya dapat sukses.
Pada saat Kopdar Bebas Berbagi, yang digelar Kompasiana bersama FWD Life, pada Sabtu, 19 September 2015, di Kopitiam Tan, SCBD Lot 8, Jl. Jenderal Sudirman No. 52–53, Jakarta Selatan, membahas bagaimana sebuah ide yang berasal dari passion dapat menjadi sebuah bisnis yang dapat diaplikasikan yang nantinya dapat berjalan dengan baik. Acara yang inspiratif ini dihadiri oleh 31 (Tiga Puluh Satu) blogger kompasiana yang telah terdaftar dan hadir untuk berani mengarahkan passion menjadi peluang bisnis. Kopdar Bebas berbagi dihadiri oleh expert passionpreneur,yaitu :  Yukka Harlanda - Brodo Footwear, Leonora Adelia - Travass Life, Deddy Dahlan - Founder Passionpreneur Academy dan Paul Setio Kartono CFO dari FWD Life dimana Talk show ini dipandu oleh moderator Dolly Lesmana - CEO DreamLab Indonesia.
Sebelum Kopdar Bebas Berbagi berlangsung, FWD life telah mengadakan workshop virtual untuk para Passionpreneur dengan menyediakan serangkaian kelas online. Dari hasil workshop virtual ini telah terkumpul 3.500 peserta dan 1.3999 proposal ide bisnis. FWD life yang berkerjasama dengan DreamLab Indonesia untuk memilih 6 (enam) proposal terbaik dari para Passionpreneur untuk menyampaikan proposal, ide, dan bagaimana pengaplikasian ide mereka di depan para investor dan blogger kompasiana yang hadir. Para 6 (enam) finalist Presentation + Q&A tergolong muda, dimana hanya lima finalis yang hadir yaitu: Anggia Rahendra, Fitri Kumala, Alicia Van Akker, Ignatius Leonardo, dan Rinda Gusvita.Â
[caption caption="Nara Sumber Bebas Berbagi : Dedy Dahlan, Leonora Adelia, Indra Uno, Yukka Harlada, Paul Kartono / Sumber Foto : Kompasiana"]
Alicia Van Akker akhirnya terpilih menjadi juara I dengan ide dan konsep bisnis Agency Khusus MC, Anggia Rahendra sebagai Juara II dengan ide bisnis mobile application aggregator bernama Pelua, dan Ignatius Leonardo di posisi Juara III dengan ide bisnis memanfaatkan kulit kayu berkualitas sebagai bahan utama dalam membuat kerajinan seperti : tas, dompet, dan lain-lain. Ketiga pemenang tersebut , adalah mereka yang memiliki ide dan konsep bisnis paling baik dan mampu menyampaikan secara tepat. Mereka ini adalah Passionate People yang mengesankan karena mereka secara usia masih muda, bahkan masih ada yang duduk di bangku kuliah, tapi sudah memiliki ide yang cemerlang dan aplikatif.Â
Dari penyampaian pengalaman para narasumber yang hadir, audiens dapat mengetahui bahwa mereka memulai proses usaha di usia muda, hal ini menunjukkan bahwa berwirausaha di usia muda bukanlah Misision Imposible. Banyak jalan menuju wirausaha menjadi tertutup lebih diakibatkan mindset atau pola pikir yang salah. Kebanyakan hanya berpikir soal modal dulu dan melihat trend yang berkembang sudah banyak pesaing yang berujung tidak bergerak untuk menjadi wirausahawan.Â
Rudi Kamdani, Presiden Direktur FWD Life, dalam berita pers berucap "Sebagai pelaku industri keuangan, FWD Life memiliki komitmen yang kuat untuk membantu pemeriintah menciptakan masyarakat yang melek keuangan, Kami mengedukasi potensi yang ada dalam masyarakat untuk mengejar passion mereka dan mengubah passion tersebut menjadi sebuah bisnis yang berkelanjutan sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia," (19/09/15)
Bebaskan Langkah dengan FWD.CO.ID
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H