Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pemudik Tidak Perlu Takut Lewat Tol Cipali

12 Juli 2015   07:35 Diperbarui: 12 Juli 2015   07:35 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deskripsi : Tol Cipali / Foto : KemenPUPR

JAKARTA - Kompasiana.com, Mudik atau pulang kampung sudah menjadi tradisi tahunan menjelang Hari Raya Idul Fitri dan beberapa hari setelahnya. Kata mudik berasal dari bahasa jawa ngoko yaitu  mulih dilik yang berarti pulang sebentar. Pada saat tersebut para pemudik mendapatkan kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara di kampung halaman, dan yang terpenting sungkem dengan orang tua. Adapun moda transportasi yang digunakan  seperti : pesawat terbang, kapal laut, bus, kereta api, dan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor.

Jumlah pemudik lebaran yang terbesar dari arah jakarta adalah ke Jawa Tengah dan mereka melalui jalur Pantura Jawa Barat. Dengan pergerakan  7 s/d 8 juta jiwa dalam kurun waktu 14 hari mengakibatkan ruas jalan Pantura menjadi padat dan menimbulkan kemacetan dibeberapa titik. Titik rawan kemacetan terdapat di daerah kerawang yaitu Cikopo - Mutiara - Jonin,  di wilayah Purwakarta berada di pertigaan Cikalong, di wilayah Indramayu berada di Patrol - Eretan dan penyempitan jalan di jalur lohbener, sementara untuk di wilayah Cirebon untuk titik kemacetan berada di Tegal Gubug.

Hadirnya Tol Cipali (Cikopo - Palimanan) memberikan keuntungan bagi para pemudik yang terbiasa menggunakan jalur Pantura untuk mudik, karena arus kepadatan kendaraan akan terpecah menjadi 2 (dua) yaitu pemudik yang melalui jalur Pantura dan pemudik yang melalui Tol Cipali. Dengan telah dibukanya Tol Cipali sejak tanggal 15 Juni 2015  akan memperpendek jarak perjalanan sekitar 40 kilometer dan mengurangi waktu tempuh sekitar 2 jam perjalanan apabila melalui jalur Pantura. 

Tol Cipali akan menjadi jalur favorit pemudik, tetapi Perlabatan kecepatan kendaraan juga tidak akan terhindari karena diakibatkan jumlah kendaraan yang membludak, tetapi perlambatan tersebut terjadi di exit Tol Palimanan. Melalui akun twitternya 11 juli 2015 @NTMCLantasPolri menyebutkan, "kepadatan kendaraan pada saat pembayaran tol di gerbang tol (GT) Palimanan antre panjang. NTMC Polri menulis: 08.13 WIB imbas antrean pembayaran di GT Palimanan, lalu lintas tol Cipali merayap". Kejadian ini terjadi karena antrean di gerbang karena proses pembayaran tarif tol Rp 72 ribu, jadi perlu waktu untuk pengembalian.


Deskripsi : Pemandangan Sawah dan Perbukitan di Tol Cipali / Foto : Andri M


Deskripsi : Pemandangan Sungai yang dilewati Tol Cipali / Foto : Andri M

 

Apabila pemudik menggunakan jalur bukan jalan Tol maka yang ditemui penyempitan jalan, lampu merah, perlintasan kereta api, pasar tumpah, orang menyebrang, bersaing dengan truk dan sepeda motor. Kendaraan tidak hanya akan melambat tetapi juga terjadi kemacetan yang menimbulkan kejenuhan dan kelelahan yang dapat berdampak pada kondisi tubuh menjadi rentan terhadap bahaya berkendara. Perbedaan jalan tol dengan jalan umum yaitu pemandangan alam yang ditemui, pada jalan tol Cipali dikanan-kiri terlihat pemandangan sawah, hutan tanaman industri milik Perhutani, bukit-bukit, sungai dan jembatan. Sedangkan pada jalan umum didominasi dengan pemandangan rumah penduduk dan ruko-ruko, Jadi pilihlah Tol Cipali supaya Mudik Makin Asyik.

*********

 

Pada hari sabtu 4 Juli 2015, saya mendapatkan kesempatan bersama 50 (lima puluh) kompasianer / Citizen Jurnalis Kompasiana & perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencoba jalan Tol Cipali serta melihat fasilitas pendukungnya yang didampingi oleh pihak pengelola Jalan Tol Cipali PT Lintas Marga Sedaya. Kehadiran para kompasianer diharapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat  memberitakan realita yang sebenarnya bukan hanya sekedar opini, isu dan mitos tentang Tol Cipali. 


Deskripsi : Foto Bareng sebelum pemberangkatan ke Tol Cipali / Foto : Andri M

 

Ketika saya berada di bus yang disediakan pihak Kompasiana untuk mereview  Tol Cipali, yang saya rasakan Tol ini merupakan jalan yang  panjang sejauh 116,75 km dimana cendrung track lurus dengan tidak ada tikungan yang tajam, tidak ada tanjakan dan turunan yang curam dengan kondisi jalan smooth berstruktur kombinasi beton dan aspal. Bapak Wisnu Dewanto selaku Corporate Affair PT Lintas Marga Sedaya (PT LMS) yang ikut mendampingi para kompasianer memberikan keterangan bahwa  "Jalan Tol Cipali dirancang dengan design speed 120 km/jam sesuai peraturan pemerintah tentang kecepatan rencana / design speed  jalur tol antar kota, dimana kecepatan berkendara berdasarkan regulasi batas kecepatan maksimum yaitu 100 km /jam. Dengan speed 100 km /jam tanpa berhenti, Tol Cipali dapat ditempuh dengan waktu 1 jam 15 menit".

Pada beberapa minggu terakhir kita mendengar ada banyak kecelakaan yang terjadi di Tol Cipali, berdasarkan keterangan pengelola jalan Tol pada saat kami kompasianer mengunjungi Traffic Monitoring Control (TMC) PT LMS tanggal 4 Juli 2015   "Kecelakaan yang terjadi didominasi oleh kecelakaan tunggal". Hal ini ditimbulkan karena pengemudi yang memacu kendaraan di atas batas kecepatan maksimum 100 km / jam, kelelahan, terlalu menikmati jalannya yg halus, datar dan smooth sehingga pengemudi tidak awas. Sejatinya lebih banyak terjadi kecelakaan di jalur bukan Tol, karena sedang menjadi tranding topic menyangkut jalur altenatif mudik maka berita kecelakaan di jalur Tol Cipali menjadi terangkat pula.

Pada saat arus mudik pastinya para pemudik tidak akan merasakan apa yang saya nikmati pada saat uji jalan Tol Cipali bersama KemenPUPR karena kondisi dan waktu yang berbeda. Tol Cipali didesign dengan kapasitas 25.000 kendaraan perhari, jumlah kendaraan yang melewati Tol Cipali ini bisa naik hingga tiga kali lipat saat arus mudik, hari raya, dan libur, sehingga ada perbedaan kecepatan pacu kendaraan.  Untuk keselamatan berlalu lintas, saya menghimbau, pemudik memeriksa tekanan ban, menjaga jarak aman antar-kendaraan, memerhatikan kesehatan ,dan beristirahat apabila merasa lelah atau letih di rest area yang tersedia.

Ada yang perlu diingat oleh pemudik ketika memasuki Tol Cipali adalah rest area, terdapat 8 (delapan) lokasi rest area dimana 4 (empat) rest area menuju Cikopo dan 4 rest area menuju palimanan yang saling berhadapan di kedua sisi (Kanan - Kiri jalan Tol ) yaitu rest area - km 86, rest area subang - km 101 (dilengkapi Pom Bensin), rest area - km 131, rest area majalengka - km 166 (dilengkapi Pom Bensin). Rest Area tersebut sudah dilengkapi fasilitas Toilet, Mushola, SPBU baik yg tetap maupun Mobil SPBU, Kantin, dan sebagian sudah tersedia mobile mini market.

Untuk pemudik yang titik tujuannya di wilayah jawa barat, Tol Cipali melewati kawasan yang meliputi 5 (lima) kabupaten, yakni Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka dan Cirebon. Ada beberapa exit Tol yang dapat dijadikan panduan untuk ke 5 (lima ) wilayah tersebut atau yang akan melewatinya sebelum ke titik tujuan wilayah lainnya, yaitu :

  1. Exit tol cikopo-km 76,
  2. Exit toll kalijati-km 98,
  3. Exit toll subang - km 109,
  4. Exit toll Cikedung - km 139,
  5. Exit toll kertajati - km 158,
  6. Exit toll sumberjaya - km 167, 
  7. Exit toll Palimanan - km 188.

Apabila pemudik berhati-hati dalam berkendara maka Pemudik Tidak Perlu Takut Lewat Tol Cipali. Bagi pemudik yang berniat melintas di Tol Cipali tersedia nomer informasi layanan jalan Tol 0260 -7600-700. Sebagai informasi, pengelola jalan Tol Cipali menyiapkan fasiltas polisi jalan raya dan patroli yang tiap  30 menit melintas dan melapor ke Traffic Monitoring Control (TMC), mobil ambulance, rescue, mobil pembersih TKP dan mobil derek serta merencanakan pemasangan 20 CCTV di beberapa titik lokasi jalan Tol. Apabila pemudik ingin mendapat informasi yang lebih lengkap menyangkut Tol Cipali dapat mengunjungi http://microsite.kompasiana.com/kemenpupr.

Apabila pemudik mengalami masalah kesehatan disekitar jalur Tol Cipali terdapat beberapa Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta yang siap membantu memberi pelayanan kesehatan yaitu : RS Siloam dan RS Thamrin di Purwakarta dan Cikopo, RSUD Subang di Subang,RSUD Cideres di Kertajati, dan RS Mitra & RS Sumber Waras di Palimanan.  Utamakan kesehatan, jangan paksakan diri.

*** Selamat menikmati perjalanan mudik, dan menjadi moment yang bahagia bertemu sanak saudara ***

Tulisan Lainnya menyangkut Tol Cipali : Traveller Harus Jeli Di Tol Cipali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun