Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Hayalan Pecinta Jalan-Jalan berada di Kota Kuno "Banten Lama"

5 Juni 2015   19:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:20 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah kenapa saya mengunjungi Banten Lama sebanyak 3 (tiga) kali,  sampai tulisan ini dibuat saya belum mendapatkan penjelasan pada diri. Bisa jadi karena diri saya dulu adalah pecinta pelajaran sejarah, pecinta wisata sejarah, dan sekarang dimana saya selalu ikut serta dalam setiap kali komunitas Backpacker Jakarta mengadakan Tour The Meseum. Pertama kali saya mengunjungi Banten Lama bersama 5 (lima) orang pecinta jalan-jalan lainnya pada bulan Desember 2013 dengan moda transportasi kendaraan sewaan yang kami sepakat patungan membayarnya. Yang kedua kalinya pada bulan April 2014 bersama pecinta novel The Journey yang perjalanan ini diberi nama "Tour Of The Journey". Kemudian untuk ke 3 (tiga) kalinya diriku ke Banten Lama bersama  komunitas Backpacker Jakarta pada tanggal 24 Mei 2015 yang pesertanya berasal dari para backpacker yang tidak hanya tinggal di Jakarta tetapi banyak juga yang berasal dari Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).

[caption id="attachment_368033" align="aligncenter" width="300" caption="Banten Lama yang Terlupakan"][/caption]

[caption id="attachment_368035" align="aligncenter" width="300" caption="Istana Kaibon"]

1432735499229500753
1432735499229500753
[/caption]

[caption id="attachment_368036" align="aligncenter" width="300" caption="Menara Masjid Agung Banten"]

14327355702071310301
14327355702071310301
[/caption]

[caption id="attachment_368037" align="aligncenter" width="300" caption="Backpacker Jakarta"]

14327356811201452328
14327356811201452328
[/caption]

[caption id="attachment_368135" align="aligncenter" width="300" caption="Tour The Journey"]

14327778441765108396
14327778441765108396
[/caption]

Waktu tempuh antara Jakarta dan Banten terbilang tidak melelahkan, hanya 2 (dua)  jam perjalanan. Di tempat ini terdapat banyak situs peninggalan dari Kerajaan Banten, diantaranya, Istana Surosoan, Masjid Agung Banten, Situs Istana Kaibon, Benteng Spellwijk, Danau Tasikardi, Meriam Ki Amuk, Pelabuhan Karangantu, Vihara Avalokitesvara. Sayangnya dari 3 (tiga) kali perjalanan, saya tidak sempat mengunjungi Pelabuhan Karangantu dan Vihara Avalokitesvara. Saya menyarankan kepada traveller / Pecinta Jalan-Jalan ketika akan mengunjungi Banten Lama rencanakan berangkat pagi hari sekali dari Jakarta sekitar pukul 5 (lima) pagi, agar dapat mengunjungi semua lokasi. Ketika pertama kali mengunjungi Banten Lama, saya dan teman seperjalanan hanya dapat mengunjungi : Alun-Alun Serang, Masjid Agung Serang, Istana kaibon, Masjid Agung banten, dan Benteng Spellwijk. Pada Kunjungan yang ke 2 (dua), saya dan teman seperjalanan mengunjungi : Rumah Baca Golagong, Istana Surosoan dan Masjid Agung Banten. Dan yang ke 3 (tiga) kali'nya, saya dan teman seperjalanan mengunjungi : Museum Kepurbakalaan Banten Lama, Istana Surosowan, Masjid Agung Banten, Danau Tasikardi, dan Pantai Karang Bolong.

[caption id="attachment_368038" align="aligncenter" width="300" caption="Museum Kepur bakalaan Banten Lama"]

1432735788803502322
1432735788803502322
[/caption]

[caption id="attachment_368039" align="aligncenter" width="300" caption="Reruntuhan Istana Kaibon"]

1432735949486186466
1432735949486186466
[/caption]

[caption id="attachment_368040" align="aligncenter" width="300" caption="Reruntuhan Istana Surosowan"]

1432736078287035355
1432736078287035355
[/caption]

[caption id="attachment_368041" align="aligncenter" width="300" caption="Benteng Spelwijck"]

14327361851696861202
14327361851696861202
[/caption]

[caption id="attachment_368042" align="aligncenter" width="300" caption="Danau Tasikardi"]

14327362641155905377
14327362641155905377
[/caption]

[caption id="attachment_368043" align="aligncenter" width="300" caption="Masjid Agung Banten Lama"]

1432736330290467504
1432736330290467504
[/caption]

Menurut saya untuk para traveller / Pecinta Jalan-Jalan ketika mengunjungi Banten Lama harus memiliki hasrat terhadap bangunan masa lalu dan sejarah. Untuk menikmati keindahan Banten lama, kita harus menjadi penghayal yang baik dengan menenggelamkan diri kita pada hayalan bagaimana bentuk bangunan, kota, dan masyarakatnya masa lalu. Apabila kita mengharapkan bangunan tua yang terawat seperti di Kota Tua Jakarta maka sebaiknya jauhkan pikiran tersebut.

[caption id="attachment_368045" align="aligncenter" width="300" caption="Peta Tahun 1596 (sumber Rouffaer dan Ijzerman, 1915 : 222)"]

1432737152410730441
1432737152410730441
[/caption]

Situs-situs Banten Lama dapat menjadi lokasi yang baik bagi pecinta fotografi dengan memberi kesan Kuno, tetapi harus memperhatinkan sudut pengambilan gambar yang tepat karena masih ada saja sampah yang berserakan dan kerumunan orang yang lalu-lalang.  Gunakanlah baju dengan lengan panjang serta sunblock karena disana matahari terasa sangat terik dan bawalah banyak air putih agar tidak dehidrasi.

[caption id="attachment_368046" align="aligncenter" width="300" caption="Berpanas Ria di Istana Surosowan"]

14327372751560069935
14327372751560069935
[/caption]

[caption id="attachment_368047" align="aligncenter" width="300" caption="Istana Kaibon"]

14327373731194251327
14327373731194251327
[/caption]

[caption id="attachment_368048" align="aligncenter" width="300" caption="Tembok Luar Istana kaibon"]

14327374531491703323
14327374531491703323
[/caption]

[caption id="attachment_368049" align="aligncenter" width="300" caption="Benteng Istana Surosowan"]

14327375211655122785
14327375211655122785
[/caption]

Bila mendengar cerita dari guide Museum Kepurbakalaan Banten Lama, kita bisa membayangkan bagaimana pelabuhan dan kota Banten Lama begitu tertata dimana pada saat itu termasuk yang megah. Dari gambar yang terdapat dalam museum digambarkan bahwa kota Banten dikelilingi oleh tembok kota yang berbentuk zig-zag serta berlapis seperti film-film Hollywood bertema kerajaan masa lalu, ada kanal-kanal besar didalam kota yang sekarang sudah hilang ditelan jaman, tertimbun tanah dan tidak terurus. Pada masa jaya'nya Banten adalah kota multi kultur bahkan kesultanan Banten memperkerjakan orang-orang mancanegara seperti Inggris, Perancis, Denmark, China, Potugis, dll.

[caption id="attachment_368050" align="aligncenter" width="300" caption="Guide Museum"]

1432737606536852508
1432737606536852508
[/caption]

[caption id="attachment_368052" align="aligncenter" width="300" caption="Kemegahan yang masih tersisa Istana Kaibon"]

14327377381986962039
14327377381986962039
[/caption]

Guide museum menceritakan bahwa dulu Pelabuhan Banten adalah pelabuhan besar di Nusantara bahkan lebih besar dari sunda kelapa, mungkin saat ini  Banten Lama seperti Singapura dan Hongkong. Banten dibumi hanguskan dan kesultanannya dihapuskan tidak seperti Cirebon, Mataram dan kerajaan lain di Nusantara, bukan hanya karena alasan perlawanan rakyat Banten yang berulang-ulang tetapi karena ada alasan lain yaitu memindahkan pusat perdagangan dan pelabuhan ke Batavia yang pada saat itu kalah pamor. Pada akhir abad ke XVII  sekitar 4/5 bangunan dari etnis Tionghoa sudah tidak ditempati yang menunjukkan migrasi besar-besaran. Yang terjadi  Kota Banten Lama yang megah itu dimana sebelumnya  merupakan pusat perdagangan berubah menjadi area pemukiman setingkat provinsi lalu kemudian berangsur mundur jauh menjadi sekelas desa.

[caption id="attachment_368053" align="aligncenter" width="300" caption="Anak-Cucu Banten"]

1432737825431949829
1432737825431949829
[/caption]

Keindahan acapkali di interpretasikan dengan pandangan mata, ada keindahan yang lain yaitu hayalan dari sebuah cerita. Bagaimana para pecinta Novel, Buku Sejarah tidak pernah menghilang ditelan jaman karena manusia diberi otak untuk bisa bermimpi dan berhayal. Sejarah merupakan cara bernostalgia yang baik dan dapat membangkitkan motivasi, karena orang-orang jaman sekaarang pun menggunakan sejarah masa lalu sebagai alat untuk menyatakan "dahulu saja bisa, kenapa sekarang tidak".

[caption id="attachment_368054" align="aligncenter" width="300" caption="Karang Bolong"]

14327380391602105329
14327380391602105329
[/caption]

[caption id="attachment_368055" align="aligncenter" width="300" caption="Karang Bolong"]

1432738081414044615
1432738081414044615
[/caption]

[caption id="attachment_368056" align="aligncenter" width="300" caption="Reruntuhan Istana Surosowan"]

1432738158922586223
1432738158922586223
[/caption]

[caption id="attachment_368057" align="aligncenter" width="300" caption="Danau Tasikardi"]

14327382291773351711
14327382291773351711
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun