Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Aku, Backpacker Jakarta dan Racun Pulau Sangiang

14 Februari 2015   03:05 Diperbarui: 18 Oktober 2015   18:59 13361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulau Sangiang, adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Selat Sunda yakni diantara Pulau Jawa dan Pulau Sumatra. Pulau Sangiang yang sekarang menjadi incaran para backpacker pecinta suasana pulau awalnya merupakan Cagar Alam seluas 700,35 Ha. Kemudian pada tahun 1991 perairan di sekitar kawasan diubah menjadi Taman Wisata Alam Laut seluas 720 ha. Pada tanggal 8 Februari 1993 melalui SK Menteri Kehutanan No. 55/Kpts-II/1993 kawasan Cagar Alam diubah fungsinya menjadi Taman Wisata Alam dengan luas 528,15 ha. Pulau Sangiang masuk dalam "The Seven Wonder Of Banten", Pulau Sangiang memiliki keindahan alam yang luar biasa pastinya, pantai-pantainya yang cantik dengan pasir putih menyatu dengan birunya laut, area snorkling - diving, aneka ragam tumbuhan dan hewan yang menjadi pencuci mata dan otak.

[caption id="attachment_350872" align="aligncenter" width="300" caption="Backpacker Jakarta menuju Pulau Sangiang"][/caption]

Backpacker Jakarta pada tanggal 7 dan 8 Februari 2015 mengadakan trip berjenis ODT (One Day Trip) ke pulau sangiang. Ini merupakan kali ke 2 (dua) untuk Backpacker Jakarta, maka dengan itu trip ini berjudul "Trip To Sangiang Part 2" . Backpacker Jakarta merupakan komunitas jalan-jalan murah dengan sistem Cost Sharing / Patungan dengan tidak mengambil untung sama-sekali bagi koordinator kegiatan trip / jalan-jalan. Dimana Koordinator Trip "Trip To Sangiang Part 2" adalah Rusmiyana dan Aga.

[caption id="attachment_350873" align="aligncenter" width="300" caption="Koordinator Trip Aga (berkaos BPJ) dan Rusmiyana (berpakaian kuning)"]

14238004841510820082
14238004841510820082
[/caption]

[caption id="attachment_350875" align="aligncenter" width="300" caption="Para Backpacker Berselfie"]

1423800606769899448
1423800606769899448
[/caption]

Titik kumpul (Meeting Point / Mepo) pemberangkatan yang ditetapkan yaitu Kampung Rambutan, Slipi, Pulo Gadung dan ada yang berangkat langsung dari Tangerang dan Serang. Waktu pemberangkatan yang disepakati adalah hari sabtu tanggal 07  februari 2015 pada pukul 21.00 wib disetiap Mepo, walaupun akhirnya mundur menjadi pukul 22.00 wib dari waktu yang ditetapkan di setiap Meeting Point, begitupun pada saat dicilegon dan saat menuju pulau sangiang kami pun mengalami penguluran waktu. Memang dalam sebuah trip ala backpacker kadang kala kita sulit untuk tepat waktu, karena cendrung fleksibel dan toleran terhadap peserta.

[caption id="attachment_350876" align="aligncenter" width="300" caption="Ketika Sang Surya Tenggelam"]

1423800671535159170
1423800671535159170
[/caption]

[caption id="attachment_350877" align="aligncenter" width="300" caption="Perahu Nelayan mengantar para Backpacker ke Pulau Sangiang"]

1423800754334026567
1423800754334026567
[/caption]

Trip yang dikoordinasi oleh Rusmiyana dan Aga diawali dengan sessi perkenalan diri di pelabuhan Anyer pada hari minggu tgl 8 februari 2015 pukul 07.00 wib, dimana ada 2 (dua) orang wanita dari Bangladesh yang ikut serta dalam trip yang diselenggarakan oleh Backpacker Jakarta kali ini.  Dalam trip kali ini sekitar 70 % dari 38 peserta adalah pendatang baru, ini yang menjadi menarik karena terlihat bahwa banyak yang masih bergaya ala traveller open trip (Tour Agent) dan trip sangiang ini akan menjadi pengalaman baru bagi beberapa traveller, bagaimana trip  bergaya ala backpacker plus arti dari jalan bersama serta saling back-up bagi sesama teman seperjalanan. Contohnya masih ada beberapa peserta yang masih menyebutkan kata  "EO' (Event Organizer) nya mana !!!, komplain kenapa begini-kenapa begitu padahal itu terjadi karena ada kejadian tertentu yang harus merubah situasi, berdiam diri ketika terlihat koordinator trip terlihat membutuhkan bantuan, dll..... Alhamdulillahnya dalam trip ini ada beberapa backpacker yang sudah terbiasa berinteraksi dengan koordinator trip dan terlibat dalam trip bergaya backpacker sebelumnya plus jalan bersama sehingga insting mereka langsung ON untuk ikut membantu pelaksanaan trip tanpa disuruh, mereka adalah Fitra, Alwi, Anggri dan Evan.

[caption id="attachment_350878" align="aligncenter" width="300" caption="pemandangan bukit di pantai pasir panjang"]

14238008921581401751
14238008921581401751
[/caption]

Ada pelajaran yang bisa dipetik dari trip pulau sangiang bagi diri saya pribadi kedepan, yaitu : percayalah pada penduduk lokal / nelayan lokal. Beberapa kru kapal yang kami sewa menasehati kami bahwa sebaiknya snorkling pada siang hari atau agak sore karena ombak akan lebih tenang, karena pagi hari ombak cendrung tinggi sehingga kapal yang bersandar akan goyang hebat di titik lokasi snorkling. Perkiraan kru kapal benar dan berujung banyak peserta trip yang mabuk laut sehingga 2 (dua) dari 3 (tiga) kapal harus mendarat sedangkat 1 (satu) kapal tetap berada di lokasi snorkling bagi peserta yang masih ingin snorkling.

[caption id="attachment_350879" align="aligncenter" width="300" caption="Spot di pos militer"]

14238009731019420763
14238009731019420763
[/caption]

Selain hal diatas, ada kejadian unik dimana ada 4 (empat) peserta trip yang tersasar karena ketinggalan rombongan, bisa dibilang terkena setan ke'der. Untungnya ke 4 (empat) orang ini masih berfikir logis dan kembali ke titik point ke 2 (dua) yaitu Mushola sehingga terhindar dari resiko tersasar. Kemudian akhirnya 3 (tiga) peserta dari 4 peserta yang tersasar tersebut melanjutkan kembali menuju ke goa kelelawar dibantu oleh penduduk lokal yang ditemui di mushola mengejar rombongan besar yang sudah berjalan lebih dulu ke goa kelelewar dan sungai bawah tanah yang tembus ke laut. Di Mushola terdapat 2 (dua) peserta wanita yang tidak melanjutkan ke goa kelelawar karena tidak terbiasa jalan jauh dan kelelahan karena karena kurang tidur pada saat pemberangkatan, tetapi Aga dan Yana (koordinator trip) menjaga mereka demi keamanan dan menyerahkan guide trip ke Fitra. Sedangkan saya sebagai salah-satu peserta yang tersasar akhirnya tidak melanjutkan perjalanan ke goa kelelawar karena merasa salah mengucapkan sesuatu sebelumnya di mushola, tetapi akhirnya tetap mengeksplore menuju ke pantai pasir panjang 2 (dua) jam kemudian setelah beristighfar dan beristirahat di mushola.

[caption id="attachment_350880" align="aligncenter" width="300" caption="Snorkling di Lagoon Bajo"]

14238010511885666360
14238010511885666360
[/caption]

Perjalanan Backpacker Jakarta (BPJ) setelah snorkling di Legon Bajo dan ke goa kelewar serta trakking hutan pulau sangiang dilanjutkan ke pantai pasir panjang. Pasir pantai panjang merupakan pantai dengan pasir putih yang memanjang dan melengkung serta berbatasan dengan tebing batu yang indah. Bagi pecinta fotografi, pantai pasir panjang merupakan spot yang bagus dan menarik serta bagi yang menyukai basah-basahan dipantai sebagai lokasi yang pas karena ombaknya tidak besar. Ketika balik dari lokasi tersebut, kami disambut kesegaran kelapa muda pulau sangiang yang sudah disiapkan disalah-satu rumah penduduk dekat mushola (titik point ke 2) sebelum menuju ke pos militer (titik point 1) sebuah sajian PESONA INDONESIA.

[caption id="attachment_350881" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Pasir Panjang"]

14238011161234519696
14238011161234519696
[/caption]

[caption id="attachment_350882" align="aligncenter" width="300" caption="Lengkungan Pantai Pasir Panjang"]

14238011601684938380
14238011601684938380
[/caption]

[caption id="attachment_350883" align="aligncenter" width="300" caption="Bukit yang berbatasan dengan pasir pantai panjang"]

142380121762696898
142380121762696898
[/caption]

[caption id="attachment_350884" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai berbatu"]

14238012711465737495
14238012711465737495
[/caption]

Dari trip ini saya melihat beberapa individu yang menunjukkan arti dari berkomunitas yaitu bahu membahu berkerjasama, sangat toleran bagi peserta baru dimana salah-satu dengan mewajarkan ada satu kapal yang diberangkatkan lebih awal berisi 13 orang kembali ke anyer pada saat pulang tanpa sepengetahuan koordinator (Pelanggaran Etika Berpergian Bersama), saling menjaga yaitu dengan mendaratkan 2 (dua) kapal dari 3 (tiga) kapal karena terlihat ada yang kurang sehat sehingga kehilangan moment snorkling bagi beberapa peserta pecinta snorkling, dan pengorbankan diri. Untuk itu saya mengucapkan TERIMA KASIH untuk trip Pulau Sangiang Part 2 yang diselenggarakan oleh Backpacker Jakarta , dimana dengan pengeluaran kurang dari Rp.300.000 saya dapat menikmati keindahan Alam yang tidak biasa dikunjungi orang umum dan mendapatkan rasa dari berkomunitas.

[caption id="attachment_350886" align="aligncenter" width="300" caption="Koordinator trip Pulau Sangiang (Aga dan Rusmiyana)"]

1423801317122621299
1423801317122621299
[/caption]

....Terima Kasih Rusmiyana dan Aga serta Backpacker yang turut membantu....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun