[caption id="attachment_352207" align="aligncenter" width="300" caption="Lukisan di Pameran Aku Dipenogoro"]
![14244936471141595522](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14244936471141595522.jpg?t=o&v=300?t=o&v=555)
Tidak ada tarif masuk ke Pameran "Aku Dipenogoro" alias Gratis, dipameran ini saya diperlihatkan berbagai macam karya seni yang berhubungan dengan tema "PANGERAN DIPENOGORO" seperti lukisan, patung, printing, karya seni modern, peninggalan sang pangeran, artikel tempo dulu, mata uang, dll. Penyelenggara sepertinya  menghubungkan antara masa lalu dan masa kini, yang bertujuan untuk mendorong pemahaman lebih dalam akan kenangan budaya  masyarakat Indonesia untuk membangun gambaran narasi masa lalu dan dengan sendirinya mengembangkan citra dan identitasnya sendiri. Saya begitu beruntung pada saat tanggal yang tepat 15 februari 2015 dimana kita dipandu oleh seorang penulis buku TAKDIR (Riwayat Pangeran Dipenogoro) yaitu Peter Carey yang mengajak mengelilingi area pameran dan menjelaskan pemahaman beliau tentang karya seni yang ada disana.
[caption id="attachment_352208" align="aligncenter" width="300" caption="Peter carey menjelaskan lukisan penangkanan Pangeran Dipenogoro"]
![14244937161326762898](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14244937161326762898.jpg?t=o&v=300?t=o&v=555)
[caption id="attachment_352209" align="aligncenter" width="300" caption="Manuskrip dan Benda Sejarah"]
![1424493788560386797](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1424493788560386797.jpg?t=o&v=300?t=o&v=555)
[caption id="attachment_352210" align="aligncenter" width="300" caption="Buku Takdir tulisan Peter Carey"]
![1424493867872035104](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1424493867872035104.jpg?t=o&v=300?t=o&v=555)
Sebuah kesempatan yang berharga bagi saya dapat menikmati pameran ini, suatu wujud penghormatan anak bangsa kepada salah satu pejuang bangsa Indonesia "PANGERAN DIPENOGORO"