Dalam menghadapi kemungkinan Pelemahan Ekonomi andil wabah Corona di Indonesia, Pemerintah memberikan insentif kepada sektor Pariwisata, salah satu diantaranya cheap in APBN untuk menekan ongkos tiket Pesawat jadi lebih murah, BUMN juga cheap in mendiskon tarif produk dan jasanya dalam komponen pembentuk harga.
Analisa saya kebijakan ini kurang tepat, karena:
1. Dalam kondisi wabah siapa yang mau bepergian apalagi happy - happy berwisata. Kalau bisa mungkin semua orang menghindari traveling. Apalagi sore tadi Pemerintah baru mengumumkan peningkatan signifikan jumlah penduduk terinfeksi.
2. Banyak pengamat mengkhawatirkan pelemahan ekonomi yang berakibat gagal bayar hutang jatuh tempo. Hal tersebut tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena situasi bencana sifatnya global terjadi hampir di semua negara. Negara atau organisasi kreditor sangat mungkin me-reschedule termin payment.
Kalaupun Pemerintah merasa perlu do something to help dapat berperan lebih banyak dalam hal antara lain:
A. Insentif yang paling berarti adalah bantuan meringankan beban kehidupan masyarakat khususnya kalangan pengusaha dan UMKM micro dan ultra. Berikan mereka insentif real, misal buatkan aturan keringanan bunga pinjaman, penyederhanaan aturan, seperti meminjam KTA bagi UMKM ultra mikro, petani, nelayan serta relaxation credit policy bagi TKI agar keluarganya yang berada di tanah air dapat menerima dan memanfaatkan kredit usaha dengan jaminan salary anggota keluarga TKI.
B. Salah satu industri yang seyogyanya leading dalam masa wabah ini adalah Bisnis Transportasi Angkutan Barang. Misalnya sambil Pemerintah meng-encourage tumbuh berkembangnya UMKM dan ultra mikro dengan antara lain meminta para pengusaha e-commerce memberikan diskon potongan transaction fees, mengakomodir slot lebih banyak bagi UMKM ultra dan memberikan promosi gratis produk UMKM dan ultra di dalam dan luar negeri untuk menciptakan pasar bagi UMKM micro dan ultra dukungan lain diberikan juga kepada operator Angkutan Cargo yang membawa hasil pertanian dari sentra produksi desa ke kota directly, dan yang membuatkan ekosistem interface e-commerce menyambungkan antara produsen, distribusi dan pembeli.
C. Pemerintah dapat juga melakukan intervensi dalam hal relaksasi policy dan penyederhanaan birokrasi pada sektor angkutan barang baik darat, laut, udara dan menggalakkan interkoneksi sinergi operator. Misalnya denga memberi insentif bahan bakar subsidi untuk angkutan yang membawa hasil bumi dari petani dan nelayan untuk diangkut truk ke dalam Kereta Cargo, membenahi tata kelola bisnis proses di Pelabuhan dengan memotong titik - titik perlambatan delivery time ke gudang /customers.Â
Di sisi lainnya, transportasi kurir barang ke customers dapat dibuat dengan menggalakkan sumber daya yang dimiliki BUMN/Des seperti KAI.
D. Menugaskan para BUMN operator transportasi dan cargo serta pelabuhan bersinergi total dalam rangka menggalakkan Tol Laut dengan sistim Angkutan darat dan udara dalam satu ekosistem bisnis. Menugaskan operator transportasi dan Pelabuhan terkait untuk membuat dan menjalankan Process flow yang sederhana didukung pula penyederhanaan policy oleh Pemerintah untuk efisiensi biaya dan efektifitas pencapaian target.
E. Dalam rangka untuk menurunkan biaya sewa gudang dan display barang UMKM ultra dan pertanian serta perikanan, Pemerintah dapat segera menyiapkan titik - titik  lokasi pergudangan barang UMKM ultra, pertanian dan perikanan yang mudah menggapai masyarakat/ pembeli, ini termasuk intervensi pasar dengan merangkul private sectors.
Nanti setelah wabah berlalu, Pemerintah dapat memikirkan strategi untuk meningkatkan revenue dari sektor Pariwisata.
Semoga kita semua diberikan Tuhan YMK kesehatan, yang sakit segera sembuh dan giat perekonomian global kembali normal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H