Dalam kasus penyelundupan onderdil dan sepeda Brompton oleh top manajemen BUMN, Kementrian BUMN masih menghormati hak para okunum dan menunggu itikad mereka memberikan penjelasan dan secara gentlemen mengundurkan diri ke publik untuk menjalani proses hukum, seperti yang banyak kita lihat cases di negara lain.Â
Pejabat di negara Jepang misalnya, oknum yang terduga tersangkut kasus hukum tidak menunggu lama mereka berinisiatif mengundurkan diri karena memiliki rasa MALU. Tapi karena tidak kunjung tiba yang ditunggu, maka perwakilan Pemegang Saham yang mengumumkan ke publik memberhentikan jajaran direksi BUMN yang diduga menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi.
Banyak yang mengapresiasi keberanian dan gerak cepat Pemerintah 'bersih-bersih BUMN'. Ada juga yang mengomentarinya sinis mengingat sebelumnya Menteri BUMN adalah seorang pengusaha dan Ketua Tim Kampanye Politik. Hal ini kondisi wajar dalam negara yang menganut sistem demokrasi politik. Apapun itu ceritanya, yang jelas Pemerintah telah melakukan langkah besar dan berani membuka tabir rahasia di beberapa BUMN yang selama ini tidak banyak diketahui publik, atau mungkin banyak yang sudah tahu baik internal dan eksternal, namun tidak berani mengungkapkan.
BUMN sendiri berbentuk Perusahaan Perseroan (PERSERO) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 1998 dan Perusahaan Umum (Perum) sebagaimana dimaksud dalam PP No. 13 Tahun 1998. BUMN sebagai salah satu pelaku kegiatan ekonomi dalam perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945. Keprihatinan kita atas perbuatan oknum pejabat birokrasi, menjelaskan negara kita masih dilanda krisis moral dan etika.Â
BUMN yang diharapkan menjadi benteng perekonomian nasional, menciptakan lapangan kerja guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat, malah dimanfaatkan oknum untuk menikmati keuantungan pribadi. Pertunjukan yang mempertontonkan hal yang tidak bermoral dan beretika oleh para oknum yang diberikan amanat oleh masyarakat, merupakan kerja invinsible hands- tangan Tuhan YMK yang mengizinkannya terjadi sehingga alam semesta mendukung. Yang dibuat oleh Menteri BUMN hanyalah pelaksana tugas sang invinsible hands.
Sumbangan Pemikiran
Apa yang dilakukan Menteri Erick hari ini patut diapresiasi oleh publik dan ditiru oleh Pejabat lainnya. Apa yang disampaikannya dalam sejumlah kesempatan bahwa : "akhlak menjadi kunci dari pengelolaan BUMN". Sejatinya akhlak atau life values ditanamkan sejak dini oleh orang tua di rumah berdasarkan latar belakang keluarga dan agama yang dianut. Semua agama mengajarkan akhlak yang baik dan mulia. Mungkin pelajaran akhlak wajib dimasukkan ke Pendidikan Sekolah Dasar hingga kelas 6 agar menyatu dalam diri kita.
Selain itu untuk menumbuhkan kepedulian dan empati orang - orang yang akan dititipkan amanah kekuasaan oleh masyarakat, saya mengusulkan agar semua calon pejabat mengikuti diklat "Hidup bersama rakyat" selama minimal 2 bulan full, tanpa intervensi terlebih dahulu hingga akhir program.Â
Mereka diminta menggunakan kendaraan umum disaat peak hours, makan di kantin karyawan, atau di warung amigos (agak minggir got sedikit), mereka berbelanja ke pasar tradisional, mereka ikut menggarap bumi bersama petani dan nelayan, mereka ikut apply pinjaman usaha mikro di desa, mereka rapat di balai desa untuk mendengar keluhan rakyat, mereka mendaftar perpanjangan KTP / KK/ SIM dan lainnya, mereka menyusuri lorong kampung di desa terpencil, di hutan dan di pesisir pantai, mereka makan dan tidur di tempat yang sama dengan petani dan nelayan, berpakaian yang sama, mengantarkan anak desa sekolah dan melihat keadaan sekolah dan kondisi guru di pelosok kampung, dan hal lain yang menjadi rutinitas kehidupan sehari - hari masyarakat, tanpa pengawalan, tanpa intervensi apapun.Â
Hasil penilaian diklat diberikan oleh masyarakat bukan oleh Lembaga Asessment. Para calon Pemimpin masyarakat yang mengikuti diklat ini tentunya sudah lulus sekolah tinggi dan kaya pengalaman organisasi yang hebat.Â
Yang kurang justru EMPATHY, KEMANUSIAAN, KERENDAH-HATIAN dan soft skills lain untuk menjadikan mereka Pemimpin yang berakhlak baik, seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW: amanah (dapat dipercaya), siddiq (jujur), fathonah (cerdas), tabligh (menyampaikan kebaikan), yang dibungkus oleh hati yang lembut dan hangat seperti perintah Beliau menyayangi dan menyantuni anak yatim. Sehingga tidak layak seseorang memimpin BUMN yang berhati dingin dan cruel.