Mohon tunggu...
Myrna Fitria
Myrna Fitria Mohon Tunggu... Human Resources - Aku Berfikir dan Aku Berasa

12 Tahun Profesional Banker. 6 Tahun Profesional SOE. Author Buku Hunian Nawacita Rakyat Bahagia dan I Am A Leader; Memimpin di Era 4.0

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Manajemen Transportasi Massal Sejak Doeloe hingga Kini

7 Januari 2020   23:40 Diperbarui: 8 Januari 2020   12:54 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya dengan memberikan keleluasaan pemberian kredit kendaraan listrik oleh Himbara dan Bank Umum, kemudahan bekerjasama dengan BUMN dan swasta untuk penerapan kendaraan umum listrik dengan memberikan masa konsesi yang menarik investor sebagai pemasukan tambahan bagi operator, dan lain lain.

Tentunya semua dibuatkan aturan dengan dasar GCG dan etika bisnis yang adil bagi semua stakeholder.

Upaya Pemerintah mempromosikan penggunaan kendaraan listrik dan EBT pada kendaraan umum dengan menyuntikan APBN sebagai penyertaan modal negara ke operator atau membelikan kendaraan listrik dengan tujuan agar kondisi keuangan operator angkutan umum tetap sama baiknya dibanding tetap menggunakan bahan bakar konvensional.

Tidak visible untuk dilakukan Pemerintah - karena membutuhkan biaya yang cukup besar untuk memenuhi kapasitas yang akan terus bertambah dan berkelanjutan untuk perawatan dan sebagainya.

Pemerintah selayaknya tidak membuat intervensi kebijakan sporadis, yang justru akan menguntungkan produsen bus listrik luar negeri.

Alternatifnya, dengan mencari hubungan antara nilai subsidi dengan biaya penerapan kendaraan listrik yang menunjukkan bahwa upaya tersebut memberi dampak signifikan terhadap pengurangan emisi bersih dan manfaat mengadopsi teknologi baru sesuai kebutuhan zaman.

13. Melompat kedepan perihal "subsidi berdasarkan permintaan dalam jangka panjang". 

Pengalaman Amerika dan banyak negara lain menunjukkan bahwa subsidi berbasis permintaan, seperti memberikan kartu diskon, atau Kartu Indonesia Sehat, Kartu BPJS, dapat memberikan bantuan kepada orang miskin secara lebih efektif daripada subsidi dalam jumlah lumpsum yang diberikan kepada operator atau otoritas angkutan umum.

India sudah membuat kemajuan substansial dalam subsidi transportasi umum dengan mentransfer langsung kepada warganya seperti skema layanan sosial lain, meskipun ada tantangan dalam hal kesalahan inklusi dan eksklusi.

Pemberian diskon tarif kelas ekonomi, tiket KRL, tiket mahasiswa, orang cacat dan berkebutuhan khusus, PNS dan ABRI serta warga senior adalah contoh dari subsidi berdasarkan jumlah permintaan yang digunakan selama beberapa dekade.

Selain itu subsidi perawatan aset milik negara kepada operator angkutan umum sebagian besar harus melewati proses verifikasi birokrasi yang lumayan panjang dan melelahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun