Mas Menteri #Nadiem yang cerdas,Â
Saya salut dengan visi Anda yang Anda sampaikan dalam video pada Hari Guru tahun ini. Namun demikian tolong dipikirkan juga boleh ya, bagaimana metode mendidik anak - anak yang bakatnya di ilmu kehidupan. Mereka bisa jadi tidak terlalu pandai logika dan ilmu pasti, karena jiwanya bebas dan memiliki sensitifitas perasaan.Â
Biasanya di sekolah mereka akan di cap bodoh oleh gurunya dan disarankan masuk sekolah khusus atau SLB. Padahal mereka tidak kategori ADHD, hanya bakatnya saja berbeda. Misalnya mereka lebih suka main games walau tidak mengerti berhitung dan tidak memahami nilai uang. Atau lebih tertarik mencari tahu soal sejarah nusantara dan pahlawan kemanusiaan. Sebagian dari mereka lamban berpikir, dan sebagian lagi gesit namun dipersepsikan malas belajar.Â
Sebagai #Mendikbud anda tentu bertanggung jawab juga memikirkan pendidikan yang sesuai bagi anak -anak ini agar mereka tidak salah jalur belajar mistik dan ilmu kebatinan dari sumber yang tidak bertanggungjawab dan menjadi "calon warga negara kelas 2".Â
I hope you would think about it thoroughly, objectively, and understand it with your heart. Mereka tidak sedikit jumlahnya dan berada di seluruh daerah, hanya saja tidak terdata.
Semoga Anda sukses dan diberkahi Tuhan YME. Selamat Hari Guru, semoga seluruh ilmu dan pengalaman yang diberikan guru Indonesia adalah ladang ibadah yang menjadikan mereka mulia di sisi Tuhan YMK.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H