Mohon tunggu...
Catur Adi Tomo
Catur Adi Tomo Mohon Tunggu... -

impian bukan lah khazalan, impian adalah harapan. impian ku semangaat ku.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

suara hati.

14 September 2012   11:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:28 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan memang sangat menggelisah kan.
Lebih-lebih jika di saat hati tak tenang.
Serasa hidup ini,memang begitu susah.
Tapi sebenar nya, itu hanyalah perasaan kita sendiri.
Hidup memang hanya pandang memandang, seperti hal nya diriku juga. Seperti mana yang aku rasa.
Sewaktu aku di sp tinggal di rumah bersama keluarga.
Aku begitu hidup enak, nggk pernah yang nama nya merasakan nyuci, masak, dan di suruh2 orang lain.
Tapi ya namanya pemikiran manusia selalu saja merasa kurang,
Seperti hal nya juga diriku, di setiap saat aku, aku selalu membayangkan ingin kerja. Karena aku merasa di rumah nggk enak dan membosan kan.
Hingga akhir nya,aku berangkat kerja. Di sini di perusahaan dlj ini aku baru tiga hari, ternyata semua itu tidak mengenakan. Aku ingin pulang untuk mengakhiri semua ini, aku malu ma keluarga.
Di mana di kerja ku,saat panas merasakan panas yang begitu panas, dan mungkin saat hujan pun, aku akan kehujanan.syukur sampai sekarang belum pernah hujan.
Semampu dan seperti mana janji ku, saat aku pergi dari rumah, aku akan bisa membawa uang dan semua itu untuk memperbaiki notebook ku yang saat ini rusak.
Sebenar nya saat itu, ayah ku sudah mau memperbaiki, tapi dengan gengsi nya aku. Aku bisa memperbaiki dengan uang ku sendiri, hingga akhir nya aku ada di dlj ini.
Ya Tuhan semoga, kau permudahkan langkah ku, untuk tujuan ku itu.
Aku tak yakin jika aku mampu bertahan lama di sini.
Tetapi sebagai lelaki sejati, aku harus bisa mewujudkan semua itu.
Aku harus kuat, walau sebenar nya di sini sangat menyebal kan.
Tapi semua itu, sebenar nya semua ini hanya ingin aku jadikan batu loncatan untuk meraih impian ku yang sejati.
Karena pada dasar nya, aku selalu bercita-cita ingin menjadi seorang pedagang.
Tapi pada nyatanya, aku belum mampu mewujudkan semua itu.
Semoga saja, . .aku bisa bertahan di sini, sampai apa tujuan ku, mampu tuk aku wujudkan.
Walau sangat tidak mengenakan mau gimana lagi, toh pada nyata nya ini lah keputusan ku.
Sebenar nya aku tak menyesal, cuman aku belum yakin aku mampu. Tapi biar lah anggap saja inilah tantangan hidup ku yang baru,.

Tomo kau harus mampu,
Buang lah keraguan di hati mu.
Tunjukan pada ayah mu, bahwa kau mampu menepati sebuah keputusan.
Walau memang ini berat bagi mu, tapi inilah hidup mu saat ini, sebagai hati mu, hanya ini yang bisa ku semangat kan untuk perjalanan hidup mu, dan membuang gundah yang saat ini kamu rasakan,
Ini lah suara hati mu.
By. Tomo.
14-09-2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun