Mohon tunggu...
Rizky J. Siahaan
Rizky J. Siahaan Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Journey from boy to man.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Melihat Contoh Cyber Crime Lewat Film "Live Free or Die Hard"

26 Februari 2019   15:45 Diperbarui: 26 Februari 2019   15:53 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah dengar istilah "cyber cime" atau dalam bahasa Indonesia-nya "kejahatan dunia maya"? Di era dimana kemajuan teknologi dan komunikasi yang pesat ini pastilah kita cukup sering atau juga pernah mendengar istilah tersebut. 

Sebagaimana dikutip dari website-nya European Commission bertajuk "Cybercrime", EC mendefenisikan cyber crime yaitu, "Cyber crime atau kejahatan dunia maya itu terdiri dari tindakan criminal yang dilakukan daring (dalam jaringan) dengan menggunakan jaringan komunikasi elektronik dan sistem informasi". 

Kejahatan yang masih dibilang baru ini, bisa kita saksikan contohnya di film-film. Ada banyak film yang bisa kita tonton untuk melihat bagaimana rupa cyber crime. Anda bisa menonton  Skyfall (2012), Eagle Eye (2008), Snowden (2016), dan masih banyak lagi. 

Ada juga film Live Free or Die Hard tahun 2007 yang bisa dijadikan gambaran cyber crime yang mana akan saya ceritakan filmnya bagi yang belum pernah menonton film yang dibintangi oleh Bruce Willis ini. Bagi yang sudah menyaksikan film ini, pasti bisa melihat rupa cyber crime. 

Film ini tentang sekumpulan penjahat pecinta teknologi yang membuat plot aksi teror berbasis teknologi tinggi untuk mengacaukan sistem infrastruktur suatu negara (sebab dewasa ini sistem pemerintahan berbasis komputer dan jaringan). 

Namun sebelum mengeksekusi rencana mereka, kelompok jahat ini lebih dulu menghabisi hacker-hacker profesional supaya tidak ada yang menghalangi. Jadi sang detektif John McClane (Bruce Willis) ditugaskan untuk mengamankan salah satu yang tersisa Matthew Farrell.

Upaya mengamankan Farrell tidaklah mudah. Sebab, Farrell sudah jadi target berikutnya untuk dibunuh saat McClane menghampirinya. Namun dengan pengalamannya sebagai polisi, McClane berhasil mengamankan Farrell dan membawanya ke Washington. 

Kesal dengan ulah sang detektif, Gabriel (villain utama) memerintahkan kelompoknya untuk mengacaukan toko-toko dan moda transportasi (darat, laut, serat udara) disana (untuk mempersempit gerakan si detektif dan si hacker), basis keuangan dan komunikasi, fasilitas umum (termasuk gas, air, listrik, dan nuklir dan segala yang terhubung dengan komputer) juga tak luput dari jamahan Gabriel cs. 

Pihak kepolisian lalu turun tangan mengamankan dua orang tadi dengan membawa mereka ke markas FBI. Malang bagi mereka, rupa-rupanya data kepolisian dan FBI-pun sudah di bawah kendali Gabriel, sehingga mereka kemudian diserang kembali. Namun lagi-lagi duo tersebut masih selamat karena aksi sang detektif.

Gabriel naik pitam dengan mengumumkan sebuah pesan yang bahwa akan ada ledakan beruntun di beberapa gedung pencakar langit di US. Berita itu membuat publik panik.

Farrell, pertahanan hacker terakhir, segera sadar akan cara Gabriel membuat ledakan, yaitu dengan memanfaatkan power grid. Benci dengan rencana sang villain, duo tersebut pergi ke West Virginia (letak ruang kontrol power grid) untuk menggagalkan rencana tersebut.

Disana, Gabriel cs rupanya sudah lebih dulu menduduki ruang kontrol. Hal itu tidak menyurutkan keberanian McClane. Terjadi pertarungan sengit antar si detektif dengan anak buah Gabriel dimana McClane membunuh mereka semua termasuk sidekick kesayangan Gabriel yang merangkap sebagai kekasihnya, Mai.

Dengan kematian Mai, Gabriel somehow mengalirkan sistem distribusi gas alam kota dan mengalirkan semua gas tersebut ke stasiun listrik tempat mereka bertarung sengit. 

Ledakan tidak terhindarkan, namun McClane dan Farrell keluar dari sana dengan selamat. Bagaimana dengan Gabriel? Dia memilih setia (seperti lagu Fatin Shidqia) bersama dengan jenazah Mai dan meninggal dalam pesta api buatannya sendiri.

Begitulah kiranya cerita film Die Hard seri ke-4 itu. Sudah dapat gambarannya kan? Bagaimana kejahatan dunia maya itu dilakukan? Sebenarnya dengan menonton film ini, kita mendapatkan gambaran cyber crime namun berskala besar. 

Sedangkan skala kecilnya itu bisa seperti yang dikatakan Dr Mochamad Wahyudi  MM, MKom, MPd, CEF, CHFI (seorang pakar IT internasional di bidang hacking an IT forensic), pada Seminar Nasional IT, Ethics, Regulation and Cyber Law (25 Juli 2017) di Hotel Asrilia, Bandung, mencontohkan kasus-kasus cyber crime seperti  Keylogger , Carding, serta Cybersquatting, Typosquatting & Phising . Web Deface. 

Selain itu, virus, worm, trojan, spyware, adware & spam (Malware), pembajakan perangkat lunak, pencemaran nama baik (hoax, fake news & hate speech), serta penipuan via SMS. (dikutip dari sini, pada tanggal 26 Februari 2019, pukul 15.36 WIB)

Daftar Pustaka :

  1. "Cybercrime", diakses dari https://ec.europa.eu/home-affairs/what-we-do/policies/organized-crime-and-human-trafficking/cybercrime_en, pada tanggal 26 Februari 2019, pukul 13.39
  2. Irwan Kelana, "Ini Contoh Perbuatan yang Termasuk Cyber Crime" diakses dari https://www.republika.co.id/berita/nasional/bina-sarana-informatika/17/08/02/ou26xh374-ini-contoh-perbuatan-yang-termasuk-cyber-crime, pada tanggal 26 Februari 2019, pukul 15.36 WIB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun