Dengan mengajarkan nilai keadilan sosial, siswa akan lebih peka terhadap isu-isu seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan diskriminasi, serta termotivasi untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah-masalah tersebut.
Integrasi semangat literasi dan kritisisme dalam pendidikan Pancasila tidak hanya mempersiapkan siswa untuk menjadi individu yang cerdas dan berwawasan luas, tetapi juga sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.Â
Melalui pendidikan yang menyeluruh dan holistik, nilai-nilai Pancasila dapat menjadi pemandu dalam membentuk generasi yang literat, kritis, dan berkarakter kuat.Â
Pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila akan menghasilkan individu-individu yang tidak hanya pandai secara akademis, tetapi juga memiliki moralitas dan etika yang tinggi, mampu berpikir kritis, serta memiliki komitmen yang kuat terhadap keadilan dan kemanusiaan.
Pendidikan Pancasila yang terintegrasi dengan semangat literasi dan kritisisme adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan berdaya saing. Dengan demikian, kita dapat menghadapi tantangan globalisasi dan teknologi dengan lebih percaya diri dan siap, serta menjaga keutuhan dan keharmonisan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H