Menurut Rizal Ramli, kalau kondisi sekarang dibiarkan berlanjut, maka Tanjung Priok akan terus didera persoalan yang sama dengan keruwetan dan kerumitan yang makin eskalatif (meningkat).
3. Menambah Kapasitas Crane
Menurut Rizal Ramli, sudah saatnya Tanjung Priok menambah kapasitas crane(derek). Jumlah yang ada saat ini sudah tidak memadai sehingga kurang memberi daya dukung.
4. Meningkatkan Denda untuk Kontainer yang Lewati Masa Simpan
Selama ini tarif denda yang berlaku sangat rendah, yaitu hanya Rp 27.500 per hari per kontainer seukuran 20 kaki. Akibatnya, sebagian pengusaha lebih suka menyimpan barang mereka di pelabuhan ketimbang membayar sewa gudang di luar pelabuhan yang jauh lebih mahal. Tapi, Lagi-lagi ini pernah ditentang oleh RJ Lino. Â
5. Meningkatkan Sistem TI Pengelolaan Terminal Peti Kemas
Peningkatan sistem teknologi informasi mempermudah pengusaha karena bisa dengan mudah mengetahui posisi peti kemas secara detail dan akurat. Dengan demikian, penanganan dan relokasi peti kemas bisa dilakukan dengan cepat dan murah.
6. Penyederhanaan Peraturan dan Perizinan di Pelabuhan
Kemenko Maritim telah menjalin koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Kementerian Perdagangan, PT Pelindo II, Kementerian Pertanian, Badan Karantina, Ditjen Bea & Cukai, Kepolisian, dan TNI Angkatan Laut. Per 27 Oktober 2015, dari 32 aturan, 16 peraturan sudah berhasil dihapus dan dilakukan perbaikan atau revisi dan terdapat 12 aturan lagi dalam proses penandatanganan. Sementara ada empat aturan lain terkait besi baja, gula, printer fotocopy berwarna dan garam masih memerlukan negoisiasi dan hitungan yang lebih rinci. (http://ekbis.rmol.co/read/2015/10/26/222165/Inilah-Daftar-Capaian-Kerja-Satgas-Dwelling-Time-)
7. Memberantas Mafia Pelabuhan
Menurut Rizal Ramli, yang tidak kalah penting adalah memberantas mafia yang selama ini bermain di pelabuhan. Mereka inilah yang secara langsung ataupun tidak langsung telah membuat Tanjung Priok menjadi pelabuhan yang lamban, tidak efisien, dan berbiaya tinggi. Rizal juga mengaku tak gentar jika harus berhadapan dengan backing para mafia tersebut. "Saya sadar betul risikonya pasti ada. Saya siap menghadapi siapa pun mereka. Itulah sebabnya saya menggandeng KSAL bahkan Panglima TNI untuk memberantas para mafia," ujarnya
Tentang perkembangan dwelling time di Tanjung Priok ini, kita semua sesungguhnya dapat dilihat secara berkala melalui website http://dwelling.indonesiaport.co.id/